Libero.id - Siapa yang mengenal sebuah negara kecil bernama Kaledonia Baru? Mungkin Anda baru kali pertama ini mengetahui ada sebuah negara kepulauan bekas jajahan Prancis yang jumlah populasinya tak lebih dari sekitar 300 ribu jiwa.
Meskipun hampir tak terdengar ternyata negara yang memiliki warna bendera sama dengan Prancis itu memiliki catatan prestasi sepak bola di level kelompok umur yang lebih bagus daripada Indonesia.
Pasalnya Kaledonia Baru tercatat pernah mentas di Piala Dunia U-17. Turnamen dua tahunan yang sudah digelar sejak 1985 itu baru kali pertama ini diikuti oleh Indonesia itupun karena status tuan rumah bukan karena lolos babak kualifikasi.
Sebagai debutan catatan Indonesia memang yang paling minor dibandingkan dengan 23 negara lain peserta Piala Dunia U-17 2023.
Sementara itu debutan Kaledonia Baru yang mewakili benua Oseania Itu terjadi pada enam tahun lalu. Ketika itu Kaledonia Baru bisa bermain di Piala Dunia U-17 2017 karena status runner up Piala Oseania U-17 2017.
Sebagai debutan ketika itu Kaledonia Baru menjadi bulan-bulanan bagi negara peserta lainnya. Mereka tak bisa berbuat banyak, tergabung di grup yang sama dengan Prancis, Jepang, dan Honduras, membuat Kaledonia Baru menderita kekalahan demi kekalahan.
Mereka finish sebagai juru kunci. Petualangan mereka berakhir lebih awal.
Piala Dunia U-17 2023 akan jadi kesempatan kedua bagi Timnas Kaledonia Baru untuk memperbaiki catatan sejarah mereka di turnamen remaja tersebut.
Di lain sisi Timnas Indonesia U-17 besutan Bima Sakti punya kesempatan untuk menorehkan catatan yang lebih bagus daripada yang pernah dialami oleh Kaledonia Baru sebagai negara debutan.
Kesempatan itu terbuka lebar mengingat Skuad Garuda Muda akan bermain di hadapan pendukung sendiri. Kehadiran masyarakat Indonesia yang memang menggemari sepak bola diharapkan bisa jadi lecutan semangat bagi Nabil Asyura dan rekan-rekan untuk bisa melangkah lebih jauh di Piala Dunia U-17 2023.
Opini