Luis Alberto, Pernah Gagal di Liverpool Kini Jadi Tumpuan Utama Lazio

"Karena gagal di Liverpool, dulu Lazio membelinya sangat murah. Nilai pasarnya naik 12 kali lipat!"

Biografi | 26 September 2020, 07:12
Luis Alberto, Pernah Gagal di Liverpool Kini Jadi Tumpuan Utama Lazio

Libero.id - Luis Alberto menyambut musim baru Serie A dengan gembira. Setelah menjadi bintang Lazio musim lalu, pesepakbola asal Spanyol tersebut mengawali 2020/2021 dengan tampil gemilang pada sejumlah duel pramusim Elang Ibu Kota Italia.

Lazio akan memulai kampanye Serie A musim ini dengan melawat ke Cagliari, Sabtu (26/9/2020). Mereka memasang misi juara setelah pada 2019/2020 nyaris menyabet trofi. Sebelum liga dihentikan karena Virus Corona, Lazio stabil di posisi 2-3 klasemen sementara. Sayang, ketika Serie A digulirkan kembali mereka finish di peringkat 4.

Baik musim lalu maupun musim depan, Simone Inzaghi akan sangat bergantung pada Alberto. Gelandang serang berusia 27 tahun itu bermain 36 kali di Serie A 2019/2020 atau hanya absen dua kali.

Libero.id

Luis Alberto. Kredit: instagram.com/10_luisalberto

Banyak orang yang tidak menyangka jika Alberto sanggup menjelma menjadi salah satu pemain kunci Elang Ibu Kota Italia dalam beberapa musim terakhir. Pasalnya, saat didatangkan Lazio pada 2016/2017, pemuda kelahiran San Jose del Valle tersebut berstatus pemain gagal di Liverpool.

Alberto memang bermukim di Anfield sebelum menemukan sinar bersama Lazio. Dia bergabung dengan The Reds setelah menjalani karier yang tidak mudah di kampung halaman. Menimba ilmu di Akademi Sevilla, Alberto harus merangkak dari Sevilla C, B, hingga skuad utama.

Bukan hanya di Sevilla. Alberto sempat pula menjalani masa peminjaman di Barcelona B dengan penampilan yang cukup bagus. Saat itu dia bermain 38 kali dan mengemas 11 gol sepanjang Segunda Division 2012/2013.

Akibat penampilan yang membanggakan bersama tim satelit El Barca, Liverpool datang dengan proposal menggiurkan. The Reds menebus klausul jual Alberto dari Sevilla pada 2013/2014 dengan 6,8 juta pounds. Kala itu, Alberto masih berusia 21 tahun dan hanya membuat 9 penampilan di Liga Premier dengan total 135 menit.

Situasi kurang menguntungkan dialami karena Alberto datang di saat yang kurang tepat. Alberto bermain di Liga Premier ketika Liverpool dilatih Brendan Rodgers. Nakhoda asal Irlandia Utara itu lebih mengandalkan Philippe Coutinho, Raheem Sterling, dan Luis Suarez di lini depan.

Bosan dengan status cadangan yang disandang, Alberto meminta dipinjamkan ke klub lain di luar Inggris. Manajemen The Reds setuju dan memutuskan meminjamkan pemilik 1 caps untuk tim nasional Spanyol tersebut ke Malaga dan Deportivo La Coruna.

Performa Alberto di La Liga dipantau Simone Inzaghi dan sejumlah staf pelatih Lazio. Klub yang bermarkas di Stadio Olimpico, Roma, tersebut mengajak Alberto bergabung. Pada 31 Agustus 2016, Lazio membeli pemain bernama lengkap Luis Alberto Romero Alconcher tersebut dengan 4 juta euro dari Liverpool. Kini nilai pasarnya mencapai 50 juta euro, naik 12,5 kali lipat.

Pelan dan pasti, penampilan Alberto membanggakan suporter Lazio. Contohnya pada 2017/2018. Dia mencatatkan total 47 pertandingan dan mampu mencetak 12 gol. Setelah itu, Alberto berhasil menyumbangkan Coppa Italia 2018/2019 dan dua Supercoppa Italia (2017, 2019).

"Musim lalu kami bermain di level yang sangat tinggi. Kami telah mengambil langkah maju dan saya merasa sangat nyaman dengan semakin banyak tanggung jawab yang diberikan Simone (Inzaghi) kepada saya. Tapi, semuanya berubah dengan cepat karena hal di luar kemampuan kami (Covid-19)," ujar Alberto, dilansir Foootball Italia.

"Musim ini, saya berharap kami memiliki keberuntungan yang cukup untuk terus berada di zona Scudetto. Saya merasa kami memiliki kemampuan untuk hal itu. Kami punya skuad yang relatif sama dengan cara bermain yang semakin solid," tambah peraih Serie A MVP of the Month February 2020 itu.

Alberto berpelung memberikan prestasi untuk Lazio di akhir musim ini. Pasalnya, klub berkostum biru langit itu merupakan kuda hitam yang diperhitungkan di Serie A. Mereka menjadi tim yang menganggu kemapanan persaingan Juventus dengan Internazional Milano di papan atas.

Di transfer window musim panas, Lazio kedatangan Pepe Reina dari AC Milan dengan status free transfer. Ada lagi Vedat Muriqi, yang datang dari Fenerbahce dengan 17,5 juta euro. Sedangkan Valon Berisha menjadi satu-satunya pemain yang pergi. Pemain asal Kosovo itu hijrah ke Reims dengan 5 juta euro.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network