Libero.id - Pertandingan antara Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2023) sebetulnya berlangsung aman. Tak ada kericuhan di dalam lapangan. Ribut-ribut justru terjadi di tribun dan diluar stadion antara oknum suporter kedua kesebelasan.
Menanggapi hal tersebut Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut akan ada hukuman yang menanti, sementara ini Komisi Disiplin masih dalam tahap penyelidikan. "Saya yakin pasti ada (sanksi)," ucap Erick Thohir, dilansir Antaranews.
Padahal, sejak awal PSSI dan operator kompetisi sudah mengeluarkan aturan berupa larangan bagi suporter tim tamu untuk away ke markas lawan.
Kebijakan itu dikeluarkan dengan pertimbangan salah satunya tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menelan korban ratusan jiwa pada 1 Oktober 2022 lalu.
"Tadi malam ada lagi kerusuhan, Persik-Aremania, tiba-tiba ada suporter tamu datang yang jelas-jelas kesepakatan FIFA dengan pemerintah Indonesia, kesepakatan Liga dengan Kepolisian tidak ada suporter tamu," tambah Menteri Negara BUMN itu.
Erick Thohir kemudian mengingatkan kembali soal potensi sanksi di mana sebelumnya Indonesia beruntung bisa terhindar dari sanksi FIFA. Erick Thohir meminta suporter untuk ikut menjaga suasana agar tetap kondusif sebagai bagian dari itikad baik dalam transformasi sepakbola Indonesia.
Kalau keributan demi keributan masih terus terjadi bukan tidak mungkin FIFA benar-benar menjatuhi sanksi untuk Indonesia.
"Kalau ini (kericuhan) terus menerus, tidak ada introspeksi diri, baik dari suporter, dari klub, tim yang menjadi panitia tamu, percaya sama saya, (akan) dihukum. Apa kita mau dihukum (FIFA) lagi?" tutup Erick Thohir.
Opini