8 Pesepakbola yang Kariernya Melebihi Ayah Sendiri, Siapa Saja?

"Fenomena keluarga Liam Delap mengingatkan kita semua pada beberapa pesepakbola top dunia yang memiliki karir melebihi ayahnya sendiri"

Feature | 29 September 2020, 14:21
8 Pesepakbola yang Kariernya Melebihi Ayah Sendiri, Siapa Saja?

Libero.id - Liam Delap membuat debut impiannya untuk Manchester City pada Kamis malam dimana pemain berusia 17 tahun itu mencetak gol pertama timnya dalam kemenangan 2-1 melawan Bournemouth di Piala Carabao.

Berbicara setelah pertandingan, remaja itu menjelaskan betapa pentingnya membuat start profesional pertamanya.

"Sejak saya masih kecil, yang saya impikan hanyalah bermain sepak bola di level senior. Untuk melakukan debut saya malam ini dan mendapatkan gol, jujur saja tidak ada perasaan yang lebih baik."

Liam Delap merupakan anak kandung dari Rory Delap yang juga merupakan pemain sepakbola profesional dengan menghabiskan 14 musim di Liga Premier.

Dia pernah bermain untuk Derby County, Southampton, Sunderland, dan Stoke City dengan kemampuannya yang terkenal adalah lemparan ke dalam langsung menuju ke kotak penalti layaknya tendangan sudut.

Rory tidak pernah berhasil mencapai klub top, sebagai penantang untuk mendapatkan trofi setiap musim, tapi anaknya, kini bermain untuk Man City, yang mungkin memiliki masa depan yang lebih cerah darinya.

Fenomena keluarga Delap mengingatkan kita semua pada beberapa pesepakbola top dunia yang memiliki karir melebihi ayahnya sendiri yang juga merupakan pesepakbola profesional.

1. Pierre-Emerick Aubameyang

Salah satu striker paling ditakuti di Eropa saat ini, Aubameyang telah berada di level puncak selama beberapa musim terakhir.

Libero.id

Kredit: bvb.de

Dia mulai terkenal di Borussia Dortmund, mencetak 141 gol dalam 213 pertandingan. Pada 2017 dia pindah ke Arsenal, di mana dia melanjutkan dengan performa yang sama baiknya dan menjadi salah satu pemain terbaik Liga Premier.

Ayahnya Aubameyang menjalani karir sepakbola profesionalnya sebagai bek untuk sembilan klub, menghabiskan sebagian besar karirnya di Prancis dan tak memiliki prestasi berarti.

2. Thiago Alcantara

Thiago baru saja pindah ke Liverpool dan telah lama dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa.

Setelah bermain untuk Bayern Munich dan Barcelona, CV-nya membanggakan dengan raihan 24 trofi.

Ayah Thiago, Mazinho, juga tidak buruk. Bek internasional Brasil itu memenangkan 12 trofi dalam 18 tahun karirnya, termasuk Piala Dunia.

Tapi sejauh ini prestasi Thiago dalam urusan jumlah trofi telah melebihi ayahnya meski ia belum pernah juara Piala Dunia.

3. Erling Haaland

Libero.id

Kredit: bundesliga.com

Haaland mungkin baru berusia 20 tahun tetapi dia sudah diperkirakan akan menjadi salah satu penyerang terbaik di dunia.

Setelah tampil mengesankan bersama RB Salzburg, dia akhirnya memutuskan pindah ke Dortmund, di mana dia terus berkembang menjadi salah satu penyerang paling ditakuti di Bundesliga.

Alf-Inge Haaland bukanlah pemain yang buruk, tapi dia mungkin mulai terkenal karena menerima tekel balas dendam Roy Keane yang cukup banyak mengakhiri karirnya, artinya bukan terkenal gara-gara prestasi yang diukir.

4. Sergio Busquests

Busquests telah menjadi langganan di lini tengah Barcelona bahkan sebelum Xavi dan Iniesta pensiun hingga saat ini.

Tanpa dia, Barcelona tidak akan mampu bermain cerdas dan efektif, perannya di lini tengah adalah melakukan semua pekerjaan kotor dengan sangat rapi.

Sergio adalah salah satu pemain paling berprestasi sepanjang masa, memenangkan 29 trofi klub, ditambah Piala Dunia dan Euro.

Menariknya, Carles Busquets juga bermain untuk Barcelona dan memenangkan 16 trofi dalam 15 tahun karirnya, tetapi putranya telah menggandakan trofi tersebut.

5. Frank Lampard

Lampard telah memenangkan semua gelar dengan Chelsea sebagai pemain dan sekarang mengelola klub mantan klubnya sebagai seorang pelatih kepala.

Lampard juga pencetak gol terbanyak klub dan membuat 106 penampilan untuk Inggris. Lampard Sr selalu menonton dengan bangga dari tribun. Dia tidak cukup menyamai karir sepakbola putranya yang luar biasa tetapi setidaknya ia pernah memenangkan dua Piala FA bersama West Ham.

6. Gonzalo Higuain

Libero.id

Kredit: transfermarkt.com

Setelah menjadi striker termahal di Serie A, Higuain memiliki karir yang cukup mengesankan bersama Real Madrid, Napoli, Juventus, dan Chelsea.

Dia memenangkan 14 trofi utama dan mampu bermain untuk beberapa klub terbesar Eropa dan juga membuat 75 penampilan untuk Argentina.

Jorge Higuain, di sisi lain, gagal membuat satupun penampilan untuk negaranya tetapi bermain untuk River Plate dan Boca Juniors di Amerika Selatan.

7. Miroslav Klose

Libero.id

Kredit: fcbayern.com

Klose pantas mendapatkan julukan sebagai raja Piala Dunia setelah mampu memegang rekor gol terbanyak sepanjang masa Piala Dunia dengan 16 gol.

Dia memenangkan gelar terbesar pada Piala Dunia tahun 2014 dan di samping itu ia memiliki karir klub yang cemerlang bersama klub-klub seperti Werder Bremen, Bayern Muenchen, dan Lazio.

Josef Klose memang pernah mewakili negaranya, Polandia, di tingkat internasional tetapi tidak memiliki karir yang menyaingi pencapaian sang anak.

8. Paolo Maldini

Ketika Anda memikirkan pesepakbola legendaris, Anda pasti memikirkan Paolo Maldini. Orang Italia itu bisa dibilang adalah salah satu bek terhebat sepanjang masa.

Dia menghabiskan seluruh karirnya dengan AC Milan, memenangkan 26 trofi selama karir 25 tahun yang luar biasa yang juga membuatnya meraih sejumlah penghargaan individu.

Ayah Paolo, Cesare Maldini juga cukup baik. Dia memenangkan enam trofi sebagai pemain untuk Milan sebelum juga sukses sebagai pelatih, namun tetap saja karirnya tak sementereng Paolo.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network