9 Pelatih dengan Masa Tugas Terpendek di Liga Premier

"Pelatih adalah kursi paling panas di sepakbola. Ada yang sebulan lebih sudah dipecat. Sial."

Feature | 08 October 2020, 04:03
9 Pelatih dengan Masa Tugas Terpendek di Liga Premier

Libero.id - Pelatih adalah pekerjaan paling banyak stres di Liga Premier. Target besar dibebankan dengan konsekuensi pemecatan jika tidak berhasil. Pemecatan terkadang bisa sangat kecam dan tanpa pemberitahuan.

Sejauh ini belum ada pelatih utama di Liga Premier yang diberhentikan. Semua nakhoda klub musim 2020/2021 masih bisa tenang dan bernapas lega. Belum ada kejadian luar biasa yang membuat mereka harus menerima surat pemutusan hubungan kerja.

Namun, hal tersebut diyakini tidak akan berlangsung lama. Pasalnya, dari 4 pertandingan yang sudah dijalani, ada sejumlah pelatih yang berada di bawah tekanan manajemen maupun suporter. Scot Parker di Fulham, Chris Wilder (Sheffield United), hingga Sean Dyche (Burnley) menjadi beberapa nama yang disebut media.

Ole Gunnar Solksjaer (Manchester United), Frank Lampard (Chelsea), hingga Pep Guardiola (Manchester City) menjadi nama-nama selanjutnya yang harus ekstra waspada. Pasalnya, pencapaian klub mereka tidak sebagus yang dibayangkan di masa pramusim.

Berikut ini 9 pelatih Liga Premier yang dipecat setelah bertugas dalam waktu yang sangat singkat:

1. Pepe Mel (West Bromwich Albion, 9 Januari-12 May 2014)

Libero.id

Kredit: laliga.com

Mel adalah pelatih berpengalaman di sepakbola Spanyol. Pada musim dingin 2014, West Bromwich Albion mengambil kesempatan untuk menunjuk Mel sebagai nakhoda dengan kontrak 18 bulan untuk menggantikan Keith Downing selaku caretaker setelah Steve Clarke dipecat.

Namun, sepakbola Inggris dan Spanyol tidak sama. Setelah memimpin klub ke posisi 17 klasemen Liga Premier dengan hanya mendapatkan 3 kemenangan, mantan arsitek Real Betis tersebut meninggalkan The Hawthorns setelah 120 hari bertugas.

2. Steve Wigley (Southampton, 23 Agustus-10 Desember 2004)

Dengan hanya memiliki pengalaman sebagai nakhoda klub kecil, Aldershot Town, pada 1995-1997, penunjukan Wigley sebagai bos Southampton pada musim panas 2004 menuai banyak kritik. Alasan utamanya minim pengalaman dan tidak mengerti budaya Liga Premier. Hasilnya, benar-benar mengecewakan karena sebelum Natal sudah mendapat kado PHK sebagai pelatih kepala.

Wigley hanya diberikan 14 pertandingan untuk bertanggung jawab atas hasil buruk The Saints. Sebab, dengan hanya satu kemenangan selama periode itu, tidak cukup untuk mempertahankan posisi Wingley di bench. Beruntung, dia hanya didegradasi menjadi pelatih tim junior setelah bekerja 110 hari.

3. Claudio Ranieri (Fulham, 14 November 2018-28 Februari 2019)

Libero.id

Kredit: fulhamfc.com

Sejak awal kedatangan di London Barat, Ranieri diharapkan memunculkan romantisme juara ala Leicester City beberapa musim sebelumnya. Tapi, Fulham memang berbeda dengan Leicester.

Ranieri mengambil alih tim dengan masalah yang jauh lebih besar daripada The Foxes. Pertahanan Fulham berada dalam kondisi yang suram dan itu selalu membutuhkan lebih dari pesona dan pengalaman untuk membalikkan musim yang indah di Crave Cottage.

Akibatnya, setelah memenangkan 3 pertandingan dari 17 kesempatan yang didapat, mantan pelatih Chelsea itu dipecat. Pelatih legendaris Italia itu hanya menukangi The Cottagers sekitar 106 hari.

4. Tony Adams (Portsmouth, 28 Oktober 2008-8 Februari 2009)

Libero.id

Tony Adams

Adams telah menjadi pemimpin ikonik saat membela Arsenal selama karier profesional sebagai pemain. Tapi, menjadi pelatih memang berbeda dengan pemain, Ada lebih banyak hal rumit yang harus diselesaikan Adams sebelum benar-benar menjadi nakhoda yang sukses.

Awalnya, dia ditempatkan sebagai bos sementara setelah kepergian Harry Redknapp ke Tottenham Hotspur. Adams diberi kendali permanen tidak lama kemudian. Tapi, setelah hanya dua kemenangan dari 16 pertandingan sebagai pelatih, mantan bek tim nasional Inggris itu dipecat. Dia hanya 104 hari duduk di bench Portsmouth.

5. Terry Connor (Wolverhampton Wanderers, 24 Februari-30 Juni 2012)

Kembalinya Wolves ke Liga Premier bersama Nuno Espirito Santo sangat jauh dari sejarah kelam masa lalu, khususnya ketika Terry Connor dipilih untuk menggantikan Mick McCarthy setelah klub mengalami degradasi yang tak terhindarkan.

Keputusan yang salah karena Connor memang tidak memiliki pengalaman kepelatihan sebelumnya. Dia tidak dapat menginspirasi para pemain Wolves untuk bertarung. Mereka hanya memenangkan empat dari 13 pertandingan. Akibatnya, Connor dipecat setelah 91 hari bertugas.

6. Bob Bradley (Swansea City, 3 Oktober-27 Desember 2016)

Karena sebelumnya tidak pernah bermain atau melatih di Liga Premier, penunjukan Bradley untuk menggantikan Francesco Guidolin menjadi keputusan yang berisiko dari Swansea City. Meski memiliki reputasi bagus bersama tim nasional Amerika Serikat, ayah Michael Bradley masih hijau di sepakbola Inggris.

Akibatnya, Bradley gagal mengatasi kelemahan pertahanan tim asal Wales tersebut. Dia hanya berhasil menyumbangkan dua kemenangan dari 11 pertandingan bersama The Swans. Kemudian, Bradley dipecat setelah 84 hari bertugas.

7. Frank de Boer (Crystal Palace, 26 Juni-11 September 2017)

Libero.id

Frank de Boer

Kesuksesan bersama Inter Milan ternyata tidak berlanjut saat de Boer menukangi Crystal Palace pada 2017. Dengan skuad yang berbakat, pria asal Belanda tersebut tidak mampu membuahkan hasil maksimal. Dia hanya menyumbang empat kemenangan sebelum akhirnya dipecat. Total, De Boer hanya bekerja di Palace selama 77 hari.

8. Rene Meulensteen (Fulham, 1 Desember 2013-14 Februari 2014)

Libero.id

Kredit: fulhamfc.com

Setelah menikmati masa enam tahun yang sukses sebagai pelatih tim utama di bawah Sir Alex Ferguson di Manchester United, Meulensteen mengambil kendali bangku cadangan Fulham menyusul pemecatan rekan senegaranya, Martin Jol. Tapi, dengan hanya empat kemenangan, Meulensteen dipecat setelah hanya 2,5 bulan alias 75 hari menangani The Cottagers.

9. Les Reed (Charlton Athletic, 14 November 2006-24 Desember 2006)

Setelah awalnya ditunjuk sebagai asisten Iain Dowie pada musim panas 2006,  Reed mengambil posisi puncak di Charlton hanya beberapa bulan kemudian setelah Dowie dipecat pada November. Tapi, Reed hanya bertahan enam minggu. Hanya memenangkan satu pertandingan dipecat setelah hanya 40 hari memimpin.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network