9 Transfer Tergagal dalam Sejarah Liga Premier, Bebe Paling Fenomenal

"Bebe menghabiskan empat tahun di Old Trafford tetapi bermain hanya tujuh kali."

Feature | 08 October 2020, 08:17
9 Transfer Tergagal dalam Sejarah Liga Premier, Bebe Paling Fenomenal

Libero.id - Tahun 1992 menjadi jalan untuk Liga Premier berubah jadi salah satu kawah candradimuka sepak bola modern hingga seperti sekarang. Transformasi Liga Inggris tidak hanya menyebabkan banyak orang dari seluruh dunia menjadi pecinta Liga Premier, tetapi membuat kompetisi nomor satu itu mendapatkan aliran dana yang melimpah.

Klub Liga Premier telah menggunakan kekuatan finansial mereka untuk membuat banyak fasilitas modern serta mendatangkan beberapa nama besar di sepakbola.

Sayangnya, tidak semua transfer berjalan lancar, dalam artian mengalami kegagalan dalam prosesnya. Berikut 9 transfer pemain gagal dalam sejarah Liga Premier:

9. Jerome Boateng - Manchester City

Bek tengah Jerman itu sekarang adalah pemain ikonik untuk Bayern Muenchen. Terhitung, pemain berusia 32 tahun itu sukses membantu Die Bayern memenangkan delapan gelar Bundesliga, lima Piala Jerman, dua Liga Champions, dua Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Klub FIFA. Dia juga memenangkan Piala Dunia 2014 bersama Jerman.
 
Namun sebelum bersinar bersama Muenchen, Boateng pernah menghabiskan musim singkat bersama Manchester City. Bek Jerman itu tiba di Manchester City pada 2010 dari Hamburg SV seharga 10,4 juta Poundsterling. Dia bermain hanya 16 kali di Liga Premier membantu klub finis ketiga dan memenangkan Piala FA.

Bayern Muenchen melihat potensi pada bek muda dan dengan senang hati membayar 15 juta Poundsterling untuk jasanya. Boateng kini telah bermain sembilan musim di Bayern Munich dan tampil dalam 321 pertandingan di semua kompetisi.

8.Juan Sebastian Veron - Manchester United & Chelsea

Libero.id

Kredit: premierleague.com

Saat masih bermain di Italia, pemain Argentina itu telah mengukir sejarah bersama  Lazio di mana ia membantu Biancocelesti memenangkan Serie A, Coppa Italia, Supercoppa Italiana, dan Piala Super UEFA. Ia adalah pemain yang diminati oleh Sir Alex Ferguson pada saat itu hingga Manchester United berusaha keras untuk mengalahkan para pesaing transfernya.

Veron tiba pada musim panas 2001 dengan rekor transfer Inggris saat itu sebesar 28.1 juta Poundsterling. Langkah itu seharusnya memberi Manchester United lini tengah terbaik dalam sepakbola. Paul Scholes dan Roy Keane sudah menjadi anggota yang solid di lini tengah dan Veron diharapkan untuk membuatnya lebih baik.

Namun, gaya bermain yang cepat di Inggris jelas sangat mengganggu penampilan Veron yang beberapa tahun sudah terbiasa dengan sepak bola Italia yang lambat. Veron hanya mencatatkan 82 penampilan di semua kompetisi selama dua musim sebelum dijual ke Chelsea pada 2003. The Blues baru saja diambil alih oleh Roman Abramovich dan Veron adalah salah satu rekrutan besar awal mereka.

Veron melakukan sedikit lebih baik di Stamford Bridge dengan tampil tujuh pertandingan Liga Premier selama satu musim. Karena gajinya yang tinggi dan potensi biaya transfer, Chelsea tidak bisa mempertahankannya. Antara 2004 dan 2007, Veron dipinjamkan ke Inter Milan dan Estudiantes untuk meringankan tekanan pada tagihan gaji klub.

7. Robinho - Manchester City

Pada hari yang sama ketika Manchester City dibeli oleh Grup Abu Dhabi, mereka mendatangkan Robinho dari Real Madrid dengan mahar 32,5 juta Poundsterling.

Datangnya Robinho ke Manchester City adalah bentuk usaha mereka untuk menjadi tim elit Liga Premier. Musim pertamanya menunjukkan banyak harapan dengan 14 gol dalam 31 pertandingan liga. Namun, Manchester City masih menempati urutan ke-10 di liga.

Robinho melakukannya dengan baik secara individu, tetapi tidak meningkatkan sisi secara permainan tim keseluruhan. Klub akan melakukan lebih baik satu musim kemudian ketika finis di urutan kelima, tetapi Robinho hanya membuat 10 penampilan dan tidak mencetak gol liga. Cedera membuatnya absen dan pada 2011, ia di jual ke AC Milan.

6. Jack Rodwell – Sunderland

Libero.id

Kredit: premierleague.com

Jack Rodwell digadang-gadang akan menjadi gelandang hebat yang akan bermain untuk timnas Inggris. Rodwell datang dari akademi Everton dan membuat lebih dari 100 penampilan untuk klub.

Potensinya di Everton memengaruhi Manchester City untuk membayar 12 juta Poundsterling untuk jasanya pada tahun 2012. Itu adalah bayaran yang kecil untuk Manchester City tetapi itu memungkinkan mereka untuk menambah kedalaman skuad. Rodwell tidak pernah benar-benar cocok dengan Citizens. Dia hanya menghabiskan dua tahun di Stadion Etihad dengan tampil dalam 25 pertandingan.

Rodwell kemudian dijual ke Sunderland dengan harga 10 juta Poundsterling untuk  pada tahun 2014. Gelandang itu tidak banyak berbuat di klub kecuali mengambil uang. Dia adalah bagian dari tim Sunderland yang mengalami degradasi pada tahun 2017 dan menolak untuk menerima pemotongan gaji meskipun klub gagal dalam manajemen keuangan.

Ia bisa mendapatkan gaji 70.000 ribu Poundsterling dalam seminggu dan ia hanya tampil dalam 76 pertandingan di semua kompetisi dengan hanya mencetak tujuh gol. Di EFL, Rodwell hanya tampil 3 pertandingan untuk Sunderland setelah dinyatakan tidak sehat mental untuk bermain.

5. Alexis Sanchez - Manchester United

Libero.id

Kredit: manutd.com

Mendatangkan Alexis Sanchez dengan menukar Henrikh Mkhitaryan  adalah bagian keinginan dari manajemen Setan Merah. Namun beberapa musim kemudian, United sangat ingin pemain Cile itu pergi, dan sekarang ia bermain untuk Inter Milan dengan status bebas transfer yang sebenarnya merugikan tim ketika mendatangkannya, semua itu karena pertimbangan gaji Sanchez yang mencapai 350.000 Poundsterling dalam seminggu.

Ketika Jose Mourinho masih menjadi manajer, pria Portugal itu menjadikan Sanchez sebagai prioritas untuk dikontrak pada Januari 2018. Setelah kedatangannya, diyakini Sanchez akan mendorong Setan Merah untuk memenangkan gelar Liga Premier di bawah Mourinho.

Namun kebrilianan Sanchez di Arsenal itu tak terjadi di Old Trafford. Sanchez hanya mencetak tiga gol liga dalam 32 pertandingan di semua kompetisi. Gajinya telah menghasilkan lebih dari 59 juta Poundsterling saat berada di klub dengan setiap gol merugikan Setan Merah sekitar 19,7 juta Poundsterling.

4. Andriy Shevchenko - Chelsea

Andriy Shevchenko tidak diragukan lagi adalah salah satu penyerang terbaik - jika bukan yang terbaik - di dunia pada pertengahan tahun 2000-an. Antara 1999 dan 2006, Shevchenko mencetak 172 gol dalam 296 pertandingan untuk AC Milan di semua kompetisi. Dia memenangkan banyak trofi di San Siro termasuk Scudetto Serie A, Liga Champions, Coppa Italia, dan Piala Super UEFA.

Pada tahun 2006, Chelsea memecahkan rekor Inggris saat itu sebesar 30,8 juta Poundsterling untuk mendaratkan pria Ukraina itu. Penyerang yang tajam itu rupanya tidak memiliki penampilan yang sama ketika masih di AC Milan dan sering dikalahkan oleh rekan setimnya Didier Drogba.

Striker itu hanya memenangkan satu trofi selama dua tahun bertugas di Stamford Bridge. Satu-satunya trofi klub adalah Piala EFL 2006/07. Secara total, Shevchenko hanya mencetak 23 gol dari 77 penampilan di semua kompetisi.

3. Adrian Mutu - Chelsea

Libero.id

Kredit: chelseafc.com

Chelsea telah membuat beberapa keputusan buruk di pasar transfer sejak Roman Abramovich membeli klub pada Juni 2003. Striker Adrian Mutu adalah kegagalan pertama yang tiba di bawah kepemilikan Abramovich saat ia bergabung dengan klub pada 2003 dari Parma seharga 15,8 juta Poundsterling.

Dalam satu musim di Parma, Mutu telah mengantongi 18 gol dalam 31 penampilan. Dia diharapkan tampil lebih baik di Stamford Bridge dengan bakat yang ia tunjukan di Itali.

Mutu tampil dalam 27 pertandingan di musim debutnya dan hanya mencetak 10 gol. Waktunya di klub tidak dikenang karena gol yang dia cetak. Pada tahun 2004, ia dinyatakan positif memakai narkoba. Dalam tes tersebut ditemukan kokain dalam tubuhnya dan Chelsea melepaskannya tak lama kemudian.

Saga tidak berakhir di situ. Chelsea mengajukan gugatan terhadap Mutu karena melanggar kontraknya. Kedua pihak menghabiskan satu dekade di pengadilan dengan Chelsea akhirnya memenangkan putusan. Mutu diperintahkan untuk membayar klub jutaan pound sebagai kompensasi.

2. Andy Carroll - Liverpool

Libero.id

Kredit: liverpoolfc.com

Andy Carroll tidak beruntung karena memegang rekor transfer Inggris ketika dia pindah dari Newcastle United ke Liverpool pada Januari 2011. Baru saja menjual Fernando Torres ke Chelsea, Liverpool mulai membangun kembali tim mereka menggunakan taktik Moneyball. Mereka mengolah data dan menemukan bahwa kemampuan Carroll untuk mencetak umpan silang dengan sundulan bernilai  35 juta Poundsterling.

Transfer tersebut memang tampak menjanjikan ketika ditandatangani. Carroll telah membantu Newcastle United mencapai promosi ke Liga Premier musim sebelumnya dan mencetak 11 gol untuk The Magpies di paruh pertama kampanye papan atas.

Namun belum sempat tampil setengah musim, Carroll sudah mengalami cedera dan hanya mencetak dua gol. Musim berikutnya sedikit lebih baik karena Carroll mencetak sembilan gol dalam 47 penampilan di semua kompetisi. Namun, dengan Liverpool tidak memiliki arah yang nantinya akan mereka dapatkan di bawah Jurgen Klopp, Carroll dipinjamkan - dan kemudian dijual - ke West Ham.

1. Bebe - Manchester United

Di nomor 1, Bebe bisa dikatakan sebagai pembelian tergagal, terlepas dari kenyataan bahwa Ferguson belum pernah melihatnya bermain secara langsung.

Memang, Manchester United hanya membayar 7,92 juta Poundsterling kepada Vitoria Guimaraes dari Portugal atas jasa Bebe. Ini adalah biaya kecil dalam harga transer pemain yang saat ini telah ‘menggila’. Namun, satu dekade lalu, 7,92 juta Poundsterling merupakan biaya yang signifikan untuk pemain yang belum pernah didengar sebelumnya.

Bebe hebat karena kisahnya. Ia dibesarkan di penampungan tunawisma Lisbon dan bermain untuk organisasi tunawisma CAIS di Festival Sepak Bola Jalanan Eropa 2009 dengan mencetak 40 gol dalam enam pertandingan di turnamen tersebut.

Penampilan pertama Bebe adalah sebagai pemain pengganti yang masuk menggantikan Owen Hargreaves setelah hanya 10 menit melawan Wolverhampton Wanderers. Ferguson kemudian menggantikan Bebe di babak kedua setelah penampilan yang buruk.

Bebe menghabiskan empat tahun di Old Trafford tetapi bermain hanya tujuh kali. Dia berhasil mencetak dua gol selama periode itu, tetapi itu tidak mencegah pendukung Setan Merah untuk mengklaim bahwa dia adalah kegagalan terbesar dalam sejarah Liga Premier.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network