Kisah Tragis Robinho, Dari Miliuner Jadi Pemain Bergaji di Bawah UMR Jakarta

"Robinho pernah bergelimang harta ketika dibeli Real Madrid dari Santos pada 2005. Nasibnya kini terjungkir."

Biografi | 13 October 2020, 12:11
Kisah Tragis Robinho, Dari Miliuner Jadi Pemain Bergaji di Bawah UMR Jakarta

Libero.id - Robson de Souza alias Robinho kembali menjadi pembicaraan dunia setelah bergabung dengan klub lamanya di Brasil, Santos. Dikontrak dengan durasi yang sangat pendek, mantan salah satu pemain termahal dunia itu hanya dibayar di bawah Upah Minimum Regional (UMR) DKI Jakarta.

Robinho kini sudah menginjak usia 36 tahun. Dia kembali ke Santos setelah masa kerja di Liga Turki bersama Istanbul Basaksehir tidak berjalan mulus. Robinho digaji Santos USD 271 (Rp 3,9 juta) per bulan. Angka itu sedikit di atas upah minimum Brasil sekitar USD 257,56.

Keputusan itu mengejutkan. Pasalnya, Robinho pernah bergelimang harta ketika dibeli Real Madrid dari Santos pada 2005. Saat itu, Los Blancos membayar 24 juta euro dan diberi nomor punggung 10. Sebelumnya nomor itu dipakai Luis Figo dan sukses.

Robinho adalah pencetak gol terbanyak ketiga Madrid selama tahun-tahun terakhirnya di Estadio Santiago Bernabeu, di belakang Raul Gonzales dan Ruud van Nistelrooy. Dia juga pemain dengan assist terbanyak kedua, di belakang Guti Hernandez, dan satu-satunya pemain Madrid bersama Iker Casillas yang finish 10 besar nominasi Ballon d'Or dan Pemain Terbaik Dunia FIFA 2007/2008.

Dari Madrid, Robinho ditransfer ke Manchester City dengan 32,5 juta pounds. Kedatangannya bertepatan dengan masuknya Abu Dhabi United Group sebagai pemilih The Citizens.

"Saya siap secara fisik dan mental. Tentu saja ada sedikit ritme yang hilang. Tapi, seiring dengan waktu hal itu akan secara perlahan akan membaik. Saya punya banyak kenangan indah di sini. Fans bisa yakin bahwa aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu Santos di dalam dan luar lapangan," ungkap Robinho, dilansir ESPN.

"Santos kini sedang melewati masa-masa finansial yang sulit. Jadi, inilah waktunya untuk melakukan sesuatu yang mampu saya lakukan. Saya ingin membantu klub ini, yang sudah memberi saya segalanya. Santos sudah banyak berjasa buat saya dan kepindahan ini masih terbilang kontribusi yang kecil dari diri saya," tambah Robinho.

Selain Santos, Madrid, dan Man City, Robinho juga pernah memperkuat AC Milan, Guangzhou Evergrande, Atletico Mineiro, dan Sivasspor. Saat di Italia, Robinho pernah tersandung kasus kriminal. Dia dinyatakan bersalah melakukan kekerasan seksual kepada seorang wanita asal Albania.

Saat itu, pada musim dingin 2013, Robinho dan kawan-kawannya mengunjungi salah satu klub malam di Milan. Di sana mereka bertemu seorang wanita asal Albania berusia 22 tahun yang sedang besenang-senang dengan rekannya. Baik Robinho maupun wanita itu sama-sama dalam kondisi mabuk berat. Lalu, Robinho dan 5 rekannya melakukan kekerasan kepada sang wanita.

Pengadilan Italia yang menyidangkan kasus itu menyatakan Robinho secara sah dan menyakinkan melakukan tindak kriminal yang dituduhkan. Dia dijatuhi hukuman penjara 9 tahun dan sang korban mendapatkan kompensasi 60.000 euro atas kejahatan yang dilakukan Robinho.

Namun, Robinho tidak pernah mendekam di jeruji besi. Pasalnya, saat sindang berlangsung dia sudah meninggalkan Milan untuk kembali ke Santos dan tidak pernah kembali ke Italia. Undang-undang di Brasil tidak memungkinkan warga negaranya diekstradisi ke negara lain, meski melakukan kejahatan.

"Kami ingin mengklarifikasi bahwa dia telah membela diri terhadap tuduhan tersebut, menegaskan bahwa dia tidak berpartisipasi dalam episode tersebut. Semua tindakan hukum sedang diambil," punyi pernyataan resmi pihak Robinho ketika itu di akun media sosialnya.

Selain kasus kekerasan seksual, Robinho juga sempat diganggu masalah penculikan. Pada 2004, ibunda Robinho, Marina de Silva Souza, diculik di sebuah tempat di Praia Grande, Sao Paulo. Para pelaku kriminal itu membawa Marina dan kendaraan yang ditumpanginya.

Setelah menghilang 40 hari, ibu Robinho akhirnya dibebaskan setelah membayar sejumlah uang tebusan. Marina ditinggalkan di sebuah tempat di Perus di pinggiran Sao Paulo ketika ditemukan dalam kedaan hidup dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Semuanya baik-baik saja. Masalah sudah diselesaikan dengan baik dan tidak ada korban jiwa, ucap agen Robinho, Wagner Ribeiro, ketika itu.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network