Selain Mikel Arteta, 2 Hal Politis Ini Diisukan Bikin Mesut Oezil Dicoret Arsenal

"Mesut Oezil dikenal sangat dekat dengan Presiden Turki Erdogan. Tapi ada satu isu lagi yang kuat menjadi penyebab."

Feature | 23 October 2020, 09:53
Selain Mikel Arteta, 2 Hal Politis Ini Diisukan Bikin Mesut Oezil Dicoret Arsenal

Libero.id - Pencoretan Mesut Oezil dari skuad utama Arsenal musim ini menimbulkan tanda tanya. Spekulasi menyebut pencoretan gelandang Jerman keturunan Turki tersebut bukan hanya terkait masalah teknis di lapangan, melainkan juga akibat aksi politis selama ini.

Pembekuan status Oezil sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Mantan pemain Real Madrid itu sudah tidak dilibatkan dalam semua pertandingan Arsenal sejak Liga Premier 2019/2020 bergulir kembali setelah lockdown. Saat itu Mikel Arteta tidak melirik Oezil sedetik pun, meski The Gunners sebenarnya tidak bermain terlalu bagus.

Harapan Oezil untuk melihat musim baru dengan wajah cerah akhirnya tidak terwujud. Nama justru tidak masuk skuad utama Arsenal di Liga Eropa dan Liga Premier.

"Saya sangat kecewa. Sejak saya menyepakati kontrak baru pada 2018, saya memberikan loyalitas dan kesetiaan kepada klub yang saya cintai. Saya sedih karena sikap saya ini tidak berbalas. Loyalitas memang susah didapat akhir-akhir ini. Saya selalu bersikap positif dari waktu ke waktu," tulis Oezil di akun media sosial miliknya.

"Sebelum jeda virus corona, saya sangat senang dengan perkembangan tim di bawah pelatih baru kami. Kami berada di jalur yang positif dan saya merasa performa saya berada pada level yang sangat bagus. Tapi, segalanya berubah lagi dan saya tidak diizinkan bermain untuk Arsenal. Apa lagi yang bisa saya katakan?" tambah Oezil.

Oezil bergabung dengan Arsenal dari Madrid pada 2013. Hingga hari ini, pemain yang sempat membela Schalke 04 dan Werder Bremen tersebut sudah merumput 254 kali untuk The Gunners di semua ajang dengan mengoleksi 44 gol. Dia juga membantu Arsenal menjuarai Piala FA (2013/2014, 2014/2015, 2016/2017).

"Semua orang bebas mengungkapkan perasaan mereka. Itu keputusan dalam sepakbola yang saya ambil dengan pikiran tenang. Saya sudah benar-benar adil dengannya. Tingkat komunikasi saya dengannya sangat tinggi. Kami tahu apa yang kami harapkan satu sama lain," kata Arteta, dilansir Sky Sports.

"Dia memiliki peluang seperti orang lain. Saya sedih karena harus mencoret tiga pemain. Tapi, harus saya akui bahwa saya mencoba menilai semua pemain dan saya merasa nyaman dengannya. Dengan Oezil saya memiliki perasaan tersebut karena saya selalu jujur sejak tiba di klub ini," tambah mantan asisten Pep Guardiola itu.

Meski penjelasan Arteta sangat jelas, spekulasi tentang alasan pencoretan Oezil tetap ramai diperbincangkan media-media Inggris. Salah satunya tentang dua hal politis berikut ini:

1. Kedekatan dengan Recep Tayyip Erdogan

Presiden Erdogan adalah sosok yang sangat populer di Turki. Suka atau tidak suka, banyak rakyat di negaranya yang memuji mantan wali kota Istanbul tersebut. Mereka menjadikan Erdogan layaknya Mustafa Kemal Ataturk selaku pendiri Republik Turki modern.

Kharisma Erdogan ternyata juga menyihir Oezil. Dia mengidolakan presiden di negeri nenek moyangnya itu. Bak gayung bersambut, Erdogan yang membutuhkan citra positif di Eropa Barat, mengundang Oezil di beberapa acara kenegaraan di Turki. Salah satunya buka puasa bersama.

Puncak kedekatan Oezil dengan Erdogan terlihat saat dirinya melangsungkan pernikahan dengan Amine Gulse pada 2019. Saat itu, Erdogan dan istrinya menjadi pendamping sang mempelai.

Sialnya, Oezil lupa bahwa Erdogan adalah sosok yang tidak populer di Jerman, Prancis, Inggris, dan sejumlah negera Eropa Barat lainnya. Mayoritas menilai Erdogan sebagai diktaktor yang memenjarakan lawan-lawan poltiknya dan mengekang kebebasan berekspresi. Bahkan, di Jerman, level kebencian orang terhadap Erdogan hanya kalah dari Adolf Hitler.

"Saya kira ini (kedekatan Oezil dengan Erdogan) mengecewakan banyak sekali penggemar sepakbola. Yang pasti, ini membuat saya kecewa," kata Kepala Staf Kanselir Jerman, Helge Braun, ketika itu, dilansir Bild.

Bukti paling nyata dari kebencian orang Jerman terhadap Erdogan terjadi setelah Jerman gagal total di Piala Dunia 2018. Mereka menyalahkan Oezil hanya karena berpose bersama Erdogan di Istanbul beberapa pekan sebelumnya. Oezil tidak sendiri karena ditemani Ilkay Guendogan. Tapi, hanya Oezil yang disorot.

Akibat kejadian itu Oezil mengatakan keluarganya kerap menerima ancaman dan pesan-pesan bernada kebencian. Meski Oezil menjelaskan tidak ada agenda politik, publik Jerman terlanjur marah. Dia akhirnya menyatakan mengundurkan diri dari tim nasional.

2. Komentar terkait China dan Xinjiang

Belum selesai masalah dengan orang-orang Jerman, Oezil membuka front permusuhan yang baru dengan China. Termakan isu propaganda Amerika Serikat kepada China terkait perebutan pengaruh di Asia Timur, Oezil ikut-ikutan mengomentari nasib warga Xinjiang dari etnis Uighur.

Saat itu, pada 13 Desember 2019, Oezil menulis panjang lebar tentang nasib etnis minoritas itu di Xinjiang, yang menurut dirinya, mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari pemerintah China. Disertai bendera kelompok separatis Turkistan Timur, Oezil meminta segala perlakuan kurang baik dihentikan.

Tidak butuh waktu lama, komentar Oezil di @MesutOzil1088 itu langsung menjadi bumerang. Pemerintah, masyarakat, dan suporter sepakbola di China satu suara menghujat Oezil. Bahkan, fans club Arsenal di Negeri Tirai Bambu ramai-ramai memboikot pernak-pernik berbau Oezil.

Yang paling parah adalah CCTV Sport selaku televisi pemerintah China yang memiliki hak siar pertandingan Liga Premier di negara itu langsung membatalkan tayangan langsung laga The Gunners kontra Man City. Mereka menggantinya dengan rekaman pertandingan klub lain.

Bisa jadi, masalah Uighur itulah yang membuat Oezil harus menghilang dari skuad utama Arsenal sejak musim lalu. Fakta menunjukkan, China merupakan pasar utama sepakbola Eropa, khususnya Liga Premier. The Gunners juga memiliki basis pendukung besar di Negeri Tirai Bambu selain Manchester United, Liverpool, Man City, dan Chelsea.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network