3 Alasan Kuat Ini Bisa Bikin Lampard Dipecat Chelsea

"Keputusan pemecatan bisa saja datang jika Chelsea dikalahka Manchester United pekan ini."

Analisis | 24 October 2020, 02:03
3 Alasan Kuat Ini Bisa Bikin Lampard Dipecat Chelsea

Libero.id - Apakah Frank Lampard akan menjadi pelatih pertama di Liga Premier 2020/2021 yang dipecat? Jawabannya tergantung hasil pertandingan Chelsea melawan Manchester United di Old Trafford, Sabtu (24/10/2020) malam WIB.

Lampard layak cemas karena tidak memiliki statistik meyakinkan melawan The Red Devils. Sejak menangani The Blues sejak musim lalu, dia selalu kalah dalam dua pertemuannya di Premier League (0-4 dan 0-2). Itu membuat Lampard menyamai David Calderhead pada 1907/1908 dan Ted Drake pada 1951/1952.

Lampard akan menjadi pelatih pertama Chelsea yang menuai kekalahan di tiga pertandingan pertama melawan MU jika akhir pekan ini menyerah lagi. "MU adalah sebuah tes yang sangat besar. Jadi, kami harus pergi ke sana dengan keyakinan tinggi," ujar Lampard, dilansir Sky Sports.

Ternyata, masalah Lampard bukan hanya rekor itu. Mantan gelandang tim nasional Inggris itu juga terancam surat pemutusan hubungan kerja (PHK). Rumornya, Massimiliano Allegri akan datang ke London Barat jika Lampard menelan kekalahan dari Ole Gunnar Solksjaer.

Roman Abramovich disebut kecewa dengan hasil-hasil pertandingan Chelsea di awal musim ini. Dengan mengelontorkan 222.520.000 pounds pada transfer window musim panas, The Blues baru sanggup berada di posisi 8 klasemen sementara Liga Premier dari 5 pertandingan.

Berikut ini pencapaian Chelsea era Lampard pada sejumlah event penting di awal musim 2020/2021, yang mengecewakan:


1. Posisi 8 di klasemen sementara Liga Premier

Chelsea mengawali musim baru dengan menantang Brighton and Hove Albion pada 14 September 2020. Mereka menang 3-1 di Amex Stadium. Setelah itu, The Blues menyerah 0-2 dari Liverpool dan bermain imbang 3-3 dengan West Bromwich Albion. Sempat mengalahkan Crystal Palace 4-0, Chelsea kembali imbang 3-3 dengan Southampton.

Dari skor-skor yang terpampang di stadion, terlihat sangat jelas satu masalah utama Chelsea yang belum terselesaikan sejak musim lalu adalah pertahanan. Musim lalu, mereka kebobolan 54 gol.

Pada awal musim ini, inkonsistensi di belakang masih merepotkan Lampard. Dia hanya mendatangkan satu pemain bek, yaitu Thiago Silva. Kurt Zouma dan Andreas Christensen masih belum terlalu tangguh. Sementara Antonio Ruediger pelan-pelan tersingkirkan dan Fikayo Tomori belum mendapat kepercayaan. Memang ada Edouard Mendy. Tapi, kiper yang sudah membuat 2 clean sheets itu masih butuh adaptasi.


2. Gagal di Putaran IV Piala Liga

Musim baru belum genap satu bulan, Chelsea harus kehilangan kesempatan mendapatkan trofi. Mereka harus terhenti di Putaran IV Piala Liga saat menghadapi Tottenham Hotspur, 29 September 2020.   

Tampil di Tottenham Hotspur Stadium, The Blues sebenarnya bermain sangat baik untuk unggul 1-0 di menit 19 melalui Werner. Tapi, sejumlah pergantian pemain dan strategi yang salah membuat Erik Lamela mampu menyamakan skor menjadi 1-1 saat waktu normal menyisakan 6 menit. Duel berlanjut ke adu penalti dan The Blues kalah 4-5.

Uniknya, di laga itu Lampard dan Mourinho sempat adu mulut di pinggir lapangan. Mourinho memperingatkan sang murid jika sewaktu-waktu bisa kehilangan posisi sebagai arsitek The Blues.

"Satu-satunya hal yang saya katakan padanya hanyalah sebuah opini dari pelatih lama kepada pelatih muda berbakat yang ketika para pemain membutuhkan kami adalah ketika mereka kalah. Saat mereka menang, kita tidak perlu menjadi protagonis di pinggir lapangan," kata Mourinho, dilansir The Guardian.


3. Imbang di laga perdana fase grup Liga Champions

Chelsea sebenarnya tergabung di grup yang mudah di Liga Champions. Tidak ada Real Madrid, Barcelona, Juventus, Bayern Muenchen, Paris Saint-Germain, atau Inter Milan. Mereka hanya berada di grup ringan melawan Sevilla, Stade Rennais, dan FC Krasnodar.

Di atas kertas hanya Sevilla yang mempunyai prestasi bagus karena berstatus juara Liga Eropa musim lalu. Los Rojiblancos juga menjuarai kompetisi yang sama pada 2005/2006, 2006/2007, 2013/2014, 2014/2015, 2015/2016, atau totalnya 6 gelar.

Namun, Chelsea justru tampil tidak bagus di laga pertama. Menjamu Sevilla di Stamford Bridge, The Blues bermain buruk. Bahkan, para pemain Chelsea cenderung tidak bisa mengendalikan emosi sehingga berujung tiga kartu kuning. Skor akhirnya, imbang tanpa gol.

"Yang terpenting adalah clean sheet. Saya pikir, sebagai tim pertahanan kami cukup solid. Kami tidak memberi mereka banyak peluang. Akan menyenangkan mendapatkan kemenangan di kandang. Tapi, kami mengambil 1 poin dan clean sheet," ujar Ben Chilwell di situs resmi UEFA.

Meski masih banyak pertandingan, Chelsea harus melakukan evaluasi. Pasalnya, potensi Rennais dan Krasnodar untuk mengejutkan terbuka lebar. Keduanya merupakan klub debutan di Liga Champions.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network