Nasib Suram Pato, Hebat di Usia 17 tahun Menganggur di Usia 31 Tahun

"Pernah membela AC Milan. Golnya detik 24 ke gawang Barcelona tersimpan lama di memori penggila bola. Cantik."

Biografi | 29 October 2020, 08:45
Nasib Suram Pato, Hebat di Usia 17 tahun Menganggur di Usia 31 Tahun

Libero.id - Alexandre Rodrigues da Silva alias Pato masih terus mencari klub baru setelah tidak memiliki tim yang dibela sejak transfer window musim panas 2020 ditutup. Mantan bintang tim nasional Brasil yang menjadi pengangguran di usia 31 tahun itu dikaitkan dengan Birmingham City di Championship Division.

Lahir di Pato Branco, 2 September 1989, Pato punya karier yang cemerlang di masa muda. Di usia 17 tahun 102 hari, Pato menjadi pencetak gol termuda di kompetisi FIFA. Saat itu, dia membela Internacional Porto Alegre di Piala Dunia Antarklub 2006 dengan status juara Copa Libertadores.

Pato mencetak gol bersejarah tersebut ketika Internacional melawan Al Ahly di semifinal, 13 Desember 2006. Pato mencetak gol pertama dalam kemenangan 2-1. Dia melewati catatan Pele saat menjebol jala Wales di Piala Dunia 1958. Saat itu, dia berusia 17 tahun 239 hari.

Setelah membawa Internacional ke final, Pato tampil garang. Meski tidak mencetak gol, dia membantu klub berseragam merah tersebut mengalahkan Barcelona 1-0 lewat aksi Adriano Gabiru.

Awal yang bagus di klub berlanjut di timnas. Pada 26 Maret 2008, Pato dipanggil tim Samba untuk pertama kalinya saat beruji coba melawan Swedia di Emirates Stadium. Dia langsung mencetak gol. Lagi-lagi Pato memecahkan rekor Pele dalam hal mencetak gol hanya beberapa detik setelah masuk lapangan untuk menjalani debut.

Kegemilangan di Internacional maupun Brasil membuat Pato menjadi properti panas transfer window. Pada 2 Agustus 2007, dia memiliki membela AC Milan setelah ditransfer 24 juta euro. Tapi, karena peraturan FIFA mengenai anak di bawah umur non Uni Eropa, Pato tidak dapat memainkan pertandingan resmi sampai 3 Januari 2008.

Pada 4 Januari 2008, transfer Pato ke Milan diresmikan FIFA. Pato mencetak gol pertamanya di Milan pada debut Serie A melawan Napoli dalam kemenangan kandang 5-2, 13 Januari 2008. Dia mencetak dua gol pertamanya untuk Milan dalam kemenangan 2-0 atas Genoa di San Siro, 27 Januari 2008. Dia menyelesaikan musim 2007/208 dengan 9 gol dalam 20 penampilan dengan 18 diantaranya di Serie A.

Dia mencetak gol cantik ke gawang Barcelona pada detik ke-24 di ajang Liga Champions. Gol itu dianggap sebagai salah satu gol cantik di Liga Champions.

Sayang, Pato matang terlalu dini. Sinarnya meredup ketika cedera mulai datang silih berganti. Akibatnya, status Pemain Muda Terbaik Serie A 2009 yang didapatkan Pato berubah menjadi pemain paling mengecewakan pada 2012 ketika mendapatkan penghargaan satir Bidone d'Oro.

"Cedera kecil akhirnya menjadi hal yang sangat besar. Saya kehilangan kepercayaan. Saya merasa sedikit kesepian karena mereka menyalahkan saya," kata Pato kepada La Gazzetta dello Sport saat itu.

Sembuh dari cedera, Pato dijual 15 juta euro ke Corinthians pada 2013. Tapi, sinarnya tidak cemerlang lagi. Musim berikutnya, dia dikirim dengan status pinjaman ke Sao Paulo dan mencetak 19 gol di Liga Brasil sebelum dipinjamkan kembali ke Chelsea pada 2016. Tapi, dia hanya bermain 2 kali dan memproduksi 1 gol.  

Gagal di Chelsea, Pato pindah ke Spanyol untuk membela Villarreal. Hanya sebentar di Negeri Matador, Pato ditransfer ke klub China, Tianjin Quanjian, dengan 18 juta euro pada 30 Januari 2017. Di sana, dia bermain di bawah arahan Fabio Cannavaro.

"Dua tahun di China penuh dengan momen bahagia bersama rekan satu tim dan penuh pengalaman baru. Saya cukup yakin karena China membuat saya tumbuh sebagai seorang pria. Saya mengunjungi kota dan tempat baru. Saya belajar budaya dan kebiasaan berbeda selama di negara hebat ini. Saya membantu tim saya, dengan gol dan permainan saya, dengan mencapai Liga Champions Asia untuk pertama kalinya dalam sejarah klub," ungkap Pato.

Dari Negeri Tirai Bambu, Pato kembali ke Brasil untuk membela Sao Paulo mulai 27 Maret 2019. Dikontrak hingga 2022, petualangan Pato di Estadio Morumbi tidak mulus. Pada 19 Agustus 2020, dia mencapai kesepakatan dengan klub untuk pemutusan kontraknya setelah mencetak 9 gol dari 35 laga.

"Saya ingin kembali ke Eropa. Jika bisa ke Milan (lagi), akan sangat menyenangkan," ucap Pato.

Sayang, keinginan Pato kembali ke Benua Biru belum terwujud. Sempat dirumorkan berseragam Genoa, Spezia, hingga Monza, transfer tidak pernah terwujud. Begitu pula dengan kabar ketertarikan Birmingham. Manajemen The Blues belum melakukan konfirmasi apakah akan mendatangkan Pato atau tidak.

"The Blues punya Lukas Jutkiewicz, Scott Hogan, dan Jonathan Leko sebagai penyerang. Tapi, ketiganya belum mencetak gol. Apakah Pato akan menjadi solusi?" tulis Birmingham Mail.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network