10 Pemain ‘Mencla-mencle’, Janji Bertahan Tapi Pindah Semenit Kemudian!

"Pemain yang pernah menyatakan komitmen membela klub lama, tapi tiba-tiba berubah pikiran. Luis Figo paling terkenal."

Feature | 10 November 2020, 12:56
10 Pemain ‘Mencla-mencle’, Janji Bertahan Tapi Pindah Semenit Kemudian!

Libero.id - Pepatah mengatakan "lidah tak bertulang". Ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang tidak bisa dipegang ucapannya itu ternyata banyak dijumpai di sepakbola. Janji bertahan, tapi pindah beberapa saat kemudian.

Sejak sepakbola menjadi industri dan bursa pemain dibuka dua kali dalam satu musim, perpindahan pemain menjadi hal lumrah. Bagi mayoritas pesepakbola profesional, sangat sulit untuk mengatakan "tidak" ketika ada klub besar datang dengan transfer maupun gaji selangit.

Di banyak kasus, komitmen kepada klub lama yang sudah terlanjur diucapkan atau dibuktikan dengan kontrak baru sering dilanggar. Ada pemain yang dengan senang hati dan tanpa beban meninggalkan klub lama yang dibelanya selama bertahun-tahun untuk mencari pemujaan di tempat lain.

Ada banyak pemain seperti itu di sepakbola. Ada pula yang berhasil mencapai target dan lebih sukses dari klub lama. Tapi, ada pula yang gagal total karena tidak mampu beradaptasi. Bagi pemain-pemain seperti itu butuh mentalitas yang bagus untuk lolos dari hujatan para pendukung.

Berikut ini 10 pemain "mencla-mencle", pemain yang pernah menyatakan komitmen untuk membela klub lama, tapi tiba-tiba berubah pikiran dan pindah:

1. Luis Figo

Libero.id

Kredit: realmadrid.com

Figo adalah contoh paling terkenal dan abadi hingga beberapa generasi mendatang. "Saya ingin meyakinkan fans bahwa Luis Figo, dengan semua kepastian di dunia, akan berada di Camp Nou pada 24 Juli untuk memulai musim baru (2000/2001)," kata Figo pada 2000.

Pindah dari Barcelona ke Real Madrid sudah cukup buruk bagi banyak suporter. Tapi, untuk melakukannya setelah secara terbuka menyatakan bahwa anda tidak akan ke mana-mana adalah hal lain. Akibatnya, Figo dilempari kepala babi ketika kembali ke Camp Nou bersama Los Blancos.

Tidak akan pernah dilupakan pula ketika Jimmy Jump melempari Figo dengan bendera Barcelona saat membela Portugal di Euro 2004.

2. Luis Suarez

Suarez membuat senang penggemar Liverpool di seluruh dunia ketika pada Maret 2014 mengatakan  tetap di klub, terlepas dari apakah mereka lolos ke Liga Champions atau tidak. Pemain Uruguay itu juga telah menandatangani kontrak baru berdurasi 4,5 tahun pada Desember 2013 setelah Arsenal menawar 40 juta pounds.

"Saya menandatangani kontrak baru saya karena saya sangat bahagia di sini dan saya ingin tetap di tempat saya menikmati sepakbola dan kehidupan. Bermain di Liga Champions tidak bergantung pada itu," ucap El Pistolero saat itu. Enam bulan setelah menandatangani kontrak baru dan satu gigitan di Piala Dunia 2014, Suarez mendadak menjadi pemain Barcelona.

3. Ricardo Kaka

Libero.id

Kredit: acmilan.com

Kaka memenangkan Ballon d'Or 2007. Pemain Brasil itu dipuja oleh para pendukung AC Milan. Lalu, saat transfer window musim panas 2009 dibuka, dia meyakinkan para penggemar bahwa dia akan tetap bertahan. "Saya mengatakannya untuk terakhir kali, saya tidak ingin meninggalkan Milan. Pada periode ini saya lebih memilih diam karena tidak ingin disalahartikan," ujar Kaka.

"Kepada jutaan pendukung Milan, saya mengatakan keputusan saya telah dibuat. Saya telah mengatakan saya ingin tinggal. Sekarang, tolong tinggalkan saya dengan damai. Syukurlah kami lolos ke Liga Champions. Kami melewatkannya dan saya melewatkannya. Saya ingin terus menang bersama Milan. Saya tinggal di Milan. Dan mulai hari ini, kasus ini sudah selesai," tambah Kaka saat itu.

Kurang dari sebulan kemudian, dia pindah ke Real Madrid dengan harga lebih dari 50 juta pounds. Kepada pers dia memiliki alasan sendiri mengapa menerima pinangan itu. Dia tidak ingin klub yang dicintainya terjerembab dalam krisis keuangan.

4. Fabian Delph

Awalnya, Delph tampak siap untuk pindah dari Aston Villa ke Manchester City. Tapi, sang gelandang kemudian membantah semua rumor di media. Pada 11 Juli 2015, dia dengan mengatakan mencintai Villa.

"Saya sadar ada spekulasi media yang intensif seputar masa depan saya dalam 24 jam terakhir dan saya ingin mengatur merekam lurus. Saya tidak akan pergi. Saya tinggal di klub sepakbola yang saya cintai ini dan saya tidak sabar untuk memulai musim serta untuk menjadi kapten," kata Delph saat itu.

Hanya berselang 1 minggu, Delph menjilat ludahnya sendiri. Dia benar-benar bergabung dengan Man City dengan 8 juta pounds. Musim lalu, Delph pindah ke Everton setelah lama duduk di bangku cadangan.

5. Sol Campbell

Libero.id

Kredit: arsenal.com

Campbell pindah ke sesama klub London Utara, Arsenal, pada 2001 adalah hal yang sangat melukai suporter Tottenham Hotspur. Fans semakin marah karena pada 6 bulan sebelumnya, mantan bek tim nasional Inggris tersebut mengeluarkan kata-kata manis tentang masa depannya.

"Saya ingin bermain untuk Tottenham. Itu saja. Saya sudah lama di sini dan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa saya ingin pergi. Bagi saya, melakukannya dengan baik di klub ini akan berarti segalanya. Saya bermain untuk Spurs dengan semangat dan keinginan, dan itu menyakitkan saya ketika kami kalah," kata Campbell.

Beruntung, keputusan Campbell pindah ke Arsenal tepat. Dia kemudian menjadi bagian dari The Invincible. Bayangkan jika saat itu Tottenham yang lebih sukses dari The Gunners?

6. Thiago Silva

Pada 2 Juli 2012, Silva menandatangani kontrak berdurasi 5 tahun sebagai tanda cinta matinya kepada AC Milan. Hanya berselang 12 hari, Paris Saint-Germain (PSG) mengumumkan transfer pemain internasional Brasil itu. Mereka memberikan nilai transfer besar. Gaji tinggi dan fasilitas mewah didapatkan pemain yang sekarang berseragam Chelsea itu.

Gila! Bahkan, hitam di atas putih tidak dianggap sebagai komitmen ketika uang dengan nominal besar disodorkan.

7. Stewart Downing

Libero.id

Kredit: liverpoolfc.com

Downing meninggalkan Aston Villa ke Liverpool pada Juli 2011. Itu hanya 2 bulan setelah dia bersikeras senang bertahan di "klub fantastis". "Hal penting dalam sepak bola adalah, jika anda bahagia, lalu mengapa mengubahnya?" kata Downing saat menegaskan loyalitasnya kepada The Villans.

8. Emmanuel Adebayor

Dari bersumpah untuk bertahan di Arsenal hingga berlari sepanjang lapangan untuk mendorong penggemar mereka sebagai pemain Manchester City. Segalanya berubah cukup cepat untuk Adebayor.

Striker asal Togo itu mencoba untuk meletakkan spekulasi seputar masa depannya pada Mei 2009 dengan menyebut Arsenal selalu ada di hatinya. Dia mengaku di darahnya hanya ada meriam yang mengalir deras hingga ke setiap nadi selama hidupnya.

“Arsenal menempatkan saya di tempat saya hari ini. Mereka menjadikan saya salah satu striker terbesar di dunia. Saya harus membayar mereka kembali. Bagaimana caranya? Buat mereka memenangkan piala. Untuk itulah saya di sini dan saya harus berjuang untuk itu. Saya tidak punya alasan untuk pergi sampai saya mendapatkan trofi yang saya dapatkan di sini," kata Adebayor.

Tidak terlalu lama dari komentar itu, Adebayor sudah menjadi bagian dari klub asal Manchester, Manchester City. Di laga melawan Arsenal, dia melakukan selebrasi provokatif yang membuat suporter The Gunners semakin membencinya.

9. Dimitar Berbatov

Libero.id

Kredit: manutd.com

Pada transfer window musim dingin 2008, Berbatov secara terbuka mengkritik agennya sendiri karena menyarankan dia untuk menandatangani kontrak dengan "klub yang lebih besar" dari Tottenham Hotspur.

"Saya pemain Tottenham dan saya berusaha memberikan yang terbaik. Jadi, saya bisa membantu tim saya untuk waktu yang lama. Saya senang saat kami bermain bagus dan saya sedih saat kami kalah. Saya senang saat ini. Anda bisa memenangkan gelar dan medali dengan setiap tim dan saya juga bisa menang dengan Tottenham," ungkap Berbatov.

Datang musim panas, penyerang yang sangat terampil menandatangani kontrak dengan Manchester United dengan bayaran besar. Untungnya, pemain asal Bulgaria itu sukses di Old Trafford.

10. Cesc Fabregas

Pada 2008, Fabregas mengatakan ingin bertahan di Arsenal selama sisa hidupnya. Komentar itu keluar dari mulutnya, 3 tahun sebelum akhirnya pindah. Tapi, dia seharusnya tahu bahwa penggemar sepakbola tidak akan pernah lupa.

"Saya sangat senang. Semuanya berjalan dengan baik dan saya punya teman di klub. Saya menyukai kehidupan dan saya nyaman dengan fans kami. Jika mereka tidak menginginkan saya di sini, tentu saja saya ingin kembali ke Spanyol. Tapi, jika klub menginginkan saya dan bos berpikir saya masih bisa memberi banyak kepada klub, maka saya akan bertahan di sini. Saya akan berada di sini selama mereka menginginkan saya," ungkap Fabregas.

Namun, ketika Barcelona datang mengetuk pintu, Fabregas mengatakan selamat tinggal The Gunners. Setelah itu, dia tidak pernah kembali ke Emirates Stadium. Bahkan, setelah meninggalkan Camp Nou, dia memilih bermain untuk Chelsea.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network