Unik! 2 Tim Debutan Euro 2020 Sama-sama Belum Pernah Tampil di Turnamen Besar

"Baik Finlandia maupun Makedonia Utara berhasil menciptakan sejarah besar. Prestasi tertinggi sepakbola mereka. Ini kisah perjalanannya."

Feature | 13 November 2020, 12:03
Unik! 2 Tim Debutan Euro 2020 Sama-sama Belum Pernah Tampil di Turnamen Besar

Libero.id - Kontestan Euro 2020 akhirnya digenapi setelah 4 tim terakhir memastikan lolos lewat jalur play-off UEFA Nations League. Mereka adalah Hungaria, Macedonia Utara, Slovakia, dan Skotlandia.

Pertandingan play-off yang sempat tertunda digelar serentak pada Jumat (13/11/2020) dini hari WIB. Dua tim pertama yang memastikan diri lolos adalah Hongaria dan Macedonia. The Magical Magyar mengalahkan Islandia 2-1 dan The Red Lions unggul 1-0 atas Georgia.

Sukses kedua tim diikuti Slovakia dan Skotlandia. Menghadapi Irlandia Utara di Belfast, Slovakia menang 2-1 melalui pertandingan yang berjalan ketat hingga extra time. Sementara Skotlandia mengecundangi Serbia lewat adu penalti 5-4 setelah bermain imbang 1-1 selama 120 menit.

Dengan hasil tersebut, lengkap sudah para peserta kompetisi sepakbola antarnegara paling bergengsi di Benua Biru. Turnamen yang akan berlangsung 11 Juni-11 Juli 2021 tersebut akan diikuti 24 tim. Ajang akan menggunakan skema baru dengan pertandingan di 12 kota dari 12 negara berbeda.

Selain tim-tim tradisional seperti Jerman, Spanyol, Italia, Inggris, Belanda, Prancis, hingga Rusia, Euro 2020 juga akan diikuti beberapa tim baru. Dua negara, Wales dan Slovakia, baru ambil bagian satu kali. Sementara Ukraina, Skotlandia, dan Austria baru ikut dua kali.

Bagaimana dengan tim debutan? Untuk edisi kali ada dua tim debutan yang akan ambil bagian. Mereka adalah:


1. Finlandia

Tampil di Euro 2020 adalah prestasi tertinggi sepakbola Finlandia. Kecuali Olimpiade, Nordic Football Championship, dan Baltic Cup, Finlandia belum pernah ambil bagian di kompetisi sepakbola besar sekelas Piala Eropa, Piala Dunia, atau Piala Konfederasi.

Libero.id

Kredit: instagram.com/huuhkajat

Finlandia lolos setelah menjadi runner-up Grup J. Dengan 18 poin, mereka unggul 4 poin dari Yunani di posisi 3. Tapi, Teemu Pukki dkk juga diuntungkan dengan Bosnia-Herzegovina yang tidak tampil terlalu bagus selama kualifikasi. Begitu pula Armenia dan Liechtenstein yang tetap menjadi lumbung gol.

Bagaimanapun caranya, lolos ke Euro 2020 adalah pencapaian yang membanggakan bagi Finlandia. Sebab, mereka sering hampir lolos ke ajang besar. Contohnya, Euro 2008. Pada fase kualifikasi, Finlandia harus memenangkan pertandingan kualifikasi terakhir melawan Portugal untuk lolos. Sayang, laga berakhir 0-0. Finlandia mengoleksi 24 poin dan Portugal (27 poin).

Ada lagi di Kualifikasi Piala Dunia 2010. Di bawah pelatih kepala baru, Stuart Baxter, Finlandia kembali finish di posisi 3 grup dengan 5 kemenangan, 3 imbang, dan 2 kekalahan. Mereka adalah satu-satunya tim di kualifikasi yang tidak kalah dari peringkat 3 Jerman.

Sementara pada Kualifikasi Euro 2012, Finlandia finish di posisi 4 dengan hanya 3 kemenangan dengan dua di antaranya melawan tim kecil, San Marino. Lalu, dalam kampanye ke Piala Dunia 2014, hasil terbaik Finlandia adalah imbang 1-1 dengan Spanyol. Mereka finish di posisi 3 Grup I, di belakang Spanyol dan Prancis.

Finlandia juga finish di posisi 4 pada Kualifikasi Euro 2016. Sedangkan pada Kualifikasi Piala Dunia 2018, Finlandia hanya sanggup berada di posisi 5 dengan mengumpulkan 2 kemenangan.

"Di satu sisi itu sudah menjadi impian bagi kami untuk bermain di Piala Eropa. Tapi, kami tidak pergi ke sana hanya untuk berpartisipasi. Kami ingin mencapai sesuatu yang lebih. Kami sama dengan Swedia di Piala Dunia. Mereka melakukannya dengan sangat baik. Saya yakin mereka adalah contoh bagi kami karena mereka juga berasal dari Nordik," kata Pelatih Finlandia, Markku Kanerva, kepada AFP.

Di negara berpenduduk 5,5 juta orang itu, sepakbola memainkan peran kedua setelah hoki es. Finlandia belum pernah bermain di turnamen besar. Bahkan, di masa Jari Litmanen yang hebat membantu Ajax Amsterdam memenangkan Liga Champions 1994/1995.

"Kami bukan favorit di grup kami karena Italia adalah favorit. Kemudian Bosnia-Herzegovina dan Yunani. Mereka adalah kandidat utama untuk lolos. Tapi, ternyata kami berhasil mengejutkan mereka," tambah Kanerva.


2. Macedonia Utara

Libero.id

Kredit: instagram.com/ffmacedonia

Keputusan pemerintah untuk mengadakan referendum perubahan nama negara dari Former Yugoslav Republic of Macedonia (FYROM) menjadi Republic of North Macedonia pada 2018 ternyata tepat. Perubahan nama yang mengakhiri konflik dengan Yunani itu juga menghadirkan prestasi di sepakbola.

Untuk pertama kali dalam sejarah, Macedonia sebagai negara yang merdeka dari Yugoslavia mampu tampil di Piala Eropa. "Kami bermain untuk negara yang kami cintai. Kami bangga bisa ke (putaran) final. Ini luar biasa dan menjadi hari bersejarah," kata Pelatih Macedonia, Igor Angelovski, dikutip The Irish Times.

Asosiasi Sepakbola Macedonia (FFM) sebenarnya dibentuk pada 18 Desember 1926. Tapi, karena situasi politik dan negara yang harus bergabung dengan Yugoslavia, FFM baru diakuti UEFA dan FIFA pada 1994. Itu berselisih 3 tahun dari deklarasi kemerdekaan Macedonia dari Yugoslavia pada 8 September 1991.

Setelah diakui FIFA, Macedonia langsung ambil bagian di Kualifikasi Euro 1996. Mereka tergabung di grup yang berisi Spanyol, Denmark, Belgia, Siprus, dan Armenia. Dalam pertandingan resmi pertama mereka, Macedonia melawan juara bertahan Denmark, 7 September 1994, dan berakhir imbang 1-1.

Kegagalan di kualifikasi perdana tidak membuat Macedonia menyerah di ajang yang sama pada tahun-tahun berikutnya, termasuk Euro 2020. Tergabung di Grup G, mereka harus menghadapi Austria, Israel, Latvia, Polandia, dan Slovenia. Macedonia mengakhiri kompetisi di di posisi 3.

Namun, berhubung sang pemuncak klasemen, Polandia, dan runner-up, Austria, lolos ke Euro 2020, Macedonia memiliki kesempatan ambil bagian melalui jalur UEFA Nations League. Macedonia ada di Liga d dan menempati posisi 2. Akibatnya, mereka harus menjalani dua pertandingan play-off. Di semifinal melawan Kosovo dan di final menghadapi Georgia.

Kemenangan atas Kosovo yang disusul Georgia menjadikan Macedonia tampil di ajang besar untuk pertama kalinya dalam sejarah. "Saya sangat gembira. Saya sudah pernah bermain di banyak pertandingan seperti ini sebelumnya. Saya rasa tidak ada yang paling menggembirakan saat membantu negara saya sukses," ungkap Goran Pandev.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network