Daftar 5 Juara Dunia MotoGP dari Suzuki, Joan Mir Selanjutnya?

"Sejarah akan diciptakan Joan Mir jika mampu tampil bagus pada MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo."

Sport | 15 November 2020, 06:40
Daftar 5 Juara Dunia MotoGP dari Suzuki, Joan Mir Selanjutnya?

Libero.id - Sejarah akan diciptakan Joan Mir jika mampu tampil bagus pada MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (15/11/2020). Rider asal Spanyol itu akan menjadi penunggang Suzuki pertama yang jadi juara dunia setelah puasa sejak 2000. 

Dalam kondisi pandemi Covid-19, para pembalap unggulan seperti Marc Marquez dan Valentino Rossi tidak bisa tampil maksimal. Akibatnya, para pembalap lapis kedua seperti Mir menyodok. Hingga hari ini, Mir masih kokoh di puncak klasemen sementara setelah menang di MotoGP Eropa, pekan lalu.

Mir saat ini memuncaki klasemen dengan 162 poin. Dia unggul 37 poin atas dua pesaing terdekatnya, Fabio Quartararo dan Alex Rins. Quartararo menempati peringkat 2 dengan 125 poin. Sementara Rins di posisi 3 dengan mengumpulkan poin sama, tapi kalah jumlah kemenangan.

Dengan dua seri tersisa, Quartararo dan Rins masih memiliki peluang untuk menjadi juara dunia. Begitu juga dengan Maverick Vinales yang sekarang menempati peringkat 4 dengan 121 poin.

Namun, peluang terbesar untuk menjadi juara musim ini tetap berada di tangan Mir. Keunggulan 37 angka atas Quartararo dan Rins, serta 41 poin atas Vinales menempatkan Mir di atas angin. Jika beruntung pada balapan di Valencia, akhir pekan ini, Mir bisa berpesta.

Mengutip dari laman resmi MotoGP, berikut adalah skenario bagi Mir untuk mengunci gelar juara dunia. Syarat pertama, naik podium. Kedua, finish di posisi 4, 5, atau 6 dengan catatan Quartararo atau Rins tidak menjadi pemenang. Ketiga, finish di peringkat 7, sedangkan Quartararo, Rins, atau Vinales gagal menang. Bisa juga finish di posisi 8, 9, 10, dan Vinales tidak menang, Quartararo serta Rins finish tidak lebih baik dari posisi 3.

Bahkan, Mir bisa menang jika finish posisi 11. Syaratnya, Vinales, Franco Morbidelli atau Andrea Dovizioso tidak menang; Quartararo dan Rins finish tidak lebih baik dari posisi 3. Bahkan, jika gagal meraih poin, Mir tetap bisa juara jika Morbidelli dan Dovizioso finish tidak lebih baik dari posisi 3, Vinales tidak naik podium, Quartararo, dan Rins finish tidak lebih baik dari posisi 5.

Jika sukses, Mir akan menjadi pembalap Suzuki keenam yang menjuarai MotoGP. Berikut ini 6 pembalap sebelumnya:


1. Barry Sheene (1976, 1977)

Pembalap asal Inggris itu menjadi penunggang motor Suzuki pertama yang berjaya, yaitu pada 1976 dan 1977. Sheene dikontrak Suzuki pertama kali pada 1972/1973 untuk memenangkan kejuaraan Formula 750 Eropa yang baru dibentuk pada 1973.

Lalu, pada 1974, Suzuki memperkenalkan RG500 yang dikendarai Sheene ke posisi 2, 3, 4 dengan skor 30 poin dan finish keenam di Kejuaraan Dunia. Sebuah kecelakaan spektakuler di Daytona 200 pada musim 1975, karier Sheene sempat terancam. Paha kiri, lengan kanan, tulang selangka, dan dua tulang rusuknya patah.

Namun, secara ajaib Sheene pulih dan membalap lagi tujuh minggu kemudian. Mengendarai RG500, dia mencetak kemenangan 500cc pertama yang mengesankan di Belanda. Lalu, pada 1976, dia memenangkan lima seri GP 500cc untuk menjadi juara dunia. Pada musim selanjutnya, Sheene kembali berjaya.


2. Marco Lucchinelli (1981)

Lucchinelli memulai karier balap jalanannya pada 1975 di Laverda dalam balapan ketahanan. Tunggangannya cukup mengesankan pabrik Yamaha untuk memberinya motor tangguh pada Kejuaraan Nasional Italia serta GP 350cc. Pada 1976, dia mengendarai Suzuki di Kejuaraan Dunia 500cc. Pada musim 1977, dia turun ke posisi 11 di Kejuaraan Dunia 500 dengan mengendarai Yamaha.

Lucchinelli menjalani tahun terbaiknya pada 1981. Dia memulai musim itu dengan kemenangan atas Kenny Roberts dalam perlombaan non-kejuaraan Imola 200 yang bergengsi di Italia. Dia kemudian meraih 5 kemenangan GP 500cc dan mengalahkan Randy Mamola untuk menjadi juara dunia.

Sayang, pada 1982 Lucchinelli menerima tawaran pekerjaan dari Honda untuk balapan NS500 3 silinder baru mereka bersama Freddie Spencer dan Takazumi Katayama. Dia akan mengalami musim yang kurang bersemangat. Pasalnya, Franco Uncini menjadi juara dunia dengan motor berlogo Suzuki.


3. Franco Uncini (1982)

Setelah beberapa tahun mengecewakan dengan Yamaha, pada 1979 Uncini membeli Suzuki dan meluncurkan tim pribadinya sendiri di kelas 500cc. Dia adalah privateer peringkat teratas, baik pada 1979 maupun 1980. Dia mampu finish di posisi 5 dan 4 pada dua musim tersebut.

Sayang, kecelakaan menghalangi Uncini untuk tampil bagus di musim 1981. Tapi, setelah Marco Lucchinelli bergabung dengan Honda, Suzuki menawarkan Uncini sepeda balap resmi yang disponsori oleh pabrik yang dijalankan oleh timnya Roberto Gallina.

Dengan kendaraan yang kompetitif, Uncini memenangkan Kejuaraan Dunia 1982. Dia mencetak lima kemenangan di Austria, Belanda, Yugoslavia, Inggris, dan AS. Dia adalah pebalap Italia terakhir yang memenangkan mahkota 500cc sampai Valentino Rossi menang pada 2001.


4. Kevin Schwantz (1993)

Libero.id

Kredit: instagram.com/kschwantz34

Akhir 1980-an hingga awal 1990-an dikenang sebagai salah satu era paling kompetitif di GP 500cc. Persaingan sangat sengit yang melibatkan Wayne Rainey, Wayne Gardner, Mick Doohan, Eddie Lawson, dan Randy Mamola. Situasi semakin menegangkan ketika Schwantz dipercaya menjadi penunggang Suzuki.

Sempat dipandang sebelah mata, rider AS itu mencapai puncak karier pada 1993. Dia menjuarai GP 500cc setelah menang 4 kali, naik podium 11 kali, dan mengoleksi total 248 poin.

Sayang, kecelakaan pada 1994 membuat Schwantz meninjau ulang kariernya. Pada awal musim 1995 dan setelah menjalani percakapan dengan Rainey, Schwantz memutuskan untuk pensiun dari kompetisi sepeda motor. Dia telah mengumpulkan 25 kemenangan GP selama kariernya. Jumlah itu lebih banyak dari Rainey, yang menjadi saingan terbesarnya.


5. Kenny Roberts Jr (2000)

Roberts adalah penunggang Suzuki terakhir yang mampu merasakan podium juara dunia MotoGP. Dia bergabung dengan Suzuki pada 1999 dan hanya butuh adaptasi satu musim untuk menjadi pembalap terbaik pada musim 2000.

Tapi, tanda-tanda Roberts akan sukses sudah terlihat di balapan debut bersama Suzuki. Di Malaysia, dia menghasilkan kemenangan mengejutkan dengan mengalahkan juara bertahan, Michael Doohan. Dia kemudian memenangkan balapan kedua di Jepang. Dia kembali mengalahkan Doohan. Kemenangan beruntun ini menempatkannya sebagai penantang kuat untuk Doohan.

Sayang, Doohan harus pensiun karena cedera yang dideritanya akibat kecelakaan pada seri 3 di Spanyol. Setelah itu, tantangan utama kejuaraan datang dari rekan setim Doohan, Alex Criville. Roberts gagal menemukan konsistensi selama sisa musim. Criville juara dan Roberts menjadi runner-up.

Beda dengan 1999, 2000 menjadi musimnya Roberts. Menghadapi "anak baru" Valentino Rossi, Roberts tidak lagi memikirkan Criville. Dia berhasil menemukan konsistensi dengan meraih 4 kemenangan dan 5 podium dalam 16 balapan. Roberts meraih gelar pertamanya pada dua balapan sebelum akhir musim, yaitu di GP Rio de Janeiro setelah  di posisi 6. Rossi menjadi pemenang seri itu.

Duel Roberts vs Rossi pada 2000 berlanjut ke 2001. Dengan Rossi mendominasi seri untuk memenangkan gelar, Roberts hanya berhasil naik podium tunggal dan menyelesaikan musim di posisi 11 yang mengecewakan. Ini juga menandai berakhirnya era 2-tak 500cc seiring perubahan regulasi untuk musim 2002.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network