Starting Eleven Terbaik Pilihan Juergen Klopp, Didominasi Pemain Liverpool

"Dari 11 nama ini ketahuan betul siapa pemain yang sangat dipercaya Klopp. Tidak ada kejutan termasuk untuk posisi striker."

Feature | 18 November 2020, 08:09
Starting Eleven Terbaik Pilihan Juergen Klopp, Didominasi Pemain Liverpool

Libero.id - Meski raihan trofinya tak sebanyak Jose Mourinho dan Pep Guardiola, namun Juergen Klopp tetap dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia saat ini.

Pencapaian Klopp mulai menanjak saat ia menukangi Borussia Dortmund dan puncaknya saat ia mampu membawa Liverpool kembali meraih gelar Liga Inggris untuk pertama kalinya dalam 3 dekade terakhir.

Klopp yang dikenal sebagai pelatih dengan gaya bermain menyerang membandingkan caranya bermain dengan Arsene Wenger, mantan pelatih Arsenal.

Klopp menganalogikan gaya bermainnya dengan suatu aliran musik, yakni heavy metal yang selalu tampil menggebu-gebu dengan tempo yang tinggi.

Pelatih asal Jerman itu juga dikenal memainkan gaya gegenpressing atau menekan balik lawan secepat mungkin setelah mereka berhasil merebut bola, tujuannya agar pihak lawan tak memiliki kesempatan untuk mengatur ritme permainan.

Selama menjadi pelatih sukses baik kala masih bersama Dortmund maupun Liverpool, Klopp selalu memiliki pemain andalan di setiap posisinya.

Berikut starting XI terbaik Juergen Klopp:

Kiper: Alisson Becker

Libero.id

Kredit: liverpoolfc.com

Muncul perdebatan kuat antara siapa yang lebih pantas mengisi pos penjaga gawang mengingat Klopp sepanjang karirnya pernah melatih dua kiper yang luar biasa.

Roman Weidenfeller mampu menjadi pengaman terakhir bagi gawang Borussia Dortmund, namun kehadiran Alisson dianggap lebih vital dibanding kiper asal Jerman tersebut.

Hal itu bisa dimaklumi mengingat Alisson lah yang menjadi salah satu sosok penting dalam keberhasilan Liverpool meraih gelar juara liga untuk pertama kalinya sejak 30 tahun terakhir.

Pencapaian itu diperkuat dengan statistik pemain asal Brazil itu yang mampu mencatatkan 47 kali clean-sheet dalam 96 laga selama merumput bersama the Reds.

Bek kanan: Trent Alexander Arnold

Gaya permainan Klopp yang menitikberatkan pusat serangan dari sisi sayap menjadikan Trent Alexander Arnold menjadi pilar yang begitu penting di sisi kanan pertahanan Liverpool.

Tidak hanya bertahan, gaya main Klopp justru membebaskan bek sayapnya untuk bergerak maju dan acap kali melepaskan umpan silang ke kotak penalti lawan.

Terbukti Arnold mampu menghasilkan 38 assist sejauh ini dengan 28 diantaranya ia ukir di ajang Liga Inggris, bahkan ia kini memegang rekor sebagai pemain belakang dengan catatan assist terbanyak dalam satu musim Liga Inggris dengan 13 assist.

Bek tengah: Mats Hummels

Libero.id

Kredit: bvb.de

Kehebatan Mats Hummels akhir-akhir ini mungkin sudah berkurang, namun selama di bawah tangan dingin Klopp, ia merupakan salah satu bek terbaik dunia kala itu.

Datang pada tahun 2008 ke Borussia Dortmund dari akademi Bayern Muenchen, Hummels langsung menjadi andalan die Borussen hingga memenangkan trofi Bundesliga Jerman.

Meski tak banyak mencetak gol, namun perannya di lini pertahanan sangat vital dimana pemain asal Jerman itu dikenal memiliki takle yang sangat baik dan pembacaan permainan yang tajam.

Bek tengah: Virgil Van Dijk

Menjadi salah satu bek paling impresif sejak kedatangannya ke Liverpool pada 2018 dari Southampton, Virgil Van Dijk menjadi salah satu pilar penting the Reds di bawah asuhan Klopp.

Terbukti lini pertahanan yang keropos setelah kedatangannya justru menjadi salah satu yang terbaik di liga.

Van Dijk yang memiliki postur tubuh menjulang tentu memiliki kelebihan di bola-bola atas, namun nyatanya kemampuannya dalam bola bawah pun layak diacungi jempol.

Fisiknya pun terbilang sangat kuat, tak mengherankan Van Dijk tampil di semua 38 pertandingan liga saat Liverpool berhasil juara pada musim lalu dan 12 dari 13 pertandingan dalam perjalanan kemenangan klub untuk meraih gelar Liga Champions musim sebelumnya.

Bek kiri: Andrew Robertson

Libero.id

Kredit: liverpoolfc.com

Andrew Robertson dan Trent Alexander-Arnold membentuk salah satu kemitraan bek sayap yang paling menakutkan dalam sepakbola dunia, dan keduanya telah merevolusi peran bek sayap di bawah Jurgen Klopp.

Robertson, yang menyumbangkan 12 assist pada Liga Premier musim lalu, telah melihat kebangkitan di bawah arahan Jurgen Klopp setelah memulai karirnya di divisi tiga Skotlandia pada awal abad ini.

Sejak tiba di Liverpool pada tahun 2017, bek kiri Skotlandia telah menjadi bagian integral dari sepakbola menyerang heavy metal Jurgen Klopp itu.

Dalam 132 pertandingan di semua kompetisi untuk Liverpool, Robertson mungkin hanya mencetak 5 gol, tetapi ia telah memberikan 32 assist.

Gelandang bertahan: Jordan Henderson

Nyaris pergi pada tahun 2011, Jordan Henderson justru menjadi kapten Liverpool mewarisi Steven Gerrard yang memutuskan pensiun saat kedatangan Klopp pada 2015.

Meski bukan sosok pemain bintang 5, Henderson merupakan pemain dengan etos kerja yang luar biasa sehingga Klopp sangat menyukainya.

Bermain dengan 3 gelandang, Henderson menjadi bagian penting betapa kuatnya lini tengah pasukan Klopp baik saat menyerang maupun bertahan.

Peran vital Henderson dibuktikan dengan sebuah statistik dimana Liverpool kehilangan lebih banyak poin (8) dalam tujuh pertandingan Liga Premier yang dilewatkan Jordan Henderson musim ini daripada dalam 30 pertandingan yang dia mainkan (7).

Gelandang bertahan: Ilkay Gundogan

Libero.id

Kredit: mancity.com

Tiba di Borussia Dortmund pada musim panas 2011, Ilkay Gundogan mampu membantu klub memenangkan liga dan piala liga.

Fleksibilitasnya di atas lapangan membuat keuntungan ganda bagi timnya, baik untuk menciptakan peluang bagi rekan-rekannya maupun menjadi perisai bagi lini pertahanan.

Kepiawaiannya tersebut mengantarkan gelandang asal Jerman itu meraih banyak kesuksesan bersama pelatih hebat lainnya, Pep Guardiola di Manchester City.

Gelandang serang: Marco Reus

Reus bergabung kembali dengan klub masa kecilnya, Borussia Dortmund setelah absen dalam kampanye Euro 2012 bersama Jerman dan berkembang di bawah asuhan Jurgen Klopp.

Dia menikmati kesuksesan langsung di sisi kiri lini tengah saat dia menjadi bintang tim Dortmund yang mencapai final Liga Champions tahun 2013 melawan Bayern Muenchen.

Keserbagunaan Reus memungkinkan dia untuk ditempatkan di sejumlah posisi di lini tengah mulai sebagai gelandang serang hingga pemain sayap.

Reus memiliki kualitas dalam kelincahan, kemampuan menembak, kecakapan mengoper, dan kemampuan mencetak gol, Marco Reus berkembang menjadi pemain kelas dunia di bawah Jurgen Klopp.

Sayap kanan: Mohammed Salah

Libero.id

Kredit: liverpoolfc.com

Salah satu rekrutan terbaik Jurgen Klopp, Mohamed Salah telah membuat geger publik sejak tiba di Liverpool pada musim panas 2017.

Pencetak gol produktif, yang tumbuh subur di sayap kanan, telah mencetak banyak gol di bawah asuhan Jurgen Klopp.

Salah telah mencetak 103 gol dan memberikan 42 assist dalam 163 pertandingan di semua kompetisi untuk Liverpool.

Kecepatan yang ia miliki sangat luar biasa telah mampu menjadi salah satu faktor pendorong betapa pentingnya ia bagi skema Klopp yang memang mengharuskan para pemainnya untuk rajin berlari.

Sayap kiri: Sadio Mane

Sejak tiba di Liverpool asuhan Jurgen Klopp pada musim panas 2016, Mane telah mencetak 86 gol dan memberikan 37 assist di semua kompetisi - penghitungan yang terdiri dari tiga musim dengan 20 gol berturut-turut.

Menyusul keluarnya Philippe Coutinho, Mane semakin luar biasa kontribusinya dalam mencetak gol setelah dialihkan ke sisi kiri serangan berkat kecepatan, eksplosivitas, dan kekuatan mentalnya.

Penyerang: Robert Lewandowski

Libero.id

Kredit: fcbayern.com

Bisa dikatakan bahwa Robert Lewandowski merupakan salah satu penyerang terbaik saat ini, hal itu dapat terjadi lantaran tangan dingin seorang Juergen Klopp.

Setelah tiba di Borussia Dortmund pada musim panas 2010, mantan striker Lech Poznan itu mencetak 30 gol saat Dortmund mencatat musim tersukses mereka sepanjang sejarah dengan memenangkan liga dan Piala Liga.

Dalam sistem pressing Jurgen Klopp, Lewandowski tidak hanya berkembang sebagai penyerang tengah klasik tetapi menjadi lini pertahanan pertama tim, menekan bek lawan untuk memaksa mereka melakukan kesalahan.

Selain menjadi target man yang luar biasa karena tinggi badannya, Lewandowski menunjukkan permainan linkup yang mengesankan dengan rekan-rekan lainnya seperti Mario Gotze atau Marco Reus.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network