10 Pelatih Merangkap Pemain Sebelum Wayne Rooney, Siapa Paling Sukses?

"Rooney menjadi pemain-pelatih setelah Philip Cocu dipecat. Gennaro Gattuso ternyata juga pernah merangkap pelatih."

Feature | 19 November 2020, 07:53
10 Pelatih Merangkap Pemain Sebelum Wayne Rooney, Siapa Paling Sukses?

Libero.id - Akibat hasil buruk di Championship Division, Derby County memutuskan memecat Phillip Cocu. Sebagai gantinya, Wayne Rooney akan berperan sebagai pemain merangkap pelatih alias "manager-player".

The Rams harus mengambil opsi suksesi pelatih setelah meraih hasil buruk pada awal musim ini. Dari 11 pertandingan yang sudah dijalani, Derby hanya bisa mengemas 1 kemenangan, 3 skor imbang, dan 7 kekalahan. Mereka terbenam di dasar klasemen Championship dengan 6 poin.

Catatan buruk itu membuat manajemen The Rams memilih mendepak Cocu dengan "kesepakatan bersama". Mereka juga memutuskan kerjasama dengan beberapa asisten pria asal Belanda itu seperti Chris van der Weerden dan Twan Scheepers. Hanya Rooney yang masih diampuni dan justru ditunjuk sebagai pengganti Cocu.

Tugas pertama mantan penyerang Everton dan Manchester United tersebut adalah saat menghadapi Bristol City pada pekan 12, Sabtu (21/11/2020). Pencetak gol terbanyak The Red Devils tersebut akan didampingi Liam Rosenior, Shay Given, dan Justin Walker sebagai pembantu.

"Saya menyesal Phillip dan kedua asistennya telah meninggalkan klub. Saya ingin berterima kasih secara pribadi atas semua bantuan dan dorongannya sebagai bagian dari staf pelatihnya. Sekarang, hal terpenting adalah membuat klub stabil dan mulai naik peringkat di klasemen," kata Rooney, dilansir Manchester Evening News.

Cocu mulai menukangi Derby pada awal musim 2019/2020. Dia datang ke Pride Park untuk menggantikan Frank Lampard yang menerima tawaran melatih Chelsea. Musim lalu, Cocu membawa The Rams finish di peringkat 10 klasemen akhir. Sementara Rooney telah bermain 8 kali di Championship musim ini dengan mencetak 1 gol.

Uniknya, Rooney bukan orang pertama dan satu-satunya yang menyandang status pelatih-pemain. Berikut ini daftar 10 pesepakbola lainnya yang jejak kariernya segera diikuti Wazza:


1. Edgar Davids (Barnet)

Setelah bosan menjadi pemain, Davids mendapatkan kesempatan menjadi pelatih-pemain Barnet pada 2012. Hasilnya, sangat mengecewakan. Di bawah kepemimpinan Davids, Barnet justru terdegradasi dari League Two (Divisi IV) pada hari terakhir musim debutnya.

Menyesuaikan diri dengan kehidupan di kompetisi level 5, mantan gelandang Barcelona dan Juventus itu mendapat kartu kuning dalam 8 pertandingan pertamanya dan akhirnya dikeluarkan dari lapangan 3 kali. Dia juga menolak menghadiri pertandingan yang mengharuskan menginap semalam. Akhirnya, pria Belanda itu mengundurkan diri pada Januari 2014.


2. Graeme Souness (Glasgow Rangers)

Tidak pernah malu dengan kontroversi, waktu Souness sebagai pelatih-pemain di Rangers cukup sukses. Dibeli dari Sampdoria, pemain internasional Skotlandia itu bekerja 5 tahun Ibrox Stadium. Hasilnya, The Teddy Bears memenangkan 3 trofi Liga Skotlandia dan 4 Piala Liga Skotlandia.


3. Kenny Dalglish (Liverpool)

Libero.id

Kredit: liverpoolfc.com

Dalglish adalah salah satu pahlawan Liverpool terhebat dan beralih merangkap pelatih setelah Joe Fagan mengundurkan diri dari jabatannya seusai Tragedi Heysel. Pada musim pertamanya sebagai pemain-pelatih, Dalglish mencetak gol kemenangan melawan Chelsea untuk memenangkan gelar liga pada hari terakhir sebelum menambahkan Piala FA untuk melengkapi double winners.

Sisa waktu mantan pemain Glasgow Celtic itu di Anfield tanpa piala. Dalglish kembali sukses mempersembahkan trofi Liga Premier saat melatih Blackburn Rovers. Sebagai pelatih, dirinya juga sukses ketika menangani Glasgow Celtic.


4. Bryan Robson (Middlesbrough)

Robson dikenal sebagai salah satu pemain Manchester United di masa awal kepemimpinan Sir Alex Ferguson. Dia meninggalkan Old Trafford untuk bergabung dengan Middlesbrough. Awalnya, Robson hanya ingin menjadi pemain sambil menunggu pensiun. Tapi, manajemen memutuskan menunjuk dirinya sebagai pelatih-pemain. Saat itu, dia dibantu rekannya di MU, Viv Anderson.

Setelah benar-benar pensiun, Robson fokus sebagai pelatih The Boro. Lalu, dia pindah ke Bradford City, West Bromwich Albion, dan Sheffield United. Pada 2009-2011, Robson menjadi nakhoda tim nasional Thailand. Robson tidak pernah aktif lagi di sepakbola setelah divonis kanker pada 2011 saat berada di Bangkok.


5. Glenn Hoddle (Swindon Town, Chelsea)

Hoddle bekerja secara ajaib di Swindon Town. Dia membawa klub yang kekurangan uang itu ke Divisi I (kompetisi lama) hanya 2 tahun setelah mengambil alih klub. Dia ikut mencetak gol pembuka di final play-off yang membawa mereka ke kompetisi kasta tertinggi Inggris.

Sukses bersama Swindon membuat Chelsea mengajukan tawaran sebagai pelatih. Tapi, Hoddle hanya bersedia menukangi The Blues jika statusnya sama seperti Swindon, yaitu pelatih-pemain. Dia menjadi pemain-pelatih pertama Chelsea dengan hasil mencapai final Piala FA sebelum benar-benar pensiun sebagai pemain.


6. Vincent Kompany (Anderlecht)

Tidak diragukan lagi, Kompany pemain yang luar biasa. Perjuangan Kompany di Anderlecht menunjukkan sulitnya menggabungkan dua peran di era modern. Setelah meninggalkan Manchester City untuk kembali ke Anderlecht sebagai pemain-pelatih, dia segera mengundurkan diri dari peran pelatih. Pasalnya, tim elite Belgia itu membuat awal terburuk untuk kampanye liga sejak 1998/1999.

Posisi Kompany lalu diambil alih Simon Davies. Kompany sepenuhnya fokus bermain di sektor belakang dan berperan sebagai kapten hingga musim kompetisi 2019/2020 berakhir. 

Pada awal musim 2020/2021, Kompany telah pensiun sebagai pemain. Kemudian, Anderlecht menjadikan Kompany pelatih. Sebagai nakhoda, Kompany lebih fokus. Dia bernasib sedikit lebih baik pada 2020/2021. Untuk sementara Anderlecht duduk di posisi 7 klasemen. Mereka hanya kalah 1 kali dan imbang 6 kali dari 12 pertandingan yang sudah dijalani.


7. Romario (Vasco da Gama)

Romario pernah pernah berperan sebagai pelatih-pemain Vasco da Gama pada Oktober 2007. Pertandingan pertamanya ketika itu adalah Copa Sudamericana melawan Club America dari Meksiko. Timnya menang 1-0. Tapi, itu tidak cukup untuk lolos.

Pahlawan Brasil di Piala Dunia 1994 itu telah pensiun sebagai pemain dan menjadi pelatih definitif pada Desember 2007 setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang. Saat itu, dia mengklaim obat tersebut adalah perawatan kebotakan di rambutnya.


8. Gennaro Gattuso (FC Sion)

Sebelum kembali ke almamaternya di AC Milan, Gattuso bereksperimen sebagai pelatih-pemain FC Sion di Liga Swiss 2012/2013. Gattuso gagal total. Dia menjadi pelatih kelima yang dipecat setelah 3 bulan bertugas sebagai pelatih-pemain. Lebih aneh lagi karena pria yang dia gantikan, Victor Munoz, diturunkan pangkatnya menjadi talent scout.


9. Paul Gascoigne (Gansu Tianma, Boston United)

Pekerjaan pertama Gazza sebagai pelatih-pemain terjadi di China saat sepakat menerima tantangan Gansu Tianma. Sebagai pemain dia mencetak 2 gol dalam 4 pertandingan. Tapi, sebagai pelatih dirinya gagal memberikan teladan. Gascoigne dipecat setelah lebih sering menghabiskan waktu dengan minum alkohol dibanding memimpin latihan timnya.

Dari China dia kembali ke Inggris. Lalu, setahun kemudian, dia pergi ke tim League Two, Boston United. Gascoigne dipercaya sebagai pelatih-pemain. Dia hanya bermain 5 kali dalam 3 bulan sebelum dipecat dan harus pergi untuk menjalani perawatan akibat ketergantungan alkohol.


10. Gianluca Vialli (Chelsea)

Libero.id

Kredit: chelseafc.com

Sepanjang 1990-an, Chelsea mempekerjakan sejumlah pelatih-pemain. Diawali Hoddle, manajemen lalu menunjuk Ruud Gullit sebagai pelatih. Kemudian, pria asal Belanda itu dipecat dan digantikan pelatih-pemain lainnya. Vialli menjadi sosok kedua setelah Hoddle

Saat Gullit dipecat, Chelsea masih eksis di semifinal Piala Liga dan perempat final Piala Winners. Vialli tinggal melanjutkanjnya. Dia memimpin tim asal London Barat tersebut untuk meraih sukses di kedua "cup competitions" tersebut. Di akhir musim, Chelsea juga finish di posisi 4.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network