Cristiano Ronaldo Lebih Suka Nonton Tinju daripada Sepakbola di TV, Ini Sebabnya

""Bermain sepak bola adalah gairah saya, tapi saya lebih suka menonton olahraga lain di TV," kata Ronaldo."

Feature | 15 December 2020, 23:16
Cristiano Ronaldo Lebih Suka Nonton Tinju daripada Sepakbola di TV, Ini Sebabnya

Libero.id - Sebagai seorang atlit sepak bola, Cristiano Ronaldo punya kelengkapan yang tak perlu diragukan lagi. Tapi pada usia 35 tahun, Ronaldo berusaha keras untuk menjaga dirinya dalam kondisi prima menuju tahap akhir kariernya.

Ia bercerita tentang perbincangannya dengan petinju Anthony Joshua. Bukan jaminan untuk menjadikan Ronaldo sangat identik dengan sepak bola. Justru bukan hal baru ketika para penggemar mengidentifikasi Ronaldo dengan kehidupan olahraga lain.

Misalnya saja, banyak beredar gambar yang menunjukkan Ronaldo dekat dan memberi dukungan pada atlit tarung UFC (Ultimate Fighting Championship) seperti Khabib Nurmagamedov.

Ketertarikan itu makin dipertegas ketika Ronaldo mengungkapkan kecintaannya pada olahraga bela diri. Dalam sebuah wawancara yang menarik dimana megabintang Juventus itu menjadi fokus film dokumenter dari DAZN berjudul 'Parallel Worlds’, ia diperlihatkan sedang mengobrol dengan petinju Gennady Golovkin.

"Bermain sepak bola adalah gairah saya, tapi saya lebih suka menonton olahraga lain di TV," kata Ronaldo dalam film dokumenter itu. "Antara menonton pertandingan sepak bola atau pertarungan tinju atau UFC, saya memilih tinju atau UFC,” tegasnya.

Ronaldo dan Tinju

Lantas apa motif yang mendasari Ronaldo untuk lebih memilih tinju ketimbang sepak bola? Usut punya usut, Golovkin menganggap Ronaldo banyak belajar dari tinju.

Inspirasi dan pergerakan Ronaldo di atas lapangan hijau terilhami dari tinju. “Atlet terbaik adalah mereka yang mengantisipasi apa yang akan terjadi; itu seperti di atas ring,” kata petinju Golovkin. "Itu juga alasan mengapa, dalam pertandingan, mereka jelas mengejar Cristiano, untuk mengeluarkannya dari permainan."

Rasa hormat Ronaldo pada olahraga pertarungan, dan khususnya tinju, tampaknya telah dimulai selama waktunya di Old Trafford.

“Saat saya di Manchester United, seorang pelatih mengajak saya berlatih tinju dengan saya,” kata Ronaldo.

Dan Ronaldo pernah membuat pengakuan tentang apa yang ia dapat dari berlatih tinju,

"Saya pikir berlatih tinju berguna untuk karier sepak bola saya, tinju mempertajam indra saya, dan saya jadi lebih leluasa bergerak."

Sebagai bagian dari film dokumenter, Ronaldo melihat kembali perkembangannya dan bagaimana dia menjadi pesepakbola profesional.

"Saya lahir di Pulau Madeira dan, ketika saya berusia 11 tahun, Sporting CP pergi untuk berbicara dengan orang tua saya," kata Ronaldo. "Mereka memberi tahu mereka bahwa mereka tertarik pada saya, dan saya harus pergi untuk tinggal di Lisbon.”

“Meninggalkan keluarga saya adalah hal tersulit yang pernah saya lakukan dalam hidup saya. Saat-saat terberat saya adalah ketika saya pindah ke Lisbon dan ketika saya kehilangan ayah saya.”

Memasuki usia 35 tahun, Ronaldo tetap berupaya untuk menjaga stamina atau kondisi fisiknya agar tetap prima, dalam film itu, ia bercerita banyak hal pada petinju Anthony Joshua, termasuk bagaimana caranya menjaga fisik.

"Pada usia 35 tahun Anda mulai berpikir bahwa Anda akan habis. Tapi saya tidak. Saya tetap ingin stabil di olahraga ini. Orang-orang akan melihat saya dan berkata: 'Cristiano adalah pemain luar biasa tetapi sekarang dia lambat'. Dan saya tidak menginginkan itu."

Lalu Ronaldo melanjutkan, "Anda dapat mengubah banyak hal tentang tubuh Anda, tetapi masalahnya bukan itu. Ini tergantung pada pola pikir Anda, motivasi Anda dan pengalaman Anda, yang menurut saya itu adalah hal yang paling kompleks.

"Dalam olahraga, Anda bisa menjadi dewasa. Lihatlah [Roger] Federer di tenis; dia berusia 37 atau 38 tahun dan dia masih di puncaknya, dan ada beberapa atlit di tinju juga."

Ronaldo pun meluangkan waktu sejenak untuk merefleksikan kariernya secara keseluruhan. "Saya berkorban untuk menjadi yang terbaik di dunia, tapi yang terpenting bagi saya adalah menjadi orang yang baik," tutupnya.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network