Kisah Jerry Bengtson, Satu-satunya Pemain dengan Masker di Lapangan

"Agar tidak terpapar Virus Corona, pemain Honduras, Jerry Bengtson, memutuskan menggunakan masker saat bertanding."

Biografi | 19 December 2020, 09:20
Kisah Jerry Bengtson, Satu-satunya Pemain dengan Masker di Lapangan

Libero.id - Pandemi Covid-19 benar-benar menakutkan bagi banyak orang, termasuk pesepakbola. Agar tidak terpapar Virus Corona saat bertanding, pemain Honduras yang membela Olimpia Tegucigalpa, Jerry  Bengtson, memutuskan menggunakan masker saat bertanding.

Jerry Ricardo Bengtson Bodden lahir di Santa Rosa de Aguan,  8 April 1987. Dia adalah pemain sepakbola Honduras yang bermain sebagai penyerang. Dia pernah bermain untuk tim junior Honduras dan sekarang menjadi bagian dari skuad senior. Bengtson punya 57 caps dan 21 gol untuk Honduras. 

Bengtson juga bermain untuk Honduras di Piala Emas CONCACAF 2011, Olimpiade 2012, serta Piala Dunia 2014. Dia juga sempat menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Honduras 3 kali, yaitu 2009/2010 Clausura, 2010/2011 Apertura, serta 2010/2011 Clausura.

Tidak hanya jago kandang, Bengtson juga punya riwayat berkompetisi di luar negeri. Dia sempat membela New England Revolution di MLS. Lalu, Panionios (Yunani), Belgrano (Argentina), atau Deportivo Saprissa (Kosta Rika). Bengtson juga sempat berkelana ke Asia untuk membela Persepolis dan Zob Ahan di Liga Iran.

Dengan pengalaman di berbagai negara dan kematangan sebagai pemain sepakbola, Bengtson benar-benar menyadari pentingnya kesehatan. Awalnya, dia menolak rencana melanjutkan kompetisi saat pandemi. Tapi, dengan alasan profesionalisme, dia akhirnya bersedia mematuhi keputusan klubnya.

Untuk mengatasi ketakutan terpapar Virus Corona, Bengtson benar-benar menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat. Salah satunya mengenakan masker. Bukan hanya di luar lapangan, melainkan ketika pertandingan kompetitif digelar.

Salah satu penampilan Bengtson dengan masker yang viral dan mendunia adalah saat membela Olimpia di Liga Champions CONCACAF melawan Montreal Impact di perempat final. Selain performa yang cukup bagus di lapangan, Bengtson sangat menonjol karena menjadi satu-satunya pemain yang tetap mengenakan masker saat bertanding.

"Itu memang aneh karena dia satu-satunya pemain di skuad dan kompetisi yang bermain memakai masker. Tapi, itu tidak mengganggunya. Dia juga tetap bisa mencetak gol," kata Pelatih Olimpia, Pedro Troglio, di situs resmi turnamen.

Dalam protokol kesehatan Covid-19, menggunakan masker memang disarankan guna mencegah penularan Virus Corona melalui cairan yang keluar dari mulut dan hidung. Tapi, tim medis tidak menganjurkan penggunaan masker bagi atlet saat  beraktivitas.

Kekhawatiran tim medis adalah masker akan menghambat sirkulasi udara yang keluar masuk sehingga bisa mengganggu fungsi otak maupun jantung. "Bagi saya tidak masalah. Kami juga sudah membicarakannya dengan dokter. Sarannya hanya melepas masker sesaat untuk menghirup udara jika dia merasa kurang nyaman," tambah Troglio.

Pertandingan melawan Montreal sebenarnya bukan yang pertama dijalani Bengtson dengan mengenakan masker. Penyerang 33 tahun itu sudah melakukannya sejak Liga Honduras kembali bergulir setelah vakum berbulan-bulan karena karantina wilayah dan pembatasan sosial. 

Bedanya, Liga Honduras tidak terekspos media luar sehingga apa yang dikerjakan Bengtson tidak terpublikasi ke seluruh dunia. Hal itu berbeda dengan Liga Champions CONCACAF yang mempertemukan klub-klub di Amerika Utara, Tengah, dan Karibia. 

Aksi Bengtson akan terus berlanjut di Liga Champions CONCACAF karena Olimpia masih akan bermain di semifinal. Sama seperti Liga Champions musim lalu dan Liga Champions Asia musim ini, pertandingan dilaksanakan di tempat netral, yaitu di Orlando, Amerika Serikat. 

Sesuai jadwal, Olimpia akan menghadapi UANL dari Meksiko, Minggu (20/12/2020) dini hari WIB. Sementara semifinal lain akan mempertemukan Los Angeles FC (AS) dan Club America (Meksiko).

Bagi Olimpia gelar juara akan menjadi yang pertama di era Liga Champions CONCACAF atau yang ketiga secara total sejak era Piala Champions CONCACAF. Sebelumnya, mereka sempat menjuarai kompetisi ini pada 1972 dan 1988. Olimpia juga sempat menjadi runner-up pada 1985 dan 2000.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network