Kisah Silas Wamangituka, Dituduh Memalsukan Identitas Demi Main di Eropa

"Mirip kasus Luciano dan Eriberto. Wamangituka terkenal setelah mencetak gol paling aneh di Bundesliga."

Biografi | 20 December 2020, 09:32
Kisah Silas Wamangituka, Dituduh Memalsukan Identitas Demi Main di Eropa

Libero.id - Silas Wamangituka menjadi pembicaraan banyak orang di Prancis dan Jerman. Penyebabnya, investigasi majalah olahraga papan atas L'Equipe yang menemukan pemain VfB Stuttgart tersebut telah memalsukan identitas untuk memenuhi syarat bermain di Eropa.

Layaknya Eriberto Conceicao da Silva alias Luciano Siqueira de Oliveira atau Ali Dia pada 1990-an, Wamangituka juga sukses mengelabuhi banyak orang. Beberapa hari setelah ditransfer dari Paris FC menuju Stuttgart pada musim panas 2019 plus kontrak 5 tahun, L'Equipe mendapatkan fakta Wamangituka memiliki nama asli Silas Mvumpa Katompa.

L'Equipe mengungkap sebuah cerita yang dimulai ketika Wamangituka atau Katompa berusia 12 tahun. Saat itu, dia masuk ke akademi sepakbola di Republik Demokratik Kongo yang didirikan Nicolas Anelka, yaitu Black Mountain Sport di Kinshasha. Setelah lulus, dia membela Matete FC.

Di tempat itu, Wamangituka berjumpa Olivier Belesi. Dia adalah agen pemain yang bertanggung jawab atas karier Wamangituka. Belesi memiliki kedekatan dengan Anelka dan merupakan salah satu agen berpengaruh di Kongo.

Semula Belesi mengajak Wamangituka trial dia Montpellier. Tapi, klub yang pernah diperkuat Olivier Giroud tersebut menyerahkan Wamangituka ke klub satelitnya, Olympique Alès. Setelah bermain 6 pertandingan dan mencetak 1 gol, Wamangituka dikontrak Paris di Ligue 2.

Masalahnya, saat hijrah ke Paris, Belesi dan GM Paris, Pierre Dréossi, dihubungi seseorang yang mengaku Max Mokey Nza-Ngi. Dia menyebut sebagai presiden sebuah klub di Kongo, MK Etancheite. Nza-Ngi menulis email tentang identitas asli Wamangituka.

Nza-Ngi mengajak Paris membicarakan uang transfer karena Wamangituka sebenarnya bernama Katompa dan masih terikat kontrak dengan klubnya. Dia menyebut Wamangituka sengaja mengubah data pribadi, seperti nama dan tahun kelahirannya. Wamangituka aslinya lahir pada 1998. Tapi, dalam data Paris tercantum 1999.

Wamangituka dituduh sengaja kabur dari Kongo dengan bantuan Belesi untuk bergabung dengan Alès secara gratis sebelum menandatangani kontrak profesional bersama Paris.

"Kami (Paris) tidak akan membayar kepada klub tersebut (MK) karena kami punya semua surat-surat dan dokumen resmi terkait Wamangituka. Kami punya paspornya, izin tinggalnya, dan surat-surat lainnya. Hal ini biasa terjadi dengan klub-klub Afrika. Saat ada pemain yang bersinar di Eropa, mereka pasti akan minta bagian," kata  Dréossi kepada L'Equipe.

L'Equipe menemukan fakta Wamangituka memang bernama Katompa. Perubahaan identitas murni atas inisiatif sang pemain dengan sengaja pada 2017. Saat bergabung dengan Paris pada awal 2018, dia memiliki paspor dengan nama "Silas Wamangituka". Tapi, ketika mengajukan Visa Schengen untuk memasuki Uni Eropa pada Juni 2017, dia menggunakan nama "Silas Mvumpa Katompa".

Hal itu sejalan dengan Nza-Ngi yang yakin bahwa Wamangituka adalah Katompa. Pemain itu bergabung dengan timnya pada 2015 setelah bermain untuk dua klub lain di Kinshasa, AC Matonge dan ES Grace. Lahir 6 Oktober 1998, pemain ini pernah membela Timnas RD Kongo di level junior. Tapi, identitas ini telah menghilang dari muka bumi selama 2 tahun.

Identitas baru Wamangituka diklaim lahir pada 6 Oktober 1999. Kemiripan foto kedua pemain tersebut cukup mencolok sehingga Nza-Ngi berani mengajukan klaim. Dia berupaya memanfaatkan situasi itu dengan sejumlah imbalan.

"Kami ingin diberi kompensasi dan 10% dari masa depan yang mungkin diwujudkan oleh Paris. Jika mereka tidak percaya dengan apa yang saya ungkapkan, silakan datang ke Kongo dan kami akan menunjukkan sejumlah bukti yang melandasi klaim kami terhadap pemain ini," ujar Nza-Ngi ketika dihubungi L'Equipe melalui teleconference.

Tentu saja, masalah ini baru muncul setelah Wamangituka tampil bagus bersama Stuttgart sepanjang 2019/2020 dan pada awal 2020/2021. Musim lalu, Wamangituka bermain 31 kali di Bundesliga dengan mengemas 8 gol. Di akhir musim, dia menolong Stuttgart mendapatkan tiket promosi ke Bundesliga.

Untuk musim ini, Wamangituka sudah memproduksi 8 gol dari 13 penampilan di kasta tertinggi Jerman. Dia menempatkan Stuttgart di posisi 7 klasemen sementara dengan koleksi 18 poin dari 12 pertarungan.

Dia juga mencetak gol paling aneh di Bundesliga, yaitu dengan berjalan ke arah gawang kosong.

"Bagi kami tidak ada keraguan (tentang identitas Wamangituka). Jadi, saya mencoba mendukungnya dengan semua yang saya miliki. Kami tidak akan lagi menangani masalah ini secara internal dan menangani striker seperti yang telah kami lakukan sejauh ini. Saya selalu ada untuk anak itu. Jadi tidak ada yang berubah," kata Presiden Stuttgart, Claus Vogt, dilansir bundesliga.com.

"Silas adalah seorang pemuda yang sangat pendiam. Dia agak pemalu di dalam ruang ganti. Baginya secara pribadi, ini semua tentang sepakbola. Dan bagi kami penting bahwa anak ini adalah pemain di lapangan yang kami inginkan," tambah orang nomor satu di Mercedes-Benz Arena itu.

Bulan lalu, Wamangituka dinobatkan sebagai Bundesliga Rookie of the Month untuk edisi November 2020. Dia juga sempat menimbulkan kontroversi ketika Stuttgart bertemu Werder Bremen. Dia dikartu kuning karena dianggap menghina pemain lawan saat menceploskan bola ke gawang kosong.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network