Kisah Silsilah Unik Sandy Walsh, Cinta Indonesia Tak Pernah Luntur

"Sesuai regulasi FIFA, pemain KV Mechelen tersebut memiliki hak untuk membela 6 tim nasional berbeda. Tapi dia mendambakan Indonesia. Mengapa?"

Biografi | 31 December 2020, 06:22
Kisah Silsilah Unik Sandy Walsh, Cinta Indonesia Tak Pernah Luntur

Libero.id - Sangat jarang pemain Eropa yang sangat mencintai Indonesia seperti Sandy Walsh. Meski keinginan menjadi warga negara Indonesia (WNI) dan membela tim Garuda belum bisa diwujudkan, full back kanan KV Mechelen itu tidak pernah letih berharap mengenakan seragam Merah-Putih di pertandingan resmi antarnegara.

Walsh adalah pemain sepakbola yang unik. Dia memiliki silsilah yang membuat banyak orang geleng-geleng kepala. Sesuai regulasi FIFA, pemuda kelahiran 14 Maret 1995 tersebut memiliki hak untuk membela 6 tim nasional berbeda. Yaitu, Belgia, Belanda, Swiss, Inggris, Irlandia, dan Indonesia!

Walsh memiliki ibu yang lahir di Swiss dari orang tua yang keturunan Indonesia dan menetap di Belanda. Ayah pemain berusia 25 tahun tersebut tercatat sebagai mantan pemain tim nasional squash Inggris, yang memiliki keturunan Irlandia. Sementara Walsh sendiri lahir di Brussels, Belgia.  

Ayah Walsh, Gary, berasal dari Rochester. Dia bertemu wanita Belanda keturunan Surabaya-Malang, Brigitta Portier. Setelah menikah, mereka mengelola sebuah klub squash di Lorient, Prancis. Kemudian, kedua orang tua Walsh hijrah ke Brussels dan bekerja di Kedutaan Besar Britania Raya untuk Belgia.

Memiliki ayah seorang atlet profesional di masa muda otomatis membuat Sandy kecil juga sangat menyukai olahraga. Tapi, beda dengan sang ayah, Walsh lebih tertarik dengan sepakbola. Selain pengaruh rekan-rekan seusianya, Walsh kecil juga lebih senang menyaksikan pertandingan sepakbola dibanding squash.

Oleh ayahnya, Walsh kanak-kanak kemudian didaftarkan ke klub lokal di Ibu Kota Belgia, Tempo Overijse. Hanya bertahan 1 tahun, dia pindah ke ERC Hoeilaart sebelum mengikuti seleksi di Akademi Anderlecht.

Walsh lulus seleksi dan akhirnya mendapatkan kesempatan menimba ilmu di klub elite Belgia tersebut sebelum pindah ke tim junior KRC Genk. Sempat bermain di tim utama Genk, Walsh kemudian hijrah ke Zulte Waregem pada 2017 dan bermain hingga 2020 sebelum bergabung dengan Mechelen.

Berkat performa bagus di level junior, Walsh mendapatkan kesempatan membela tim nasional Belanda U-15, U-16, U-17, U-18, U-19, hingga U-20. Latar belakang Walsh bisa mendapat paspor oranye juga cukup unik. Kakek dari ibu yang meminta Walsh bermain untuk De Oranje. Walsh ikut bermain ketika Belanda U-17 memenangkan Euro U-17 2012.

Kemudian, ketika naik ke senior dan panggilan dari Asosiasi Sepakbola Belanda (KNVB) tidak juga datang, Walsh mulai berubah pikiran. Dia mencari informasi tentang kemungkinan menjadi WNI. Ditambah banyaknya dukungan dari warganet yang membanjiri Instagram maupun Twitter resmi Walsh, tekad bermain untuk tim Garuda sangat bulat.

Ketika Luis Milla menukangi timnas, Walsh sebenarnya sempat masuk dalam radar. Nakhoda asal Spanyol tersebut menyambut dengan tangan terbuka jika Walsh bermain untuk Indonesia.

Sayang, apa yang dinantikan Milla tidak pernah terwujud. Paspor hijau yang ditunggu tidak kunjung datang. Bahkan, hingga sang nakhoda digantikan Simon McMenemy dan sekarang Shin Tae-yong, belum ada tanda-tanda Walsh jadi WNI. Tapi, ternyata dia tidak pernah berhenti berharap.

"Pada Januari 2021 mereka (PSSI) telah berjanji dengan FIFA untuk membahas berkas-berkas saya. Jika FIFA menyetujui saya berganti warga negara dari Belanda ke Indonesia, maka saya bisa dipanggil (ke timnas Indonesia)," kata Walsh pada awal Desember 2020, dilansir Het Laatste Nieuws.

"Akan menyenangkan (bisa membela Indonesia). Jika saya ingin membela timnas, maka itu adalah timnas Indonesia. Itu keinginan saya sejak lama," tambah pesepakbola berpostur 185 cm tersebut.

Kecintaan Walsh terhadap Indonesia bisa dilihat dari sejumlah akun media sosialnya. Di Instagram misalnya. Walsh tidak jarang memasang foto-foto tentang Indonesia di @sandywalsh. Dia pernah menunjukkan pelindung tulang kering dengan motif bendera Merah-Putih dan lambang Garuda Pancasila.

Walsh juga pernah menampilkan gambar dirinya ketika berpose di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat timnas bertanding di sejumlah turnamen regional, Walsh juga tidak pernah lupa menyampaikan pesan dukungan melalui Instastory.

Tidak hanya itu. Walsh juga menggunakan caption dalam Bahasa Indonesia untuk sejumlah foto dirinya ketika berjibaku di lapangan. Contoh terbaru ketika Walsh membantu Mechelen mengalahkan Royal Excel Mouscron 2-1 pada laga lanjutan  Belgian First Division A, Senin (28/12/2020) dini hari WIB.  

"Great way to end 2020 (Cara terbaik mengakhiri 2020). Percaya pada proses! Usaha tidak akan mengkhianati hasil," tulis Walsh di @sandywalsh dalam Bahasa Inggris dan Indonesia disertai emoticon bendera Merah-Putih.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network