Tiga Kali Mind Games Fergie, Rooney, Mou Berujung Kekalahan MU dari Liverpool

"Duel klasik Premier League antara Liverpool kontra Manchester United akan tersaji di Anfield, Minggu (17/1/2021)."

Berita | 17 January 2021, 10:49
Tiga Kali Mind Games Fergie, Rooney, Mou Berujung Kekalahan MU dari Liverpool

Libero.id - Pertemuan itu kembali mengingatkan kita atas celotehan tiga figur yang berujung malapetaka bagi skuad The Red Devils.


1. Sir Alex Ferguson (11 Agustus 2001)

Libero.id

Kredit: twitter.com/manutd

Figur pertama adalah Sir Alex Ferguson. Mantan pelatih MU asal Skotlandia ini dinilai lihai dalam permainan pikiran. Dan, kehebatannya itu diwujudkan melalui beberapa komentar sehari sebelum bertemu Liverpool di Anfield pada 12 Agustus 2001.

“Kekalahan adalah kekalahan dan kami tidak suka kalah, tetapi dalam hal memenangkan Charity Shield itu tidak akan memengaruhi jenis musim yang Anda miliki,” kata pelatih yang akrab disapa Fergie, dilansir Express.co.uk.

“Kami menggunakan Charity Shield sebagai cara untuk mendapatkan kebugaran yang kami butuhkan. Pertandingan ini akan membawa kami ke tempat yang kami inginkan saat melawan Fulham, karena kami selalu menggunakannya dengan cara itu,” timpalnya. “Kami tidak 100% sekarang, tapi Liverpool mungkin karena mereka sudah bermain dalam situasi kompetitif. Mereka melawan Bayern Leverkusen dan juga menjalani sejumlah turnamen di Amsterdam, sehingga mereka akan selangkah lebih maju dari kami dalam hal ketajaman,” imbuhnya.

Dan, apa hasilnya? Skuad asuhan Fergie menderita kekalahan 1-2. Kekalahan dari The Reds membuat MU menderita kekalahan keempat berturut-turut di pertandingan pembukaan musim. Fergie sempat marah kepada wasit Andy D’Urso yang menolak permohonan penalti dari timnya.

2. Wayne Rooney (13 Maret 2009)

Libero.id

Kredit: twitter.com/manutd

Figur kedua adalah Wayne Rooney. Sama seperti pelatihnya, Fergie, Legenda The Red Devils ini juga berkelakar sehari jelang pertemuan MU menjamu Liverpool di Old Trafford pada 14 Maret 2009. “Saya sangat senang dengan pertandingan itu,” kenangnya. “Saya tumbuh sebagai penggemar Everton, seluruh keluarga saya adalah penggemar Everton. Saya tumbuh dengan membenci Liverpool dan itu tidak berubah.”

“Liverpool tahu bahwa datang ke Old Trafford akan menjadi pertandingan yang sulit bagi mereka. Mereka tahu mereka perlu menang. Jika kami mengalahkan mereka, saya pikir itu akan mengakhiri peluang mereka untuk memenangkan liga. Kami tetap berada di posisi terdepan, tapi masih ada Chelsea yang semakin menjauh. Kami harus terus bermain dan tetap fokus,” timpalnya.

“Liverpool telah memberikan tantangan besar musim ini, tapi akan menyenangkan jika kami bisa mengakhirinya di tempat kami. Itu akan bagus untuk semua orang di Old Trafford, terutama saya,” lanjut Rooney saat itu.

Pada kenyataannya, rangkaian 11 kemenangan beruntun MU di Premier League terhenti setelah menyerah 1-4. Hasil negatif itu turut mencoreng nama besar The Red Devils yang menuai rekor kekalahan terbesar di kandang sejak 17 tahun.

Hebatnya, MU dapat keluar sebagai juara di akhir musim, meski sempat mengalami kekalahan telak lainnya dari Fulham (4-0). Kekalahan itu menjadi kegagalan pertama mereka dalam lima tahun mengalami kekalahan beruntun. MU mampu menyegel juara setelah tak terkalahkan hingga akhir musim.

3. Jose Mourinho (14 Desember 2018)

Libero.id

Kredit: twitter.com/manutd

Figur selanjutnya adalah Jose Mourinho. Pelatih yang kini didapuk sebagai nakhoda Tottenham Hotspur itu juga melakukan hal sama seperti Fergie dan Rooney. Pelatih asal Portugal itu melontarkan pernyataan bernada sindiran terhadap Liverpool sebelum bentrok di Anfield pada 16 Desember 2018.

“Saya pikir trofi penting, terutama ketika Anda memiliki potensi untuk memperebutkan trofi. Ketika Anda memiliki potensi, Anda tidak perlu menyembunyikan apa pun. Saya pikir Juergen (Klopp) sudah mengatakan bahwa mereka ingin memenangkan Premier League,” kata Mou. “Mungkin musim ini Anda menuntut mereka menang. Saya pikir Anda harus adil dan sekarang Anda harus menuntut (Liverpool memenangkan liga).”

“Anda harus mengatakan tim, dengan investasi yang Anda lakukan musim lalu, yang Anda lakukan pada Januari, yang Anda buat sekarang. Karena itu, mungkin akan menjadi rekor di Premier League musim ini, saya tidak bisa melihat orang lain mendapatkan hampir menghabiskan apa yang mereka miliki,” tutur mantan pelatih Chelsea tersebut.

Sayang, komentar Mou tak mempan setelah MU justru dipermalukan di Anfield dengan skor 1-3. Sadio Mane dan Jesse Lingard sempat memberikan keseimbangan kepada kedua tim, tapi Xherdan Shaqiri keluar dari bangku cadangan untuk mencetak dua gol dalam tempo tujuh menit. Hasil itu turut membawa Liverpool ke puncak klasemen dengan keunggulan 19 poin atas MU.

Bagaimana dengan musim ini, apakah Klopp atau Ole Gunnar Solskjaer berkomentar sama seperti ketiganya? Klopp menuturkan bahwa dirinya bukan Fergie. Pelatih berpaspor Jerman ini belum berani mencoba memainkan permainan pikiran menjelang pertandingan akbar tersebut, meski Klopp menuding MU kerap diuntungkan penalti.

Klopp juga membalas komentar Mark Clattenburg yang mengklaim mantan pelatih Borussia Dortmund dan Mainz 05 tersebut sedang menerapkan permainan pikiran. “Ketika orang-orang seperti Tuan Clattenburg berbicara sekarang, hal itu mengungkapkan lebih banyak tentang mereka daripada tentang saya. Saya tidak punya keterampilan bermain permainan pikiran, itu masalah saya,” cetus Klopp. “Apakah saya terkejut seseorang berbicara tentang apa yang saya katakan? Clattenburg? Tidak. Senang sekali kita bisa membicarakannya. Saya bukan Sir Alex karena alasan yang berbeda,” imbuhnya.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Manchester United


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network