Deschamps Begitu Benci Benzema: Saya Tak Akan Lupa Kata-Katanya, Tidak Akan Lupa

"Pelatih timnas Prancis itu buka suara mengapa tidak akan pernah memanggil Karim Benzema. Teryata kata-kata Benzema ini penyebabnya!"

Feature | 18 January 2021, 23:51
Deschamps Begitu Benci Benzema: Saya Tak Akan Lupa Kata-Katanya, Tidak Akan Lupa

Libero.id - Didier Deschamps belum lagi memasukkan nama Karim Benzema ke dalam skuad Prancis. Keputusan itu muncul setelah Benzema tersandung masalah pemerasan terhadap rekan setimnya di Les Bleus, Mathieu Valbuena, pada 2015.

Deschamps saat itu berdalih tak menyertakan Benzema dengan alasan agar striker Real Madrid tersebut menyelesaikan masalahnya di pengadilan. Sayang, keputusan itu tak digubris Benzema.

Striker berusia 33 tahun tersebut menuding faktor latar belakang keturunan yang membuatnya tak lagi dipanggil memperkuat Les Bleus. Benzema memang memiliki keturunan dari Aljazair. “Deschamps sepertinya mengalami tekanan dari bagian rasis di Prancis,” ucap Benzema pada 2016, seperti dilansir Marca.

Deschamps jelas terpengaruh dengan tuduhan ini. Dia tak menerima tekanan ini, apalagi ancaman itu turut menyertakan keluarganya. “Itu (tuduhan Benzema) meninggalkan jejak. Jika sedikit mundur ke belakang, saya tidak bisa melupakannya,” kata Deschamps kepada RTL “Ini bukan hanya tentang Karim Benzema, ada komentar dari orang lain yang melakukan kekerasan terhadap keluarga saya.”

Benzema memang tak sendirian ketika melontarkan pendapatnya tersebut. Legenda Prancis, Eric Cantona, mengutarakan bahwa faktor etnis (Aljazair) Benzema yang membuatnya tak bisa membela Prancis. Mantan pemain Manchester United itu menyuarakan pendapatnya kepada Guardian pada 2016.

“Benzema dan (Hatem) Ben Arfa adalah dua pemain terbaik di Prancis dan tidak akan bermain di Kejuaraan Eropa,” kata Cantona. “Yang pasti, Benzema dan Ben Arfa, asal-usul mereka dari Afrika Utara. Jadi, perdebatannya terbuka.”

Keputusan Deschamps meninggalkan Benzema sempat mengundang kontroversi, apalagi Benzema adalah tumpuan Madrid dalam mencetak gol. Tapi, status itu sepertinya tak berpengaruh di mata seorang Deschamps. “Saya tidak akan pernah melupakan apa yang dikatakan Benzema, tidak pernah,” tegas Deschamps.

Umpatan Deschamps itu tak lepas dari pernyataan Benzema saat berbicara dengan Marca pada 1 Juni 2016. Sekarang, Deschamps mengatakan bahwa dia tidak akan pernah memaafkan pemain, yang belum pernah dia panggil untuk Prancis dalam lima tahun terakhir, untuk komentar tersebut.

“Itu memengaruhi nama saya dan keluarga saya, yang tidak dapat diterima,” katanya. “Mengatakan hal-hal tertentu dapat menyebabkan agresi verbal atau fisik dan saya menanggung akibatnya. Saya tidak bisa melupakan itu dan saya tidak akan pernah melupakannya.”

Sebenarnya apa yang dikatakan Benzema, terutama saat ditanya oleh Pablo Polo dalam wawancara Marca saat itu. Apakah dia merasa Deschamps atau Presiden Federasi Sepak bola Prancis (LFP) telah mengambil alih keputusan untuk meninggalkan dia dari skuad Piala Eropa 2016. Atau, ada tekanan yang bertentangan dengan keinginan mereka?

Dia juga ditanya apakah merasa pelatih itu rasis, sesuatu yang Eric Cantona sarankan? “Tidak, saya kira tidak. Tapi, dia tunduk pada tekanan dari bagian rasis di Prancis,” kata Benzema.

“Anda harus melakukannya. Seperti diketahui bahwa sebuah partai ekstremis mencapai putaran kedua dalam dua pemilihan terakhir di Prancis,” imbuhnya. “Saya tidak tahu apakah keputusan itu hanya milik Didier (Deschamps), karena saya tak cocok dengannya dan presiden (LFP).”

Yang jelas, Benzema tidak punya keputusan dan masalah dengan siapapun. Faktanya, mereka mencoba untuk memastikan Benzema membuat masalah, mencari cerita, hingga tak bahagia bersama Les Bleus.

“Saya memiliki lebih dari 40 juta penggemar di media sosial dan mereka mengatakan bahwa orang tidak menginginkan saya. Itu konyol,” tegas Benzema. “Ada banyak tekanan, tentu saja. Tapi, itu karena beberapa jurnalis mengatakan hal-hal di televisi yang tidak benar. Saya tidak tahu apakah keputusan itu adalah keputusan Didier atau presiden. Yang saya inginkan adalah mereka membuat keputusan dan tidak tunduk pada tekanan. Dan, saya pikir itulah yang terjadi. Saya hanya bersama Prancis dan berharap yang terbaik untuk mereka,” timpal Benzema.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network