Kisah-Kisah Menarik Tentang Nomor Punggung yang Pensiun

"Kisah Baresi dan Maldini sudah banyak didengar. Ada yang baru satu kali main sudah dipensiunkan nomornya. Kisah Stefan Maierhofer sangat menginspirasi."

Feature | 22 January 2021, 06:01
Kisah-Kisah Menarik Tentang Nomor Punggung yang Pensiun

Libero.id - Dunia sepakbola mengenal nomor punggung yang dipensiunkan. Langkah ini dilakukan demi sebuah penghormatan pada sang pemain atas jasa-jasanya.

Biasanya hal itu dilakukan pada para pesepakbola yang sudah mencapai puncak akhir karier. Dimana berbarengan dengan mereka gantung sepatu.

Sebut saja seperti Franco Baresi, Paolo Maldini, dan Bobby Moore, mereka adalah sedikit di antara banyak Legenda yang nomor jerseynya sudah dipensiunkan.

Tapi lain cerita dengan klub kecil di Liga Premier, dalam hal ini Birmingham, dimana mereka mengambil langkah yang tidak biasa dengan mempensiunkan jersey nomor 22 milik Jude Bellingham.

Pemain muda berusia 22 tahun itu pindah ke Borussia Dortmund. Setelah sebelumnya hanya memainkan 44 laga.

Tapi apakah penampilan ke-44 Bellingham merupakan rekor terendah untuk kehormatan semacam itu?

Ada banyak contoh nomor punggung yang pensiun hanya demi menghormati pemain yang lebih muda, tapi sayangnya, sebagian besar dalam keadaan yang lebih suram daripada Jude Bellingham.

Misalnya saja QPR memensiunkan nomor punggung 31 untuk mengenang Ray Jones. Striker muda yang menjanjikan itu telah mencetak enam gol dalam 37 penampilan. Bukan karena pindah klub tapi nomor 31 itu dipensiunkan karena Jones meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 2007, tiga hari sebelum ulang tahunnya yang ke-19.

Daftar pemain yang nomor punggungnya dipensiunkan secara anumerta masih sangat banyak.

Terutama mereka yang membuat kurang dari 44 penampilan, termasuk Marc-Vivien Foé dari Manchester City dengan nomor punggung 23 yang hanya menunaikan 38 penampilan, lalu ada Michael Maidens dari Hartlepool dengan nomor punggung 25 yang membukukan 31 laga.

Pada urutan angka yang lebih rendah ada nama Mark Philo dari klub Wycombe dengan nomor punggung 14 yang hanya menampilkan 17 penampilan, berikutnya ada Cheick Tioté dari Beijing Enterprises mengenakan jersey 24 dengan jumlah penampilan 11 dan yang paling menakjubkan adalah Dylan Tombides dari West Ham United yang nomor punggungnya (38) dipensiunkan setelah ia hanya bermain satu kali.

Di antara mereka yang nomor punggungnya sudah pensiun terdapat satu pemain yang kisahnya menarik: pesepakbola Austria sekaligus tokoh kultus Stefan Maierhofer.

Bukan karena striker jangkung itu pesepakbola paling berbakat, tapi lebih karena etos kerjanya yang luar biasa.

Pada November 2014 dia bergabung dengan SC Wiener Neustadt dengan kontrak jangka pendek hingga akhir musim.

Maierhofer memiliki opsi untuk mengakhiri kontrak jika klub lain datang untuk membelinya selama bursa transfer Januari, dan benar saja, pada akhirnya dia bergabung dengan Millwall untuk kedua kalinya setelah kurang dari dua bulan bersama Weiner Neustadt.

Maierhofer mengenakan nomor punggung 39 saat di klub dan ketika dia meninggalkan klub itu, Weiner Neustadt memutuskan untuk mempensiunkan nomor punggungnya.

Maierhofer dianggap sebagai motivator, sebab dia memengaruhi tim dengan energi positifnya selama masa-masa sulit klub.

Tapi sayangnya, waktu Maierhofer yang singkat di klub tidak dapat membantu Weiner Neustadt terhindar dari jurang degradasi dari Bundesliga Austria. Dan sampai saat ini Weiner Neustadt belum kembali ke liga utama.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network