50 Tahun Pep Guardiola, Ini 10 Momen Fundamental Karier Si Pelatih Jenius

"Ini adalah kisah seseorang yang sepak terjangnya di dunia sepakbola, mencapai kesuksesan baik sebagai pemain dan sekarang sebagai pelatih."

Biografi | 22 January 2021, 10:08
50 Tahun Pep Guardiola, Ini 10 Momen Fundamental Karier Si Pelatih Jenius

Libero.id - Ini adalah kisah seseorang yang sepak terjangnya di dunia sepakbola, mencapai kesuksesan baik sebagai pemain dan sekarang sebagai pelatih. Di usianya yang genap berusia 50 tahun 18 Januari lalu, Banyak ukiran prestasi besar yang berhasil diraih oleh seorang Pep Guardiola.

Sebagai bukti prestasi dalam kiprahnya di dunia sepak bola, inilah 10 momen fundamental dalam perjalanan karir sepak bola profesional seorang Pep Guardiola.

1. Johan Cruyff menyerahkan debut pertama untuk Pep pada usianya yang ke-19

Libero.id

Kredit: twitter.com/fcbarcelona

Tanggal pertama yang dilingkari dalam kalender karier Guardiola adalah 16 Desember 1990. Itu adalah hari dimana dia melakukan debut di La Liga Santander bersama raksasa Catalan. Saat itu Johan Cruyff memilihnya untuk berlaga dalam sebuah pertandingan dan berhasil unggul 2-0 atas Cadiz.

Kariernya terus meroket dan berhasil berlaga sebanyak 378 pertandingan untuk klub, mencetak 11 gol, menyumbang 37 assist dan memenangkan 15 trofi, yang puncaknya adalah Liga Champions 1992.

2. Emas Olimpiade di Barcelona '92

Banyaknya pemberitaan mengenai hubungan Guardiola dengan Spanyol sudah menjadi hal yang biasa diperbincangkan, tetapi salah satu hal yang menarik dalam kariernya adalah Olimpiade 1992 di mana ia ikut terlibat dan berhasil meraih medali emas di Barcelona, bermain bersama Luis Enrique dll.

3. Memenangkan Liga Champions di Wembley

Tim Impian akhirnya mencapai puncak kebersamaan mereka pada 20 Mei 1992. Barcelona memenangkan Piala Eropa pertama setelah kalah dalam dua final pada tahun 1961 dan 1986. Pada laga akbar di final menaklukkan Sampdoria menjadi pertempuran akhir bagi kiprah seorang Pep menjadi punggawa kesebelasan di Barcelona.

4. Ucapkan selamat tinggal pada Barcelona untuk mencari tantangan baru

Pada 11 April 2001, Guardiola membuat pengumuman mengejutkan bahwa dia akan meninggalkan Camp Nou setelah 17 tahun bersama Barcelona.

"Saya sekarang berusia 30 tahun, saya adalah ayah dari sebuah keluarga dan karier saya terus menurun. Saya ingin mengakhiri karier saya dengan menimba pengalaman di negara baru, budaya baru, dan liga baru," kata Guardiola.

Perjalanan ini membawanya ke Brescia dengan Roberto Baggio, Roma dengan Fabio Capello, Qatar dengan Al-Ahli dan akhirnya di Meksiko berjumpa dengan Dorados.

5. Kembalinya ke Barcelona

Libero.id

Kredit: fcbarcelona.com

Pada 21 Juni 2007, Barcelona mengumumkan bahwa Guardiola akan kembali ke klub untuk melatih Barcelona B. Tidak ada yang tahu apa dampak langkah ini pada sepak bola modern, tetapi karier kepelatihan Guardiola semakin berjalan lancar.

Dia menandatangani kontrak dua tahun dan di tahun debutnya berhasil membawa tim B dipromosikan ke divisi dua setelah degradasi suram tahun sebelumnya.

6. Dipromosikan ke tim utama dan sextet

Berakhir 18 poin di belakang Real Madrid dan kalah di semifinal Liga Champions dari Manchester United pada musim 2007/08 adalah momen yang menentukan bagi Los Cules. Joan Laporta memutuskan untuk melakukan perubahan, dan Frank Rijkaard diganti dengan Guardiola.

Setelah hanya satu tahun melatih Barcelona B, mantan gelandang Brescia itu diberikan tugas pelatih di level papan atas pertamanya, tidak langsung berjalan mulus, Pep harus puas memperoleh hasil buruk dalam perhelatan petamanya.

Barcelona kalah dari Numancia dan bermain imbang di kandang dengan Racing Santander, tetapi apa yang terjadi selanjutnya merupakan periode terbesar bagi klub.

Barcelona memenangkan sextet pertama dalam sejarah mereka. Guardiola mengangkat trofi LaLiga, Copa del Rey, Supercopa de Espana, Piala Super UEFA, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub.

7. Liga Champions lainnya di Wembley

Manchester United sekali lagi harus bertekuk lutut di partai final Liga Champions melawan tim Barcelona asuhan Guardiola, tetapi di Wembley pada tahun 2011 raksasa Inggris itu tidak dapat memberi perlawanan.

United bisa saja bermain dengan 12 orang di lapangan, tetapi itu tetap tidak cukup untuk menghentikan ganasnya para punggawa asuhan Pep Guardiola di lapangan.

28 Mei 2011 akan menjadi puncak waktu Guardiola melatih Blaugrana. Sebuah tim yang sempurna, yang tak terkalahkan hingga berhasil menang telak dengan skor 3-1 di partai final.

8. Perpisahan kedua untuk Barcelona

Guardiola mengucapkan selamat tinggal ke Camp Nou untuk yang kedua kalinya pada April 2012 ketika dia mengumumkan akan meninggalkan jabatannya sebagai pelatih. Pep merasa telah sampai pada masa jenuh dan diapun meninggalkan klub dengan 14 trofi yang mengesankan dari 19 tropi yang mungkin dapat diraihnya.

9. Tiba di Bayern

Libero.id

Kredit: fcbayern.com

Pada 16 Januari 2015, langkah Guardiola selanjutnya telah diputuskan bersama dengan Bayern Muenchen menggantikan Jupp Heynckes pada akhir musim 2014/15.

Dia mungkin gagal memenangkan Liga Champions bersama raksasa Jerman tersebut, tetapi pengaruhnya terhadap klub dan sepak bola Jerman sangat besar. Dia memenangkan gelar Bundesliga di setiap musim saat dia masih bekerja di Allianz Arena.

10. Debutnya untuk Mancester City

Libero.id

Kredit: mancity.com

Dalam prosesnya yang hampir satu dekade, Manchester City akhirnya mendapatkan pelatih impian mereka, dan mereka akan memberinya dana tak terbatas untuk meraih puncak kemenangan.

Perjalanan ini masih berlangsung, tetapi sejauh ini Guardiola telah memenangkan dua gelar Liga Premier, memecahkan rekor poin di salah satu musim tersebut, meskipun ia gagal di Liga Champions, tidak mencapai satu partai finalpun meski telah menghabiskan uang tim sebanyak hampir setengah miliar euro.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network