Kisah Fernando Manso, Sopir Bus yang Antarkan Real Madrid Raih Banyak Trofi

"Pernah, pesta kemenangan Liga Champions Real Madrid ditunda dua hari hanya untuk menunggu Manso dan busnya pulang dari Glasgow."

Biografi | 24 January 2021, 03:18
Kisah Fernando Manso, Sopir Bus yang Antarkan Real Madrid Raih Banyak Trofi

Libero.id - Kesuksesan sebuah klub sepakbola meraih berbagai trofi lokal maupun internasional tidak selalu menjadi monopoli pemain, pelatih, maupun pengurus klub. Peran orang-orang terpinggirkan seperti sopir bus juga tidak boleh dilupakan. Salah satu contohnya dialami Fernando Manso bersama Real Madrid.

Manso bukan orang penting di Estadio Santiago Bernabeu. Dia tidak seperti Florentino Perez yang menjadi pimpinan tertinggi Los Blancos. Dia juga bukan Jose Mourinho, Vicente del Bosque, atau Zinedine Zidane yang sangat jitu meramu strategi.

Sebagai orang yang sangat jauh dari belakang layar, Manso bukan sosok seperti Sergio Ramos yang memimpin rekan-rekannya di lapangan dengan sangat baik dan penuh kharisma. Dia juga tidak seperti Karim Benzema yang menjadi mesin gol utama atau Thibaut Courtois yang menjaga gawang Los Blancos dengan cekatan setiap pekannya.

Namun, bukan berarti Manso tidak pantas mendapat penghargaan khusus dari klub dan suporter. Meski tidak memiliki perang langsung di lapangan, Manso punya jasa yang sangat besar bagi para pemain Madrid.

Manso adalah sopir bus resmi Los Blancos ketika menjalani pertandingan kandang maupun tandang. Pertandingan-pertandingan itu bukan hanya di Spanyol, melainkan ke beberapa wilayah Eropa lainnya. Manso juga orang yang mengemudi bus terbuka ketika Madrid menggelar parade juara di jalanan Ibu Kota Negeri Matador dan berpusat di Plaza de Cibeles.

Sebagai pengemudi bus, Manso sudah bertugas 14 tahun. Manso sudah dipercaya membawa kendaraan yang ditumpangi bintang-bintang Madrid sejak 1 Januari 2000 hingga pensiun pada 31 Desember 2013. Kepergiannya ditangisi suporter Madrid di seluruh dunia.

Itu karena Manso bekerja sejak 2000. Dia telah menjadi saksi hidup banyaknya trofi yang dikoleksi Madrid. Dia telah bertemu banyak pelatih, pemain, maupun pengurus klub. Pada awal kariernya, Madrid berstatus Los Galacticos. Pada periode tersebut Los Blancos diperkuat banyak pesepak bola kelas dunia seperti Zidane, Ronaldo, David Beckham, Luis Figo, Roberto Carlos, Fernando Hierro, hingga Raul Gonzales.

Salah satu kenangan yang tidak bisa dilupakan Manso pada era Los Galacticos, tercipta pada final Liga Champions 2001/2002. Madrid sukses mengalahkan Bayer Leverkusen, yang diperkuat Michael Ballack dan Hans-Joerg Butt. Pertandingan berlangsung di Hampden Park, Glasgow.

"Perjalanan terpanjang yang saya lakukan adalah ke Glasgow untuk final Liga Champions. Perjalanan ke sana dan kembali (pulang-pergi) menempuh jarak sekitar 11.000 km," ujar Manso dalam wawancara dengan Marca pada Januari 2011 atau sebulan setelah pensiun.

Manso pergi ke Glasgow mengemudi bus dengan asisten dan mekaniknya. Sementara para pemain terbang menggunakan pesawat. Dia berangkat beberapa hari sebelum pemain tiba di Glasgow dan harus langsung kembali ke Madrid saat mereka tiba di stadion.

Dia harus sudah tiba di Spanyol ketika para pemain meninggalkan Glasgow menggunakan pesawat, 1 hari setelah final. Tapi, ketika itu Manso tidak bisa tiba tepat waktu karena jarak yang sangat jauh dan harus melewati terowongan bawah laut. Beruntung, sebagai bentuk penghormatan kepada Manso, pesta juara Madrid ditunda hingga dia dan bus tiba kembali ke Spanyol.

"Saya ingat, saya tiba di Madrid 2 hari lebih lambat dari tim. Saya langsung pergi ke La Cibeles (air mancur di salah satu alun-alun Madrid tempat pesta biasa dilaksanakan). Saya mengitari air mancur dua kali sebelum pergi ke garasi. Mobil-mobil menyalakan klaksonnya pada kami dan orang-orang bersorak untuk kami di jalanan," ungkap Manso.

Dengan bangga, Manso mengatakan bahwa dirinya secara tidak langsung telah mengambil bagian dalam kemenangan Liga Champions terbesar klub. "Saya membawa mereka ke bandara dan menjemput mereka untuk kemenangan itu," ucap Manso.

Setelah era Los Galacticos berlalu, bukan berarti Manso tidak pernah bertemu bintang-bintang sepakbola dunia. Dia menjadi saksi kehebatan Cristiano Ronaldo. Dia juga menjadi orang yang mengantarkan Kaka dan Gareth Bale ke stadion saat baru didatangkan manajemen.

Pengalaman yang sama seperti 2002 dan berkesan bagi Manso tercipta pada leg kedua semifinal Liga Champions 2012/2013. Dengan kewajiban menang 3-0 untuk lolos ke final setelah menyerah 1-4 di leg pertama, Madrid menjadi Borussia Dortmund dengan penuh semangat.

Fans sangat bergairah datang ke Estadio Bernabeu untuk mendukung perjalanan para pemain. Manso terkejut ketika pemandangan tidak biasa terjadi di Concha Espina. Itu adalah salah satu jalan yang biasa dilewati sebelum mencapai stadion. Ternyata, ribuan orang sudah berkumpul untuk memberi suntikan semangat. Mereka berkumpul di tengah jalan, bernyanyi, dan menyalakan flare sehingga membuat bus yang dikemudikan Manso terhenti sesaat.

"Saya mengalami beberapa penyambutan yang spektakuler dari suporter. Tapi, tidak ada yang seperti saat kami melawan Dortmund. Saya belum pernah melihat yang seperti itu dalam hidup saya (selama mengemudikan bus Madrid). Itu spontan. Kami tidak mengharapkannya," beber Manso.

"Sungguh menakjubkan mengalaminya dari dalam bus. Polisi yang menunggang kuda berusaha menjaga jalan sejelas mungkin. Benar-benar mengharukan. Tidak diragukan lagi hal itu meningkatkan denyut nadi para pemain. Anda bahkan bisa merasa sedikit takut, karena orang-orang sangat dekat dengan pelatih," beber mantan dokter Los Blancos, Luis Serratosa.

Sayang, Madrid tidak cukup mencetak banyak gol untuk lolos ke final. Mereka memang menang 2-0, tapi tetap kalah agregat gol 3-4. Semusim kemudian ketika Manso sudah pensiun, Madrid kembali bertemu Dortmund. Mereka berhasil menang. Lalu, Los Blancos menjuarai Liga Champions 2013/2014 setelah memukul Atletico Madrid di Lisbon.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network