Kisah Pilu Hicham Zerouali, Sial Pakai Jersey 0, Kecelakaan Saat Berganti 11

"Biasanya, pemain memilih nomor punggung 1 sampai 99. Tapi, bagaimana jika dia memilih 0? Hicham Zerouali punya ceritanya. Tragis! Dia meninggal."

Biografi | 26 January 2021, 12:38
Kisah Pilu Hicham Zerouali, Sial Pakai Jersey 0, Kecelakaan Saat Berganti 11

Libero.id - Biasanya, pemain sepakbola akan mengenakan nomor punggung 1 sampai 99. Jika ada yang iseng, dia akan menggunakan 1+8 atau 100. Tapi, bagaimana jika pesepakbola itu memilih 0? Hicham Zerouali punya ceritanya. Tragis!

Dipanggil "Zero" (nol), Zerouali memiliki julukan "The Moroccan Magician". Julukan itu didapatkan karena latar belakangnya yang berasal dari Maroko. Semasa hidup, dia bermain sebagai penyerang untuk klub-klub di banyak negara seperti Maroko, Skotlandia, dan Uni Emirat Arab. Zerouali sempat memiliki 17 caps untuk tim nasional negaranya.

Karier Zerouali dimulai ketika membela Yaakoub El Mansouria dan USP Police di level junior. Kemudian, dia mengikat kontrak profesional dengan FUS de Rabat pada 1996 dan merumput hingga 1999.

Permainan bagus yang ditunjukkan di Maroko membuat Zerouali dilirik pelatih Aberdeen ketika itu, Ebbe Skovdahl. Klub dari Skotlandia tersebut mengeluarkan 450.000 pounds untuk transfer Zerouali. Dalam sekejap, Zerouali menjadi fenomena. Meski harus bersaing dengan pemain-pemain lain, Zerouali sanggup mencuri hati suporter Aberdeen.

Zerouali sangat populer dikalangan suporter Aberdeen dan para penggemar sepakbola di Skotlandia karena nomor punggungnya yang unik. Dia memilih menggunakan jersey 0. Alasannya sangat sederhana. Nomor itu berasal dari nama belakangnya, "Zero" (Zerouali).

Uniknya, Asosiasi Sepakbola Skotlandia (SFA) dan Liga Premier Skotlandia (SPL) memberikan izin kepada Zerouali. Padahal, dalam regulasi FIFA jelas tertulis bahwa nomor punggung pemain dari 1 sampai 99. Jadilah Zerouali menjadi pemain pertama dan satu-satunya di Skotlandia dan Britania Raya yang menggunakan nomor punggung 0 di kompetisi resmi.

Dengan nomor punggung anek itu, Zerouali mengawali petualangan di Skotlandia dengan bagus. Pada Januari 2000, Zerouali mencetak gol tendangan bebas spektakuler dari jarak lebih 30 meter dalam pertandingan Piala Skotlandia melawan St Mirren untuk membawa pertandingan itu ke replay. Zerouali kemudian mencetak gol dalam kemenangan 2-0 di laga ulangan.

Pada akhir musim 1999/2000, Aberdeen mencapai final dua cup competitions, yaitu Piala Liga Skotlandia dan Piala Skotlandia 2000. Zerouali bermain di kedua pertandingan tersebut. Sayang, nomor punggungnya membawa kesialan karena Aberdeen nol trofi di dua laga final bersejarah itu.

Kesialan Zerouali dengan nomor punggung 0 berlanjut beberapa pekan kemudian. Dia mengalami cedera patah pergelangan kaki saat pertandingan melawan Motherwell. Akibatnya, Zerouali harus absen di Olimpiade Sydney dan berlanjut sepanjang musim 2000/2001.

Ternyata, kesialan Zerouali dengan nomor 0 belum berakhir setelah sembuh dan diizinkan bermain kembali. Otoritas berwenang di sepakbola Skotlandia mengeluarkan larangan kepada para pemain untuk mengenakan nomor punggung selain 1-99. Akibatnya, Zerouali menanggalkan nomor punggung lamanya dan mengganti dengan 11.

Entah kebetulan atau tidak, keputusan menanggalkan nomor punggung 0 ternyata berbuah keberuntungan. Zerouali semakin dielu-elukan suporter Aberdeen karena beberapa gol pentingnya. Salah satunya hattrick luar biasa ketika melawan Dundee United. Dia juga kembali mencetak gol spektakuler dari jarak hampir 30 meter ke gawang Kilmarnock dengan kaki kirinya.

Performa yang bagus dengan nomor 11 berlanjut ke timnas. Pada 2002, Zerouali terpilih mewakili Maroko ke Piala Afrika. Dia bermain bersama sejumlah pemain legendaris Maroko seperti Noureddine Naybet, Adil Ramzi, atau Badr El Kaddouri. Pada turnamen di Mali itu, Zerouali mencetak 2 gol dalam kemenangan 2-1 atas Burkina Faso.

Sayang, keberuntungan Zerouali dengan nomor punggung 11 tidak bertahan lama. Dia meninggalkan Aberdeen untuk pindah ke Al-Nassr di UEA. Setelah 1 musim, dia kembali ke Maroko untuk membela FAR rabat pada 2004. Keputusan yang disesali para penggemarnya.

Pada 5 Desember 2004, Zerouali sedang mengemudikan kendaraannya dalam kecepatan tinggi di Rabat. Tiba-tiba kecelakaan lalu lintas fatal terjadi. Dia meninggal di tempat dalam usia 27 tahun. Tragedi itu terjadi hanya 1 hari setelah Zerouali bermain untuk FAR dan mencetak gol di Liga Maroko. Dia meninggalkan seorang putri dari pacarnya yang ada di Skotlandia.

Meski dimakamkan di Maroko, Aberdeen tidak lupa menggelar upacara pelepasan jenazah di Pittodrie Stadium. Upacara itu dihadiri ribuan suporter. Kemudian, nomor punggung legendaris 0 dipensiunkan selamanya dan ditempat di museum klub.

"Hicham adalah pria baik, yang diidolakan oleh para penggemar di sini. Dia kembali ke Pittodrie pada awal musim untuk menonton pertandingan dan sangat bersemangat. Pikiran kami bersama Leone (ibu dari putri Zerouali, Anisa) dan keluarga yang ditinggalkan," kata mantan rekan setim Zerouali, Russell Anderson, dilansir BBC Sport.

"Dia adalah bakat luar biasa yang dicintai dan dikagumi oleh semua orang selama waktunya di Aberdeen. Sayang, hidupnya dipersingkat dengan cara ini. Benar-benar memilukan," tulis pernyataan resmi Aberdeen saat itu.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network