Kisah Pencetak Gol Tercantik Dunia Pensiun Usia 27 Tahun Lalu Menjadi Gamer Pro

"Dia menjadi pencetak gol terindah mengalahkan Lionel Messi. Sempat jatuh miskin tak mampu beli susu buat anak."

Biografi | 01 February 2021, 04:28
Kisah Pencetak Gol Tercantik Dunia Pensiun Usia 27 Tahun Lalu Menjadi Gamer Pro

Libero.id - Setiap tahunnya ada banyak penghargaan yang dikhususkan untuk para pesepakbola. Mulai dari pemain terbaik, pencetak gol terbanyak, hingga kategori lebih spesifik yakni pencetak gol terbaik.

Dua kategori yang diawal disebutkan, biasanya diraih oleh nama-nama populer. Sebutlah Messi, Ronaldo, dan lain-lain. Namun untuk kategori yang terkahir, tak jarang atau bahkan lebih sering jadi milik pemain antah berantah dari liga diluar Eropa.

Cerita ini menyangkut Wendell Lira, pemain yang waktu itu memperkuat Goianesia yang memenangkan FIFA Puskas Award tahun 2015.

Lira menjebloskan bola dengan cara yang tidak biasa. Melalui kerja sama satu dua yang cantik, 13 meter dari mulut gawang bola yang ada di atas kepalanya di eksekusi dengan cara memutar. Sebuah salto yang membuat namanya disebut di sebuah tempat megah di Zurich, Swiss 11 Januari 2015 silam.

Dalam sistem voting, Lira menerima 46,7% suara, sementara Messi mendapat 33,3% untuk gol Final Copa del Rey melawan Athletic Bilbao. Ya, Lira mengalahkan pemain terbaik dunia waktu itu

"Saya tidak bisa melihat apa yang terjadi karena semuanya bergerak begitu cepat," kata Lira kepada Vice Sports .

"Pada saat itu saya tidak tahu apakah itu gol yang hebat atau tidak, meskipun saya punya ide bahwa itu cukup bagus. Dan kemudian saya mulai mendapat pesan dari orang-orang yang mengatakan saya telah mencetak gol yang hebat." Tambahnya.

Itu bukan hal biasa bagi Lira, sebab ia berdiri dan mengangkat piala Puskas dihadapan para pesepakbola hebat dunia.

AC Milan pernah terkesan dengan mantan pemain timnas Brazil U-20 itu, raksasa Italia bahkan mengajukan tawaran 1,5 juta poundsterling. Tapi Lira memutuskan untuk perpanjangan kontrak selama lima tahun.

Kabar Terbaru Wendell Lira

Tapi apa kabarnya setelah itu? Jadi makin membaikkah karier sepak bolanya? Kenyataannya, bermain di divisi bawah Liga Brazil membuat finansial Lira kerepotan, di negara tempat Lira bermain  waktu itu 82 persen pemain digaji hanya 250 poundsterling sebulan.

Di luar itu, seperti sudah ditakdirkan, serangakaian cedera menghampiri Lira yang waktu itu baru berumur 27 tahun. Apa boleh buat, dia memutuskan untuk pensiun.

Kehidupan Lira segera berubah menjadi lebih buruk ketika dia harus pensiun dengan sedikit tabungan ia berjuang untuk menghidupi istri dan putrinya.

Satu ketika, Lira pernah terpikirkan untuk bunuh diri. Tapi hiburan kembali menjungkirbalikkan nasibnya. “Saya tidak punya uang untuk membeli susu untuk putri saya,” kenang Lira.

“Saya mengalami tekanan yang sangat besar karena saya menganggur," ujarnya.

Sungguh indah cara Tuhan menyelamatkan Lira. Dengan dukungan istrinya, Lira berhasil melewati masa-masa sulit. Dan satu hal lagi: kecintaannya pada game yang membuatnya keluar dari lubang kehancuran.

Lira bukan hanya bermain game FIFA untuk pelepas penat, tapi dia menghasilkan uang dengan cara itu.

Ia bahkan kini berkompetisi secara profesional melawan beberapa Gamer terbaik di dunia dalam turnamen untuk mendapatkan banyak uang.

Bahkan Lira menghasilkan 750.000 poundsterling dalam setahun. Berlipat-lipat dari gajinya saat menjadi atlet.

Selain itu, Lira juga menjadi YouTuber Game, di mana ia telah mendapatkan lebih dari 500.000 pengikut.

"Sepak bola telah membantu saya bermain video game juga."

"Banyak hal yang saya lakukan di FIFA games hari ini yang saya pelajari dari bermain sepak bola, seperti taktik dan formasi." Kata Lira, lalu ia menambahkan, "Ini mengajari Anda refleks, dan cara berimprovisasi dengan cepat."

Lira mengaku bahagia tak ketulungan dan tentu ia tak pernah merencanakan jalan hidupnya seperti sekarang.

"Nyaris tidak terpikirkan memilih pensiun muda dari sepak bola dan kini saya hidup sebagai gamer. Tetapi toh Tuhan yang memberi saya kesempatan itu, "

Saat ditanyai tentang targetnya di masa depan, Lira tak ragu untuk berkata, "Impian saya adalah menjadi yang terbaik di games FIFA,"

Untuk perkataannya itu, Lira tak main-main. Sebagai pembuktian, ia pernah mengalahkan gamer asal Arab Saudi yang juga merupakan juara FIFA Piala Dunia Interaktif 2015 Abdulaziz Alshehri.

Tak tanggung-tanggung, Lira menggilasnya dengan skor telak 6-1.

"Jika Anda bertanya kepada remaja mana pun apakah mereka ingin dibayar untuk bermain video game, mereka akan menjawab, 'Ya'," tutupnya.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network