Libero.id - Entah kritikan membangun atau sengaja melecehkan Liverpool, Roy Keane seolah begitu keras memberikan komentarnya saat The Reds dibantai Manchester City akhir pekan lalu.

Dalam laga lanjutan Liga Premier itu, Liverpool menyerah 1-4 dari The Citizens. Kekalahan itu menjadi kegagalan ketiga beruntun Liverpool di Anfield sejak 1963. Sementara Man City menuai kemenangan pertama atas Liverpool di Anfield sejak 2003.

Tapi, bukan catatan rekor kedua klub itu yang hendak dikritisi Keane saat menjadi komentator di Sky Sports. Mantan kapten Manchester United itu lebih menyoroti kegagalan tim asuhan Juergen Klopp. Pria asal Republik Irlandia ini menyebut Liverpool ibarat juara (Liga Premier) yang buruk.

Komentar Keane kemudian menjadi tren di media sosial, apalagi pernyataannya begitu menghancurkan The Reds secara langsung saat ditayangkan Sky Sports. “Kami berbicara sebelum pertandingan…mereka membuat banyak alasan,” pungkas Keane, dilansir givemesport.com. “Bagi saya, mereka adalah juara yang buruk.”

“Saya pikir mereka (Liverpool) terlalu percaya diri selama satu atau dua tahun terakhir. Mereka memenangkan liga tahun lalu, terbawa suasana, dan semua tak memikirkan masalah ini,” lanjutnya.

“Dalam pola pikir saya. Ketika Anda memenangkan gelar liga, tantangan Anda berikutnya adalah selalu bisakah Anda melakukannya lagi?” timpalnya. “Saya tidak pernah mendengar salah satu pemain (Liverpool) keluar dan berkata 'kami ingin melakukannya lagi' - itulah kuncinya. Mereka sekarang berbicara tentang mencoba masuk ke empat besar!”

“Saya pikir Juergen Klopp berkata 'mungkin kaki penjaga gawang dingin'. Itu yang baru! Itu alasan demi alasan. Langsung saja! Tampil seperti juara, Anda adalah Liverpool. Jika melakukan seperti itu lagi, Anda (Liverpool) akan menunggu 30 tahun lagi sebelum kembali memenangkan gelar liga!”

Komentar ini lantas menjadi perdebatan di dunia maya. Sebagian netizen menilai pernyataan Keane ada benarnya. Mereka berasumsi pernyataan Keane itu dilandasi fakta buruknya permainan The Reds belakangan ini. Karena itu, mereka mencoba realistis menimpali pernyataan Keane.

Di sisi lain, ada fans yang kurang sependapat dengan Keane. Mereka menyebut ikon MU itu lebih banyak menunjukkan sikap emosional saat menyikapi pertandingan Liverpool kontra Man City. Asumsi itu tak lepas dari status Keane yang diplot kurang senang terhadap Liverpool karena pernah menjadi rival abadi saat masih aktif membela Setan Merah.

Sementara Klopp enggan memperkeruh masalah. Pelatih berpaspor Jerman itu lebih senang memperbaiki kinerja tim asuhannya, khususnya lini belakang yang masih menjadi masalah utama The Reds.

“Setiap orang berhak mengutarakan pendapatnya. Kami menjadikan itu (komentar seperti Keane) sebagai motivasi kami untuk lebih baik lagi,” cetus mantan pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund tersebut.