Kisah di Balik Penolakan Barcelona Terhadap Luis Suarez

"Melepas Luis Suarez ke klub pesaing dengan gratis menjadi transfer paling aneh. Mengulang peristiwa David Villa 2013."

Analisis | 16 February 2021, 05:34
Kisah di Balik Penolakan Barcelona Terhadap Luis Suarez

Libero.id - Suatu hari Jumat di bulan September 2020, Lionel Messi masuk ke ruang ganti di tempat latihan Sant Joan Despí Barcelona dan merasa sahabatnya (Luis Suarez) tak membersamainya lagi di sana. La Pulga kemudian mengiriminya pesan dengan mengatakan “akan aneh melihat Anda mengenakan seragam lain” dan dua hari kemudian ia menemukan betapa anehnya ketika Luis Suárez melakukan debutnya di Atletico Madrid.

Diperkenalkan sebagai pemain pengganti melawan Granada, 90 detik kemudian, Suarez memberikan assist. Di akhir 90 menit, ia kemudian mencetak dua gol.

Sejauh ini El Pistolero telah mencetak 16 gol dalam 17 penampilan, dengan rata-rata satu gol setiap 82 menit. Ia memiliki sesuatu yang tak dimiliki oleh pemain Atletico musim lalu dan saat ini ia merupakan pencetak gol terbanyak di La Liga. Suarez telah mencetak gol dalam 11 pertandingan dan memiliki peranan penting dalam raihan 12 poin Los Indios.

Untuk pemain yang didatangkan secara gratis, ia masih sangat layak disebut sebagai pemain bagus dengan performa yang ia ditunjukan saat ini. Adapun komentar dari aktor lapangan hijau usai melihat Suarez yang dilepas secara gratis oleh Barcelona,

“Saya tidak mengerti bagaimana Barcelona melepaskannya,” ujar Diego Costa setelah pertandingan Granada.

“Barcelona melakukan kesalahan: bahkan jika Anda tidak tahu apa-apa tentang sepak bola, Anda tahu dia masih bisa memanfaatkannya,” ujar Diego Forlan.

“Dia seorang striker yang luar biasa; beri dia kesempatan dan kesempatan itu masuk. Sulit untuk memahami bagaimana Barcelona melepaskan pemain nomor 9 seperti dia " tegas rekan setimnya Angel Correa.

"Saya terkejut Barcelona melepaskannya dan terkejut mereka membiarkannya pergi ke Atlético,” ujar Jan Oblak.

"Anda pantas pergi sebagai salah satu pemain terpenting dalam sejarah klub, bukan karena mereka mengusir Anda seperti yang mereka (Barcelona) lakukan," ujar Messi.

Suarez sendiri bersikeras agar para pemain senior di Camp Nou tetap dipertahankan musim panas lalu, tetapi manajemen El Barca akhirnya membuat ia marah dan sakit hati. Mantan pemain Ajax itu merasa bahwa apa yang telah ia lakukan cepat dilupakan dan ia merasa tidak dihargai.

“Itu adalah kesalahan, tapi kemudian mereka tercekik oleh tagihan gaji,” ujar Iago Aspas dari Celta Vigo sebelum menghadapi mantan rekan setimnya di Liverpool (09/02/21).

Adapaun sebagai besar Cules menganggap kepergiannya ke Atletico sebagai keputusan yang tepat, tapi tidak bagi Messi. “Apa yang mereka lakukan tampak seperti kegilaan bagi saya,” ujar Messi.

“Dia bebas, (dengan kami) membayar kontraknya, dan ke tim pesaing.”

Suarez bergabung dengan Atletico setelah bukan menjadi bagian dari rencana Barça, tetapi itu adalah keputusan yang bisa mengakibatkan hilangnya gelar liga. Ia telah mencetak lebih banyak gol daripada Antoine Griezmann, Ansu Fati, Ousmane Dembele, Martin Braithwaite dan Francisco Trincao dan kontribusinya membuat Koke dan kawan-kawan unggul delapan poin dari mantan klubnya, dengan masih menyimpan dua pertandingan.

Ini juga bukan pertama kalinya Barca melakukan hal ‘bodoh’, dimana pada tahun 2013, manajemen El Barca melepaskan David Villa secara gratis ke Atletico dan di akhir musim mereka haru rela melihat Atletico memenangkan La Liga di Camp Nou.

Musim panas lalu, menghadapi krisis ekonomi, skuad yang menua dan tekanan politik, dikalahkan 2-8 oleh Bayern Muenchen, Barcelona tampak sangat ingin menyingkirkan pencetak gol tertinggi ketiga dalam sejarah mereka dan pencetak gol tertinggi kedua dalam skuad mereka.

Suarez sendiri telah berusaha keras untuk mempertahankan peformanya, namun apa daya, ia gagal melakukan hal tersebut, dimana musim lalu pemain Uruguay itu hanya mencetak 21 gol dalam 36 pertandingan dan itu mungkin menjadi alasan kuat kenapa Barcelona ingin melepasnya.

Ketika akhirnya tiba, percakapan telepon di mana Suarez sebenarnya diminta untuk pergi dari Camp Nou dan itu terjadi sangat singkat serta terus terang. Telepon itu berlangsung sebentar, namun mungkin kini ada penyesalan mendalam jika melihatnya sekarang.

"Saya bukan orang jahat dalam film ini," ujar Ronald Koeman dengan alasan Barcelona mencari pemain dengan gaya baru dengan pemain yang lebih muda dan lebih dinamis.  Suarez tidak mendapatkan alasan kenapa ia disingkirkan,
 
“Jika ia (Koeman) ingin  saya pergi maka katakanlah demikian, aku akan melakukannya,” ujar Suarez kecewa.

Setelah kejadian tersebut, klub-klub top Eropa mulai meliriknya, termasuk Juventus dan Atletico. Melalui seorang teman, kontak dibuat dengan Andrea Berta, direktur olahraga Atletico. Diego Simeone telah lama menjadi pengagumnya.

“Saya tidak punya kata buruk untuk dikatakan tentang Suarez,” ujar Simeone bertahun-tahun sebelumnya.

Mantan pelatih Racing Club itu menggambarkan Suarez sebagai pemain yang "luar biasa, luar biasa, luar biasa, kuat, agresif dan intens". Dan memanggilnya "No 9 murni terbaik yang bisa dimiliki sebuah tim".

“Banyak orang mengatakan saya tidak bisa tampil di level tertinggi tetapi dia (Simeone) yakin,” ujar Suarez kepada Onda Cero.

Pada 21 September kesepakatan telah dibuat untuk membatalkan kontraknya dan Atletico bukanlah tim yang dilarang oleh Blaugrana untuk Suarez bergabung. Kesepakatan antara Barcelona dan Atletico pun tercapai dan mereka resmi mendapatkan jasa Suarez setelah dia membatalkan kontaknya. Tidak ada biaya tetapi Atletico setuju untuk pembayaran terkait kinerja di akhir masing-masing dari dua musim. Paling banyak, mereka akan membayar 6 juta Euro.

“Saya senang merasa dihargai di sini. Orang mengira mudah bermain di Barcelona dan mencetak 20 gol. Tidak, itu tidak mudah. Sangat menyenangkan menunjukkan ada manfaat dalam apa yang saya lakukan, bahwa saya bisa bermain di klub elite, dan bukan hanya karena saya berada di Barcelona dengan pemain terbaik dunia bersama saya,” jelas mantan pemain Liverpool tersebut.

Koeman baru-baru ini ditanya apakah melepas Suarez secara gratis adalah salah satu kesalahan terbesar dalam sejarah klub. “Anda hanya bertanya kepada saya tentang dia ketika dia mencetak gol,” ujar manajer Barcelona itu.  Barcelona dan Koeman mungkin mengira Suarez sudah berakhir, namun kini pasti ada penyesalan.

“Kami telah berubah secara radikal dan dia sangat cocok dengan kami,” ujar kapten tim Atletico, Koke.

Pemain yang pernah menjadi ikon Anfield selama beberapa musim itu diyakini oleh Simeone sebagai pemain yang memiliki jiwa kepemimpinan, konsisten dan cerdas saat di lapangan.

“Dia memiliki kepemimpinan, kekuasaan, selalu 'dalam' permainan dan bermain dengan cerdas,” ujar Simeone.

Kini di usianya yang menginjak 34 tahun, Suarez sendiri mengakui tak selamanya ia bisa bermain konsisten dan pasti ada akhir untuk kariernya. Namun jika berbicara keadaannya saat ini, perjalanan barunya bersama Koke dan kawan-kawan adalah awal yang lebih baik daripada di bekas klubnya. Saking bagusnya, Simeone mungkin akan mengakui bahwa pemain dengan 116 caps bersama Uruguay itu adalah rekrutan terbaik yang pernah ia datangkan selama di Wanda Metropolitano Stadium.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network