5 Kerugian Besar dalam Sejarah Transfer Manchester United

"Transfer flop sangat biasa terjadi. Bagaimana jika flopnya termasuk megaflop. Manchester United pernah mengalaminya dengan lima pemain."

Feature | 16 February 2021, 11:41
5 Kerugian Besar dalam Sejarah Transfer Manchester United

Libero.id - Manchester United mengalami kerugian yang sangat besar, terutama dari perekrutan pemain yang tampil mengecewakan di Old Trafford.

Jika berbicara mengenai tema ini, era kepemimpinan Sir Alex Ferguson menjadi pengecualian. Ferguson adalah pelatih hebat di masanya. Bahkan, membuat Setan Merah menjadi tim paling sukses di Inggris.

Mereka sangat berhutang budi kepada Ferguson, apalagi pelatih legendaris asal Skotlandia ini dianggap berhasil dalam melakukan perekrutan pemain, baik keluar maupun masuk ke Old Trafford. Ferguson dianggap selalu memberikan keuntungan.

Namun, pada saat Setan Merah memboyong beberapa pemain terbaik di Eropa sepanjang sejarah mereka, beberapa keputusan mereka di bursa transfer justru dinilai buruk sehingga banyak menuai pertanyaan. Hal ini banyak terjadi, terutama banyak terungkap di era setelah Ferguson.

Hanya beberapa tim yang dapat menyamai pengaruh keuangan MU, tapi ada beberapa contoh Setan Merah gagal memanfaatkannya. Pada catatan itu, mari kita lihat kegagalan terbesar yang dilakukan MU hingga menyebabkan mereka mengalami kerugian besar.

5. Romelu Lukaku

Libero.id

Kredit: instagram.com/romelulukaku

Romelu Lukaku ada di daftar ini karena berbagai alasan. Dia dinilai tidak terlalu cocok untuk bergabung bersama dengan Manchester United, tapi apa daya skuad Setan Merah sedang membutuhkan striker. Ekspektasi yang sangat besar diharapkan dari pemain Belgia itu ketika dia tiba di Old Trafford dengan mahar sebesar 75 juta pounds.

Lukaku menikmati kariernya dengan banyak mencetak gol selama musim pertamanya di Manchester United. Tapi, dia lebih hebat saat bermain di Everton, karena sering mencetak gol sambil membantu lini pertahanan saat dibutuhkan. Itu berbeda saat tampil di Old Trafford, di mana dia lebih banyak menikmati waktu bermain di depan gawang lawan.

Sejumlah uang dengan nominal besar yang sudah dikeluarkan MU sebenarnya menjadi solusi jangka panjang. Sayang, keinginan itu buyar setelah Lukaku memilih hengkang pada musim keduanya.

Keterampilan serta kreativitas Lukaku dinilai buruk. Itu sangat tidak kondusif untuk gaya permainan yang ingin diterapkan oleh pengganti Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, di Old Trafford. Namun, MU mampu memperoleh kembali hampir semua uang mereka setelah Lukaku dibeli Inter Milan.

4. Juan Sebastian Veron

Sangat disayangkan bahwa penandatanganan Juan Sebastian Veron tidak berujung sukses bersama Manchester United. Veron dengan mudah menjadi salah satu gelandang terbaik di generasinya, sehingga dirinya tiba di Old Trafford dari Lazio dengan harga 28,1 juta pounds. Jumlah itu merupakan angka besar pada 2001.

Dia sempat bermain di Sampdoria dan Parma sebelum dikenal menjadi salah satu gelandang terbaik di Eropa bersama Lazio. Dia tampil sangat bagus saat bermain untuk Lazio, sehingga Sir Alex Ferguson segera memberikan instruksi untuk segera merekrutnya dengan jumlah mahar yang akan menjadi rekor transfer Inggris pada saat itu.

Setelah memulai debutnya di MU dengan baik, Veron berjuang di jantung lini tengah Setan Merah. Sampai tiba saat dimana dirinya merasakan tekanan kompetisi yang tinggi di Inggris, sehingga hampir semua laganya di Liga Premier sulit untuk diatasi oleh Veron.

Veron mulai buruk beradaptasi. Dirinya mulai memperoleh lebih sedikit waktu bermain di tim, bahkan saat itu Veron berjuang lebih keras untuk dapat bertahan di level papan atas liga Inggris tersebut.

Dia sempat tampil jauh lebih baik di Liga Champions untuk Setan Merah, tapi performanya mulai meredup dan berakhir menjadi kerugian bagi MU. Veron dinilai tidak berhasil membawa kejayaan bagi klub, sehingga manajemen menjualnya kepada Chelsea dua musim setelah menggunakan jasanya. Veron kembali melanjutkan tugasnya, namun perjalanan karirnya masih terbilang sangat sulit meskipun telah bergabung bersama tim raksasa London Barat tersebut.

3. Henrikh Mkhitaryan

Libero.id

Kredit: instagram.com/micki_taryan

Henrikh Mkhitaryan tiba di Manchester United seharga 30 juta pounds pada musim panas 2016. Pemain asal Armenia itu mendapat banyak ekspektasi di sekitarnya.

Anggapan itu sempat masuk akal karena dia berprestasi dan terpilih sebagai Pemain Terbaik Bundesliga pada musim sebelumnya. Mkhitaryan adalah kekuatan tangguh di lini tengah Borussia Dortmund.

Mkhitaryan tampil dengan performa terbaiknya dengan kontribusinya yang hebat. Sebagian besar karier hebatnya terjadi di Liga Europa. Namun, berbeda saat di inggris, dirinya harus berjuang lebih keras di Liga Premier. Ironisnya, usaha Mkhitaryan terhambat. Dia justru tersisih setelah Jose Mourinho mengeluarkannya dari tim utama Setan Merah.

Dia terpaksa dikeluarkan setelah Mkhitaryan dianggap memberikan masalah di dalam tim. Imbasnya, dia masuk dalam proses barter saat MU menginginkan Alexis Sanchez dari Arsenal.

2. Angel Di Maria

Jika Anda berpegang teguh pada nomor Angel di Maria di Manchester United, Anda dapat mengatakan bahwa penyertaannya dalam daftar ini tidak beralasan. Di Maria adalah pemain lain yang memecahkan rekor transfer Inggris untuk ditandatangani Manchester United. Mereka membayar 59,7 juta pounds untuk mengamankannya dari genggaman Real Madrid.

Pemain Argentina itu memulai dengan awal yang baik saat MU di bawah kendali Louis van Gaal. Dia tampak seperti melakukan banyak performa menakjubkan dengan seragam nomor 7, nomor yang sempat dikenakan George Best, Eric Cantona, David Beckham, dan Cristiano Ronaldo. Di Maria sukses mencetak beberapa gol spektakuler melawan Leicester dan Arsenal.

Namun, dia menderita cedera hamstring dan sempat keluar dari tim untuk sementara waktu. Performanya mulai menjadi lebih buruk bagi Di Maria setelah pulih dari cedera. Bahkan, kariernya mencapai titik kritis ketika dia mendapat kartu merah dalam pertandingan Piala FA antara MU kontra Arsenal karena diving dan menarik baju wasit Michael Oliver.

Terlepas dari kesulitannya, penggemar MU masih menginginkannya untuk tetap bermain di Old Trafford. Namun, Di Maria sudah memutuskan untuk pergi, dan MU menjualnya ke Paris Saint-Germain dengan harga yang dilaporkan sekitar 44 juta pounds.

1. Alexis Sanchez

Libero.id

Kredit: instagram.com/alexis_officia1

Direkrut sebagai bagian dari pertukaran langsung pada Januari 2019, penandatanganan Alexis Sanchez diharapkan mengubah Manchester United menjadi penantang gelar juara.

Anggapan itu cukup masuk akal karena Sanchez tampil impresif bersama Arsenal. Tapi, cara Sanchez menyerah di MU belum pernah terjadi sebelumnya.

Pemain tim nasional Chile itu bermain buruk saat dilatih Jose Mourinho, di mana dia tidak punya tempat di dalam tim. Tidak hanya gagal memberikan kontribusi di lapangan, mantan pemain Udinese itu juga terbukti mengganggu aliran permainan dan terus kehilangan bola ketika mencoba melewati para pemain bertahan. Fakta bahwa dia mendapat gaji sekitar 500.000 pounds seminggu jelas tidak sesuai dengan performanya yang buruk di tim.

Sanchez berjuang untuk menarik bebannya di lapangan. Meskipun dia memiliki beberapa pertandingan penting melawan tim raksasa seperti Manchester City dan Tottenham Hotspur, penampilannya bersama Setan Merah benar-benar telah dilupakan.

Dia hanya mencetak lima gol dari 45 pertandingannya bersama MU. Dapat dikatakan bahwa para penggemar MU senang melihatnya pergi dengan status pinjaman ke Inter pada 2019.

Walau begitu, manajemen MU harus membayar sebagian besar gajinya di Inter. Sanchez dianggap sebagai standar kegagalan yang tidak boleh terulang di Manchester United.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Manchester United


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network