Kisah Wasit Wanita Pannipar Kamnueng: Kadang Saya Duduk Sendiri, Menangis Diam-Diam

"Dia menjadi wasit wanita Thailand pertama yang memimpin laga di Piala Dunia."

Biografi | 22 February 2021, 12:00
Kisah Wasit Wanita Pannipar Kamnueng: Kadang Saya Duduk Sendiri, Menangis Diam-Diam

Libero.id - Nama Pannipar Kamnueng mungkin masih terdengar asing di telinga pecinta sepak bola. Namun jangan salah, dia adalah wasit yang pernah menduduki posisi Direktur Departemen Wasit Asosiasi Sepakbola Thailand pada tahun 2016. Itu berart dia menjadi wanita pertama di dunia yang memegang posisi seperti itu dalam asosiasi sebuah negara.

Penunjukan itu tidak lepas dari pengalamannya sebagai mantan wasit internasional yang berintegritas tinggi, dimana ia memimpin pertandingan dalam serangkaian turnamen wanita FIFA. Meski sukses menjadi Direktur Departemen Wasit FA Thailand,  Kamnueng segera menyadari bahwa banyak tantangan yang harus ia hadapi.

"Sulit bagi seorang wanita untuk memimpin lebih dari seribu pria dengan karakter berbeda," ujar Kamnueng pada pertengahan 2019 lalu kepada kepada FIFA.com.

“Saya harus berpikir dan bekerja keras untuk mengatur mereka baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional.”

“Ada banyak tekanan. Kadang-kadang, saya duduk sendiri dan menangis diam-diam karena beberapa alasan yang membuat frustrasi yang tidak dapat saya ceritakan kepada siapapun. Tetapi saya bertekad untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Sebelumnya sebagai wasit saya memiliki pengalaman menangani semua berbagai macam kesulitan. Tidak ada yang bisa menghentikan saya bekerja keras,” jelas wanita berusia 44 tahun tersebut.

Ternyata, upaya kerasnya selama tiga tahun membuat Kamnueng mencapai kesuksesan baru dalam peran manajerial dengan semakin banyak wasit berkualitas yang berkembang selama masa jabatannya.

"Kami telah menghasilkan beberapa wasit Thailand yang tumbuh menjadi wasit internasional yang berkualitas. Saya senang membuat keluarga saya bangga dengan capaian saya."

Perjalanan menjadi pengadil lapangan hijau

Lahir di Provinsi Sinburi, Thailand, Pannipar Kamnueng pada awalnya adalah seorang atlet hoki, dan ia suka dengan beberapa olahraga lainnya termasuk  sepak bola. Setelah masuk ke universitas, ia fokus untuk menjadi wasit. Setelah menghabiskan beberapa tahun memimpin pertandingan domestik, Kamnueng kemudian dinominasikan menjadi bagian dari official pertandingan di Piala Dunia Wanita U-19 pada tahun 2004, yang diselenggarakan di negaranya sendiri, Thailand.

Setelah memimpin pertandingan grup antara Rusia dan Spanyol, Kamnueng juga memimpin pertandingan babak perempat final antara Brasil dan Rusia. Selama pertandingan, ia banyak menghadiahkan tendangan bebas untuk timnas Selecao yang kemudian keluar sebagai pemenang, dan disana ia banyak mendapat kritik. Setelah pertandingan, Kamnueng menyadari keputusannya adalah sebuah kesalahan. “Saya tahu saya perlu bekerja keras dan berkembang,” ujarnya.

Kamnueng terus membuat kemajuan di kancah internasional menjadi wasit Asia pertama yang memimpin pertandingan final di Piala Algarve pada tahun 2006, sebelum melakukan debutnya sebagai wasit di Piala Dunia Wanita FIFA pada tahun 2007 yang diselenggarakan di China. Wanita kelahiran 22 Januari 1976 itu ditunjuk untuk memimpin pertandingan antara Brasil dan Selandia Baru.

"Itu benar-benar mimpi yang menjadi kenyataan bekerja di Piala Dunia Wanita bagi saya," ujarnya.

"Saya wasit wanita Thailand pertama yang melakukannya di Piala Dunia Wanita. Dan kali ini saya tenang dan menjalani pertandingan yang layak sebagai wasit karena saya telah menyelesaikan persiapan yang matang berkat FIFA menjelang pertandingan."

Karier Kamnueng terus melejit kala ia menjadi salah satu sosok figur di cabang sepakbola wanita Olimpiade Beijing 2008, sebelum tampil di Youth Olympic Game 2010 di Singapura. Kariernya memuncak ketika ia memimpin perebutan tempat ketiga antara Venezuela dan Italia di Piala Dunia Wanita U-17 FIFA 2014 yang di selenggarakan di Kosta Rika.

"Saya mulai sebagai wasit muda pada 2004 dan sepuluh tahun kemudian, saya akhirnya memimpin salah satu pertandingan tahap akhir di turnamen FIFA," lanjut Kamnueng.

“Semuanya adalah pengalaman hebat bekerja di semua turnamen FIFA ini. Saya memiliki kesempatan untuk menyaksikan profesionalisme kelas satu oleh para pemain dan ofisial. Tingkat persaingan (di turnamen FIFA) sangat tinggi jadi saya belajar bagaimana bekerja di bawah tekanan."

Tujuan besar Kamnueng

Kamnueng dengan sejumlah prestasinya adalah sosok inspiratif untuk sebagian besar para remeja perempuan dari seluruh dunia. Dengan peran barunya yang sekarang menjadi Kepala Departemen Wasit AFC, ia sudah menetapkan sebuah tujuan baru untuk dirinya sendiri dan terutama untuk mempromosikan peluang wasit wanita memimpin dalam kompetisi pria.

"Saya sangat merasa wasit wanita bisa tampil bagus di pertandingan putra jika mereka diberi kesempatan yang cukup. Saya juga siapkan wasit wanita yang lulus tes kebugaran pria dan bertugas di Piala AFC tahun ini," ujarnya saat diwawancarai the-afc.com pada bulan April lalu.

"Sekarang saya sedang dalam proyek yang bertujuan untuk mempromosikan kebugaran wasit wanita dan tujuan saya adalah meminta wasit wanita Asia untuk memimpin pertandingan Piala Dunia FIFA. Kami akan mencoba untuk mempromosikan pekerjaan wasit wanita di seluruh Asia, untuk meningkatkan kualitas mereka," tutup Kamnueng.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network