Di Kasta Berapa Sekarang? 3 Klub yang Hanya Numpang Lewat Liga Premier

"Sejak dimulai pada 1992/1993, ada lagi 3 tim yang hanya bertahan 1 musim."

Feature | 26 February 2021, 08:58
Di Kasta Berapa Sekarang? 3 Klub yang Hanya Numpang Lewat Liga Premier

Libero.id - Sejak dimulai pada 1992/1993, Liga Premier diikuti 49 klub. Ada 6 tim yang belum pernah turun kasta, yaitu Manchester United, Arsenal, Liverpool, Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Everton. Tapi, ada lagi 3 tim yang hanya bertahan 1 musim.

Kompetisi ini didirikan sebagai kompetisi kasta elite pada tanggal 20 Februari 1992 menyusul keputusan klub-klub di Divisi I untuk melepaskan diri dari Liga Sepakbola Inggris (EFL), yang didirikan pada 1888 untuk memanfaatkan kesepakatan hak siar televisi yang lebih menguntungkan.

Liga Premier adalah liga olahraga yang paling banyak ditonton di dunia karena disiarkan di 212 negara di 6 konfederasi anggota FIFA, ke 643 juta rumah, dan pemirsa TV potensial sebesar 4,7 miliar orang.

Dari 49 klub yang telah berkompetisi sejak dimulainya Liga Premier pada 1992, 47 tim berasal dari Inggris dan 2 lainnya dari Wales. Tujuh klub diantaranya telah memenangkan gelar. Mereka adalah MU dengan 13 kali, Chelsea (5), Manchester City (4), Arsenal (3), Blackburn Rovers (1), Leicester City (1), dan Liverpool (1).

Untuk menjadi penghuni tetap Liga Premier bukan hal mudah. Klub harus saling sikut sejak pekan pertama hingga pekan penentuan. Hasilnya, tidak semua klub mampu bertahan untuk jangka waktu lama. Beberapa tim hanya numpang lewat karena langsung terdegradasi ketika sampai di Liga Premier.

Berikut ini kabar terkini 3 klub mantan penghuni Liga Primer yang hanya sanggup bertahan 1 musim setelah naik kasta:


1. Swindon Town (Liga Premier 1993/1994, League One 2020/2021)

Libero.id

Kredit: instagram.com/officialstfc

Ketika Osvaldo Ardiles meninggalkan Swindon Town untuk melatih Newcastle United pada Maret 1991, manajemen memutuskan menunjuk Glenn Hoddle sebagai pemain-pelatih dengan target promosi ke Liga Premier edisi perdana (1992/1993).

Bersama Hoddle, Swindon berkembang dengan baik selama musim 1991/1992. Tapi, klub hanya sanggup finish di posisi 8 sehingga gagal mendapatkan salah satu tiket play-off. Pada musim selanjutnya, peruntungan Hoddle dan Swindon jauh lebih baik. Mereka finish di posisi 5, yang berarti masuk zona play-off. Pada pertandingan penentuan, Swindon mengalahkan Leicester City 4-3 dan promosi ke Liga Premier untuk kali pertama dalam sejarah.

Sayang, Hoddle pindah ke Chelsea sebelum Liga Premier 1993/1994 dimulai dan digantikan oleh asistennya, John Gorman. Akibatnya, fatal. Swindon tidak pernah bisa menyesuaikan diri dengan level kasta tertinggi. Mereka terdegradasi setelah mencatat 5 kemenangan dan kebobolan 100 gol.

Terdegradasinya Swindon berdampak cukup fatal. Mereka tidak pernah mampu kembali ke Liga Premier. Swindon menjadi tim yoyo, yang naik-turun kasta secara konsisten. Musim ini, mereka kembali ke League One setelah musim lalu menjuarai League Two.


2. Barnsley (Liga Premier 1997/1998, Championship 2020/2021)

Libero.id

Kredit: instagram.com/barnsleyfc

Saat pembentukan Liga Premier, Barnsley telah menjadi anggota EFL selama 94 tahun. Tapi, masih belum mencapai divisi teratas. Setidaknya, mereka berada dalam posisi yang layak untuk membuat terobosan itu, sebagai anggota Divisi I yang baru (sekarang Championship Division).

Pada Desember 1989, mereka menunjuk Melvyn Machin sebagai pelatih untuk membimbing Barnsley ke papan atas. Tapi, dia pergi hampir 4  tahun kemudian untuk digantikan Viv Anderson dan selanjutnya Danny Wilson pada 1994/1995.

Musim pertama Wilson membawa klub finish posisi 6 di Divisi I, yang biasanya berarti tempat play-off. Tapi, restrukturisasi liga berarti mereka gagal. Kemudian, mereka finish di urutan 10 setahun kemudian sebelum akhirnya muncul sebagai pesaing promosi yang serius di musim 1996/1997. Di musim itu, Barnsley menjadi runner-up dan promosi otomatis ke Liga Premier setelah menanti 99 tahun.

Sayang, Barnsley hanya bertahan 1 musim di Liga Premier. Tapi, mereka tidak turun kasta dengan tanpa perlawanan. Tim itu mampu mencapai perempat final Piala FA setelah mengalahkan MU di Putaran V. Mereka juga membuat rekor transfer musim itu dengan Gjorgi Hristov senilai 2 juta pounds.

Turun kasta lagi benar-benar memukul Barnsley. Meski menjadi satu-satunya tim dari luar Liga Premier yang mencapai perempat final Piala FA 1998/1999, mereka mengalami musim yang mengecewakan di Divisi I (Championship). Sempat turun ke Divisi II (League One), Barnsley kini masih Championship 2020/2021 setelah musim lalu menempati posisi 21 dari 24 peserta.


3. Blackpool (Liga Premier 2010/2011, League One 2020/2021)

Libero.id

Kredit: instagram.com/bfc1887

Pada 14 Agustus 2010 dikenang sebagai hari pertama Blackpool bermain di Liga Premier. Saat itu, mereka mengalahkan Wigan Athletic 4-0 di DW Stadium. Itu menempatkan mereka di puncak klasemen sementara Liga Primer pada pekan pertama dan satu-satunya dalam sejarah klub.

Setelah kompetisi berjalan beberapa bulan, kejutan Blackpool di awal musim ternyata semu. Mereka terus menderita rentetan hasil buruk sehingga terus terjun ke papan bawah klasemen.

Pada 27 Januari 2011, Liga Premier mendenda Blackpool 25.000 pounds karena menurunkan tim yang lemah melawan Aston Villa pada 10 November 2010. Ian Holloway, yang awalnya mengancam akan mengundurkan diri jika hukuman dijatuhkan, telah membuat 10 perubahan pada tim untuk pertandingan tersebut. Klub memiliki 14 hari untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut. Tapi, memilih untuk tidak melakukannya.

Rentetan hasil negatif berlanjut hingga 22 Mei 2011 atau tepat 365 hari setelah tiket promosi didapatkan. Blackpool kembali turun kasta setelah dikalahkan MU 2-4. Mereka terdegradasi setelah menghasilkan 10 kemenangan dari 38 pertandingan. Tujuh dari 10 kemenangan itu diperoleh sebelum Tahun Baru.

Di penghujung 2010 mereka duduk di urutan 8. Tapi, 7 kekalahan dalam 8 pertandingan pembukaan pada 2011 membuat mereka terjatuh dari klasemen. Pertandingan berikutnya, hasil imbang di kandang Aston Villa, membuat mereka berada di urutan 15 atau posisi terendah mereka dalam kampanye hingga saat itu.

Setelah bermain di Championship 4 musim, Blackpool terdegradasi ke League One, lalu League Two, dan kembali lagi ke League One. Musim 2020/2021, mereka tetap di kasta ketiga kompetisi Inggris.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network