Apa Kabarnya Sekarang? 3 Mantan Pemain Real Madrid di Liga Indonesia

"Liga Indonesia tidak hanya pernah kedatangan Roger Milla hingga Mario Kempes, tetapi juga 3 mantan pemain Real Madrid."

Feature | 26 February 2021, 23:02
Apa Kabarnya Sekarang? 3 Mantan Pemain Real Madrid di Liga Indonesia

Libero.id - Beberapa kali Liga Indonesia kedatangan pemain-pemain yang pernah merumput di sejumlah klub besar Eropa, salah satunya Real Madrid. Tercatat, ada 3 mantan anggota Los Blancos yang pernah bermain di kompetisi besutan PSSI.

Sejak lama, kompetisi sepakbola di Asia terkenal sebagai tempat pembuangan pemain-pemain Eropa yang sudah tidak memiliki masa depan. Meski datang di penghujung karier, bukan berarti tidak ada yang bisa disumbangkan pemain-pemain tersebut. Selain pengalaman, aspek komersial dan pemberitaan menjadi kelebihan mereka.

Khusus di Indonesia, pemain-pemain bintang dunia sudah ada sejak Liga Indonesia pertama kali digelar dengan mengizinkan penggunaan pemain asing. Saat itu, pemain seperti Roger Milla dan Mario Kempes meramaikan sepakbola di negara ini.

Tren itu sempat menghilang ketika krisis ekonomi melanda. Kemudian, ketika situasinya mulai membaik, beberapa klub memiliki kemampuan untuk mantan mendatangkan pemain-pemain yang pernah berbasis di beberapa klub papan atas Eropa.

Berikut ini kabar terbaru 3 mantan pemain Los Blancos yang pernah bermain di Liga Indonesia:


1. Michael Essien

Libero.id

Kredit: instagram.com/michaelessien

Michael Essien menjadi lulusan Madrid pertama yang mendapatkan kesempatan bermain di kompetisi Indonesia. Gelandang asal Ghana tersebut membela Persib Bandung pada 2017-2018. Meski gagal juara, kehadiran Essien membuat sepakbola Indonesia dibicarakan media-media Eropa.

Essien bermain di Persib setelah menolak tawaran klub A-League, Melbourne Victory. Di Indonesia dia menandatangani kontrak 1 tahun dengan opsi perpanjangan otomatis 1 tahun. Dia mengambil nomor punggung 5 untuk Liga 1 2017. Itu nomor yang sama yang dia kenakan selama 9 tahun di Chelsea.

"Saya harap saya menjadi pendahuluan bagi pemain dunia lain yang pindah ke Indonesia," ucap Essien saat itu, di situs resmi Maung Bandung.

Sebelum bermain untuk Persib, Essien membela Madrid dengan status pinjaman sejak 31 Agustus 2012. Di Spanyol, dia bertemu lagi dengan pelatihnya di London Barat, Jose Mourinho. Pada konferensi pers pengenalan, Mourinho dengan penuh kasih sayang menyebut Essien sebagai "putranya". Sementara Essien menyebut Mourinho sebagai "ayahnya".

Dari Madrid, Essien kembali ke Chelsea sebelum bergabung dengan AC Milan pada 27 Januari 2014. Kemudian, dia pindah ke Yunani membela Panathinaikos . Setelah itu baru ke Indonesia. Essien meninggalkan Persib pada 2018 dan setahun kemudian mengikat kontrak dengan Sabail dari Liga Azerbaijan.

Setelah pensiun, Essien kini kembali ke sepakbola. Pada awal musim 2020/2021, mantan pemain Lyon tersebut pergi ke Denmark untuk bergabung sebagai salah satu staf pelatih FC Nordsjaelland. Dia membantu Flemming Pedersen sebagai asisten pelatih.

"Karier dan pengalamannya berbicara dengan sendirinya. Tapi, ketika anda menambahkan kepribadiannya yang rendah hati, ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami untuk menambahkan seseorang ke staf yang dapat membantu membuat lingkungan kami lebih berkembang. Untuk para pemain dan tim pelatih," kata Pedersen saat itu di situs resmi klub.

Sayang, harapan Pedersen belum bisa terwujud. Dibantu Essien, Nordsjaelland justru terbenam di posisi 10 klasemen sementara dari 12 peserta kompetisi kasta elite Denmark. Bahkan, sejak 6 Desember 2020, klub belum pernah menang, dengan 5 kekalahan dan 2 skor imbang.


2. Julien Faubert

Memiliki kewarganegaraan Prancis dan Martinique, Julien Faubert sempat membela Borneo FC pada 2018. Tapi, kebersamaan Faubert dengan tim asal Kalimantan Timur itu tak berlangsung lama. Dia dikontrak Pesut Etam pada Januari 2018 dan dilepas 6 bulan kemudian karena dinilai kurang memberi pengaruh positif.

Meski singkat, Faubert sempat merasakan atmosfer kerasnya pertandingan Liga 1. Pemain yang pernah mengenakan nomor punggung 10 sepeninggal Zinedine Zidane di tim nasional Prancis itu bahkan mencetak 3 gol dari 15 penampilan bersama Borneo.

Kegagalan Faubert di Borneo bukan hal yang mengejutkan. Pasalnya, kariernya terus menurun sejak dipinjamkan West Ham United ke Madrid pada 2009. Pada 31 Januari, dia menandatangani kontrak dengan status pinjaman hingga akhir musim 2008/2009 dengan biaya yang dilaporkan sebesar 1,5 juta pounds plus opsi transfer permanen dengan kontrak 3 tahun.

Faubert membuat debut di Madrid pada 7 Februari 2009 dalam kemenangan 1-0 melawan Racing Santander. Selama masa peminjamannya, Faubert sempat melewatkan jadwal latihan ketika salah mengira bahwa dirinya memiliki hari libur. Dia juga dikenal karena aksi kocaknya tertidur di bangku cadangan. Kejadian itu ditiru Gareth Bale, beberapa tahun kemudian.

Berhubung penampilannya mengecewakan, Madrid tidak melanjutkan ikatan kerjasama. Faubert kembali ke West Ham sebelum pergi untuk membela Elazigspor di Liga Turki. Selanjutnya, Bordeaux, Bordeaux II, Kilmarnock, Inter Turku, dan terdampar di Borneo, sebelum bermain di kompetisi kasta keempat Prancis bersama Etoile Frejus Saint-Raphael.

Lalu, di mana Faubert sekarang? Dia sudah pensiun pada 2020 sebagai pemain Saint-Raphael. Faubert langsung banting stir menjadi pelatih di klub itu. Oleh manajemen, Faubert dipercaya menangani tim U-15 di kompetisi bertajuk La Ligue de Mediterranee de Football. Itu adalah liga untuk tim-tim Prancis yang berlokasi di sekitar Laut Mediterania dan digelar di sejumlah kelompok umur.

"Saya banyak belajar. Itulah yang saya suka. Saya senang mengetahuinya. Ini adalah hidup baru. Anda mulai dari awal. Tapi, anda tetap pada apa yang anda tahu dan bagaimana melakukannya di sepakbola," ucap Faubert dalam wawancara di Youtube resmi Liga Mediterania.


3. Eero Markkanen

Libero.id

Kredit: instagram.com/eeromark

Eero Markkanen datang ke Indonesia pada 14 Januari 2019 dan dikontrak 1 tahun untuk bermain di Liga 1 2019. Penyerang berkebangsaan Finlandia itu sebenarnya bermain bagus bersama Juku Eja. Dia menyumbang 5 gol dan 1 assist untuk PSM dalam 6 penampilan di Piala AFC 2019. Kontribusinya membuat Juku Eja melaju ke babak selanjutnya.

Pemuda kelahiran Jyvaskyla, 3 Juli 1991, tersebut juga sanggup mengantar PSM menjuarai Piala Indonesia 2018/2019. Pada ajang tersebut, pemilik nama lengkap Eero Pekka Sakari Markkanen itu mencetak 4 gol dan 1 assist dalam 5 pertandingan. Itu gelar resmi perdana PSM seusai puasa 19 tahun.

Sayang, penampilan Markkanen di Liga 1 tidak sesuai harapan manajemen PSM. Kakak pebasket Finlandia yang membela Chicago Bulls, Lauri Markkanen, itu hanya mencetak 1 gol dari 7 penampilan saat dihentikan kontraknya pada pertengahan musim 2019. Saat itu, posisinya digantikan mantan striker Persebaya Surabaya, Amido Balde.

Aksi bagus Markkanen tidak terlalu mengherankan. Pasalnya, beda dengan Essien atau Faubert yang berstatus pinjaman saat di Madrid, Markkanen berawal dari Real Madrid Castilla. Pada tanggal 23 Juli 2014, Markkanen didatangkan dari klub Swedia, AIK, dengan kontrak 4 tahun.

Markkanen melakukan debut untuk Castilla di Segunda Division B pada 24 Agustus 2014. Dia bermain selama 90 menit saat mereka kalah Atletico Madrid B. Enam hari kemudian dia mencetak gol pertamanya untuk klub, dalam kekalahan 1-2 dari Getafe B. Pada September 2014, dia terpilih untuk skuad 25 orang Madrid di Liga Champions. Tapi, dia tidak membuat penampilan.

Pada 21 Agustus 2015, Madrid melepas Markkanen. Ada rumor keputusan Madrid didasarkan pada fakta Markkanen kembali ke pemusatan latihan pramusim dalam kondisi kelebihan berat badan. Tapi, klub tidak pernah merilis pernyataan resmi tentang masalah tersebut.

Terbuang dari Madrid, Markkanen kembali ke Finlandia untuk membela RoPS. Lalu, kembali ke AIK sebelum bermain di Dynamo Dresden, Randers, Dalkurd, dan terdampar di PSM. Kemudian, dia membela FC Haka setelah pergi dari Indonesia.

Musim ini, Markkanen masih aktif bermain. Dia tercatat sebagai pemain Orange County yang berkompetisi di USL Championship 2021. Itu adalah kompetisi kasta kedua di Amerika Serikat (AS) setelah MLS. "Kami sangat gembira menyambut Eero ke Orange County," ujar Direktur Operasional Orange, Oliver Wyss, di situs resmi klub.

"Memiliki pemain dengan CV seperti itu merupakan rekrutan besar untuk klub dan fans kami!. Kehadiran dan pengalaman dominan Eero dengan timnas Finlandia dan Real Madrid akan memberikan pengaruh yang signifikan pada tim kami, baik di dalam maupun di luar lapangan," tambah Wyss.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Real Madrid


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network