Libero.id - Liverpool secara mengejutkan kalah di kandang sendiri, Stadion Anfield dari tim yang terancam degradasi Fulham. Kekalahan 0-1 itu berarti kekalahan keenam berturut-turut di kandang musim ini.
Gol tunggal Mario Lemina membuat Liverpool makin terpuruk. Pemain pinjaman dari Southampton itu menyambar bola liar di dalam kotak penalti untuk memperdaya kiper Alisson Becker di ujung babak pertama.
Pelatih Liverpool Juergen Klopp menempuh perjudian besar dengan melakukan tujuh perubahan dalam starting eleven-nya dibanding ketika kalah melawan Chelsea. Namun, perubahan itu tidak berdampak besar.
Kini Liverpool berada di peringkat kedelapan dengan 43 poin. Selisih 22 poin dari pemuncak klasemen Man City dengan 65 poin.
Memang pada musim 2019/20, anak asuh Juergen Klopp tampil sangat luar biasa di Liga Premier, namun di musim ini, satu hal yang hampir pasti, mereka tidak akan bisa mempertahankan gelar Liga Premier yang mereka raih dengan 99 poin di musim lalu.
Secara normal, tim sebesar Liverpool pasti akan merubah tujuan mereka untuk mengincar posisi 4 besar, apalagi setelah mengetahui akan sulit untuk mempertahankan gelar.
The Reds dikatakan akan sangat beruntung jika lolos ke Liga Champions musim depan dengan kondisi saat ini, dan faktanya mereka bahkan mungkin tidak bisa lolos ke Liga Eropa musim depan.
Namun, untungnya bagi mereka, UEFA telah menciptakan kompetisi ketiga yang mungkin bisa mereka ikuti, yakni Liga Konferensi Eropa atau Europa Conference League.
Tim yang memenangkan Piala Carabao akan menjadi wakil Inggris disana secara pasti. Namun jika tim tersebut telah lolos ke Eropa melalui posisi liga mereka, maka tim yang finis keenam akan masuk ke Europa Conference League. Man City dan Spurs sudah berada di final Piala Carabao, itu sepertinya cukup memungkinkan untuk anak asuh Klopp berpartisipasi di sana. Kemudian akan turun ke urutan ketujuh jika pemenang Piala FA juga lolos ke Eropa melalui posisi liga mereka, dan sekali lagi, anak asuh Pep Guardiola masih berkompetisi di sana.
Jadi, apa itu Liga Konferensi Eropa ?
Pada dasarnya, ini adalah versi Liga Eropa yang lebih ‘rendah’.
Kompetisi ini akan terdiri dari 184 tim selama satu musim, termasuk setidaknya satu dari masing-masing dari 55 asosiasi UEFA - 46 klub akan tersingkir dari Liga Champions atau Liga Eropa.
Lalu bagaimana cara kerjanya?
Setelah proses kualifikasi yang panjang di mana setiap tim harus menghadapi setidaknya dua pertandingan, setiap tim kemudian akan dimasukan ke delapan grup berbeda yang terdiri dari empat tim, dilanjutkan dengan babak play-off, babak sistem gugur, babak 16 besar, perempat final, semifinal dan final. Delapan juara grup otomatis lolos ke babak 16 besar.
Namun, play-off babak sistem gugur tambahan kemudian akan dimainkan sebelum babak 16 besar digelar, yakni pertandingan antara para runner-up grup dan tim peringkat ketiga dari grup Liga Eropa.
Jadi, finis di urutan keenam atau ketujuh akan membuat penggemar Liverpool akan memiliki kompetisi baru untuk dicoba dan berusaha untuk memenangkannya, meski mereka tahu bahwa kompetisi tersebut tidak seprestisius Liga Champions.
Manchester United 
Opini