Kalah dari GMW Irene, Dewa Kipas: Saya Tidak Biasa Main 10 Menit

"“Saya kira main satu kali awal awal sehingga bisa berpikir panjang,” ujar dia."

Sport | 22 March 2021, 10:58
Kalah dari GMW Irene, Dewa Kipas: Saya Tidak Biasa Main 10 Menit

Libero.id - Grand Master Wanita Irene Kharisma Sukandar berhasil mengalahkan Dewa Kipas atau Dadang Subur dalam pertarungan catur yang digelar di akun Youtube Deddy Corbuzier. Irene menang 3-0 dalam catur cepat 10 menit dan satu pertandingan sisa tidak dilangsungkan lagi.

Atas kemenangan tersebut, WGM Irene mendapat hadiah Rp 200 juta cash sementara Dadang Subur mendapatkan Rp 100 juta.

Seusai laga Dadang Subur mengakui tidak biasa main selama 10 menit. “Saya main selama 10 menit itu tidak biasa, sehingga ada blunder,” ujar Dadang. “Saya kira main satu kali awal awal sehingga bisa berpikir panjang,” ujar dia.

“Kalau pertandingan saya enjoy. Saya datang ke sini sebagai pecatur profesional,” ujar Irene. “Saya ke sini menjalin persahabatan,” tegasnya.

Sebelumnya, Irene berharap pertandingan persahabatan dengan pemilik akun Dewa Kipas, Dadang Subur, dapat mengakhiri polemik yang terjadi belakangan ini.

"Setelah hal ini jangan ada yang dirugikan, karena yang ingin kita capai adalah kedamaian, selesai. Tapi, memang harus menjunjung azas-azas kebenaran, ada yang kita ketahui, apa yang kita punyai dari data-data, itu bisa menjadi salah satu acuan kebenaran," ujar Irene dalam video di akun YouTube-nya yang diunggah Jumat (19/3).

Irene dan Dadang dijadwalkan bertanding dan disiarkan langsung melalui podcast Deddy Corbuzier pada Senin (22/3) pukul 15.00 WIB.

Grand Master Wanita Irene Kharisma Sukandar menjawab tudingan warganet soal dirinya yang dianggap panjat sosial atau "pansos," berupaya mengambil panggung dalam kasus polemik Dewa Kipas.

"Saya ini atlet, bukan artis. Justru karena saya atlet, yang saya tuju adalah prestasi, bukan sensasi. Jadi, panggung saya adalah panggung keolahragaan," ujar Irene dalam video di akun YouTube-nya yang diunggah Jumat (19/3).

"Jadi justru sensasi-sensasi yang seperti ini sebenarnya saya tidak terlalu setuju, tapi ya memang karena kasus ini sudah terlanjur besar, apapun yang akan saya suarakan saya akan masuk ke dalamnya, jadi untuk hal ini silakan teman-teman sendiri yang menilai," dia melanjutkan.

Irene mengatakan mendapat serangan dari warganet di akun media sosialnya setelah melayangkan surat terbuka kepada Deddy Corbuzier. Dia menyadari betul bahwa tindakan untuk buka suara tersebut akan berisiko demikian.

Dalam surat tersebut Irene mengaku tidak menyangka bahwa pemberitaan tentang GothamChess dan Dewa Kipas akan sebesar seperti saat ini.

Menurut Irene, kejadian ini sudah merugikan banyak pihak dan kepopuleran yang didapat tidak sebanding dengan rasa malu yang dia rasakan dan para pecatur profesional lainnya di mata dunia percaturan internasional.

"Saya rasa opini ini sudah terbentuk di publik, jadi agak susah untuk mengubahnya kembali," kata Irene.

"Dari diri saya apa yang saya ketahui, data yang saya punya, saya harus suarakan, dan saya harus memprovide ini semua ke teman-teman, supaya teman-teman punya sisi lain ke informasi ini."

Beberapa pekan terakhir, pemberitaan tentang kasus akun Dewa Kipas, milik Dadang Subur, yang memenangi pertandingan melawan pecatur luar negeri IM Levy Rozman (AS) dengan nama akun GothamChess ramai diperbincangkan.

Hal ini muncul saat akun Dewan Kipas di-banned oleh chess.com yang kemudian mengakibatkan netizen Indonesia melontarkan komentar "menyerang" dalam akun medsos GothamChess dan chess.com, seperti di Twitter, Instagram dan juga YouTube karena tidak terima akun Dewa Kipas di-banned.

Deddy Corbuzier mengundang pemilik akun Dewa Kipas hadir dalam podcast-nya. Setelah surat terbukanya, Irene juga diundang dalam podcast Deddy Corbuzier.

Tim podcast Deddy Corbuzier kemudian berinisiatif untuk membuat pertandingan persahabatan antara Dewa Kipas dan Irene, yang akan digelar pada Senin (22/3), dengan total hadiah Rp 300 juta.

Irene, yang mendapat tudingan mata duitan karena hadiah tersebut, mengatakan bahwa adanya sebuah hadiah dalam suatu pertandingan adalah hal yang wajar. Terlebih, dirinya adalah seorang profesional.

"Catur ini adalah profesi saya, di mana-mana saya tuliskan pecatur profesional, atau kalau dalam bahasa Inggris di situ Indonesian Chess Profesional, itu maksudnya adalah karena itu profesi saya, saya menginginkan adanya apresiasi tersebut," kata Irene.

"Contohnya, penyanyi profesional, kalau disuruh nyanyi di suatu tempat otomatis meminta hadiah atau meminta bayaran akan hasil atau usahanya tersebut. Sama saja dengan pecatur profesional, itu di satu ranah yang sama. Apa pun profesionalitas yang ditekuni, tentang hadiah, tentang bayaran ini adalah hal yang sangat normal," dia menambahkan.

Sementara itu, Deddy Corbuzier dalam video di akun YouTube-nya yang diunggah, Sabtu, mengatakan bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi.

"Karena pertandingan ini maka harus ada hadiah pasti ya, karena ini kan sebuah prestasi," ujar Deddy.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network