‘Cristiano Ronaldo Hanya Pikirkan Penghargaan Pribadi dan Rekor’

"Cassano menyarankan Juventus menjualnya untuk mendapat 100 juta euro dan belanja pemain top lainnya."

Berita | 24 March 2021, 04:41
‘Cristiano Ronaldo Hanya Pikirkan Penghargaan Pribadi dan Rekor’

Libero.id - Mantan striker Italia Antonio Cassano percaya bahwa Cristiano Ronaldo lebih fokus pada penghargaan pribadi daripada berkontribusi pada tujuan bersama Juventus.

Cassano menjelaskan, pemain internasional Portugal itu menjadi isu utama mantan pelatih Juventus Maurizio Sarri dalam upayanya memperkenalkan gaya sepakbolanya kepada Si Nyonya Tua.

"Jika Anda menjual Cristiano, ada 100 juta euro yang dengannya Anda bisa merekrut beberapa pemain top," kata Cassano kepada Christian Vieri di acara Twitch Bobo TV.

Tahun lalu, Sarri mempraktikkan sepakbola terbaik dalam beberapa tahun terakhir dan dipecat.

"Masalahnya adalah Cristiano Ronaldo. Anda tidak bisa memiliki pelatih yang ingin bermain dengan Cristiano Ronaldo. Dia adalah rem untuk [Andrea] Pirlo.”

"Cristiano hanya memikirkan gol dan rekornya.”

"Jika Anda adalah presiden dan ingin memulai siklus baru, Anda tidak dapat memberikan tanggung jawab kepada pelatih rookie untuk mengelola seseorang seperti Ronaldo.”

"[Dejan] Kulusevski, misalnya, sangat terpengaruh. Orang muda tanpa kepribadian menghadapi masalah."

Dengan 30 gol dalam 34 penampilan musim ini, jelas Cristiano Ronaldo masih menjadi mesin pencetak gol bersama Juventus.

Musim lalu dia mencetak 37 gol dalam 46 pertandingan, dan pada 2018/19 dia mengemas 28 gol dalam 43 pertandingan.

Kabar terbaru, Cristiano Ronaldo bisa saja balik ke Real Madrid jika dibutuhkan.

Karim Benzema boleh jadi kian menonjol setelah kepergian Ronaldo. Tetapi bayang-bayang Cristiano Ronaldo tidak bisa dilepaskan dari Los Blancos.

"Saya tidak akan membiarkan dia pergi karena dia salah satu pemain terbaik di dunia dan dia akan membawa kami lebih dekat untuk menang," kata Sergio Ramos tentang mantan rekan setimnya baru-baru ini.

"Cris kalah, dan Real Madrid kalah. Dia pemain yang menentukan yang membantu kami menang."

Zinedine Zidane melangkah lebih jauh, menunjukkan bahwa pemain itu mungkin sedang dalam perjalanan kembali musim panas ini.

"Kembalinya dia bisa saja terjadi," kata Zidane singkat.

Langkah pertama untuk melihat mereka bersatu kembali adalah dengan memutuskan meninggalkan Juventus. Dia mengerti bahwa petualangannya di Italia telah berakhir.

Dia meninggalkan Madrid ke Turin dengan pemahaman bahwa dia akan menjadi pusat proyek yang bertujuan untuk memenangkan Liga Champions, dalam upaya untuk menjadikan Juventus kekuatan Eropa seperti Real Madrid.

Tetapi hal itu tidak berjalan, dan dia hanya berhasil mencapai perempat final satu kali. Karena kesulitan itu, dia siap meninggalkan Juventus.

Dengan Cristiano yang siap hengkang dan berharap bisa kembali ke ibu kota Spanyol, Los Blancos harus menganalisis apakah kesepakatan itu bisa terjadi atau tidak. Kedua belah pihak tahu bahwa sudah banyak yang berubah sejak mereka berpisah pada 2018.

Sebuah proyek dalam krisis

Juventus mengalami penurunan akhir-akhir ini, dan keputusan mereka untuk bertaruh dengan Andrea Pirlo tidak mendapat hasil memuaskan.

Juventus memiliki 11 pertandingan tersisa di Serie A, dan gelar tersebut sudah terlihat di luar jangkauan mereka. Selain itu, mereka telah tersingkir dari Liga Champions, meskipun mereka masih berpeluang memenangkan Coppa Italia melawan Atalanta.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network