13 Pemain Top Jebolan Le Havre, Ada Pogba, Dimitri Payet, Riyad Mahrez

"Le Havre bukan klub besar di Prancis tetapi mereka pabrik pemain hebat. Bagaimana kisahnya."

Feature | 29 March 2021, 12:00
13 Pemain Top Jebolan Le Havre, Ada Pogba, Dimitri Payet, Riyad Mahrez

Libero.id - Le Havre bukan klub besar di Prancis. The Sky and Navy juga masih betah berkutat di Ligue 2. Tapi, mereka punya sejarah panjang dalam menghasilkan pemain-pemain sepakbola hebat di Negeri Mode.

Le Havre adalah klub yang berbasis di Normandy. Tim ini didirikan sebagai klub atletik dan rugby pada 1872. Ini menjadikan mereka  klub sepakbola tertua di Prancis. Le Havre melakukan debut kompetisi nasional Prancis pada 1899 ketika belum berformat liga seperti di era modern (kompetisi masih berformat turnamen).

Pada debutnya, Le Havre menjadi klub Prancis pertama di luar Paris yang memenangkan kejuaraan itu. Klub ini memenangkan ajang yang sama pada edisi berikutnya, 1900.

Ketika liga diperkenalkan, Le Havre belum pernah juara. Tapi, mereka telah berpartisipasi 24 musim. Terakhir kali Le Havre eksis di kasta tertinggi adalah 2008/2009. Sementara prestasi terbaik mereka di kompetisi modern adalah Coupe de France 1958/1959.

Meski medioker, bukan berarti Le Havre bisa dipandang sebelah mata. Mereka memiliki sistem pembinaan pemain muda jempolan. Klub dikenal dengan keberhasilan meroketkan sejumlah nama terkenal di sepakbola Prancis pada masa lalu hingga masa kini.

Berikut ini 13 contoh pemain terkenal hasil pembinaan Le Havre:


1. Paul Pogba

Libero.id

Kredit: instagram.com/paulpogba

Banyak yang menyangka Paul Pogba dibesarkan oleh Akademi Manchester United (MU). Itu tidak sepenuhnya salah. Tapi, tidak 100% benar. Gelandang elegan tim nasional Prancis tersebut sebenarnya asli didikan Le Havre.

Pogba bergabung dengan Le Havre pada 2007. Bermain di level akademi pada sejumlah kejuaraan lokal maupun regional, bakat Pogba menarik perhatian banyak klub besar Benua Biru, termasuk MU. Pada usia remaja, The Red Devils berhasil memindahkan Pogba di Inggris, meski sempat terjadi perselisihan dengan Le Havre terkait uang pembinaan yang harus dibayarkan.

Dari MU, Pogba membela Juventus. Tapi, dia kembali lagi ke Old Trafford dan bertahan hingga hari ini.


2. Lassana Diarra

Le Havre memberi Lassana Diarra kesempatan menimba ilmu selama musim 2003/2004. Dengan sepak bola reguler dan klub yang memainkannya dalam posisi terbaiknya, Diarra unggul. Dan, seperti halnya Pogba, dia mendapatkan perhatian dari banyak klub besar. Salah satunya Chelsea asuhan Jose Mourinho.

Diarra butuh beberapa saat lagi untuk membuktikan dirinya di panggung terbesar. Tapi, dia melakukannya dengan Real Madrid sebelum tampil mengesankan dengan Marseille selama kampanye 2015/2016. Dia terakhir bermain untuk klub elite Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), sebelum mengumumkan pengunduran dirinya pada 2019.


3. Florent Sinama Pongolle

Florent Sinama Pongolle lahir di Kepulauan Reunion, wilayah seberang lautan Prancis. Tapi, dia bergabung dengan Le Havre sebagai bagian dari kemitraan strategis dengan klub lokal di koloni Prancis tersebut, Saint-Pierroise, ketika masih sangat muda.

Kemudian, Sinama Pongolle menghabiskan 6 tahun di akademi sebelum akhirnya bergabung dengan Liverpool bersama sepupunya Anthony Le Tallec.

Kedua pemain menghabiskan 2 tahun di Le Havre dengan status pinjaman sebagai bagian dari kesepakatan. Sinama Pongolle kemudian bermain di klub-klub di seluruh dunia termasuk Blackburn Rovers, Atletico Madrid, FC Rostov, hingga Chicago Fire sebelum mengakhiri karier di Saint-Pierroise.


4. Steve Mandanda

Sama seperti Pogba, sebagian besar orang menganggap Steve Mandanda adalah produk asli Marseille. Tapi, dia sebenarnya membuat lebih dari 70 penampilan untuk Le Havre sebelum beralih ke klub yang lebih besar karena performanya yang terus menanjak.

Dia mencatatkan clean sheets pada debutnya untuk Le Havre, dan penampilan itu jelas merupakan pertanda akan datang saat dia tampil baik selama delapan tahun di Marseille, sebelum pindah ke Crystal Palace pada musim panas 2016. Setelah hanya membuat 9 penampilan liga untuk The Eagles dia pindah kembali ke Marseille pada musim panas berikutnya. Dia tetap di sana sampai hari ini dan sekarang menjadi kapten.


5. Mamadou Niang

Sebelum menjadi debut profesional bersama Troyes, Mamadou Niang menghabiskan masa remaja dengan Le Havre. Setelah itu, dia bergabung dengan Strasbourg  dan menikmati kesuksesan besar bersama Marseille. Baik bermain melebar atau di depan, Niang adalah pemain yang fantastis untuk ditonton.

Dari Prancis, Niang bermain cukup lama di Turki dan Qatar untuk menjadi bintang di sana. Lalu, Niang kembali bermain di Prancis bersama Arles-Avignon. Dia memutuskan pensiun pada Juli 2015.


6. Guillaume Hoarau

Seperti Sinama Pongolle, Hoarau melakukan perjalanan dari Saint-Pierroise ke Le Havre. Tapi, dia harus menunggu kesempatan karena dinilai terlalu kurus untuk tampil di kompetisi Eropa.

Hoarau akhirnya menempa diri di akademi sebelum mendapatkan kesempatan menandatangani kontrak profesional pertamanya pada usia 20 tahun. Tapi, dia butuh waktu untuk benar-benar membangun kariernya sebagai pemain jempolan di Paris Saint-Germain (PSG).

Dari PSG, Hoarau bergabung dengan tim asal Swiss, BSC Young Boys, pada  2014 dan mencetak 117 gol dalam 186 pertandingan. Sekarang dia masih di sana dan meniti karier bersama FC Sion.


7. Dimitri Payet

Libero.id

Kredit: instagram.com/payetdimitri27

Reputasi Dimitri Payet dalam permainan meroket setelah mengikuti musim debut yang menakjubkan di Liga Premier bersama West Ham United. Seperti Hoarau dan Sinama Pongolle, dia pindah dari Kepulauan Reunion ke Le Havre sebagai bagian dari kemitraan dengan Saint-Pierroise.

Namun, tidak seperti kebanyakan pemain dalam daftar ini, kepindahan tersebut benar-benar tidak berhasil karena ada kekhawatiran atas sikap dan tingkat kerjanya. Setelah saga transfer kontroversial di The Hammers, Payet kembali ke Prancis bersama mantan klubnya, Marseille, pada 2017. Dia masih di sana hingga hari ini.


8. Carlos Kameni

Setelah membantu Kamerun memenangkan Olimpiade 2000 dalam usia 16 tahun, Kameni dengan cepat dikontrak Le Havre, yang melihatnya sebagai pengganti jangka panjang untuk Alexander Vencel. Tapi, ternyata dia tidak bisa masuk ke tim utama karena persaingan yang ketat.

Selanjutnya, Kameni pindah ke Espanyol, dengan Mandanda datang beberapa saat kemudian dari akademi. Dianggap luas sebagai salah satu kiper Afrika terbaik sepanjang masa, pada usia 36 tahun, Kameni saat ini tanpa klub setelah meninggalkan Fenerbahce pada 2019.


9. Riyad Mahrez

Libero.id

Kredit: instagram.com/riyadmahrez26.7

Riyad Mahrez secara teknis tidak pernah bermain untuk Akademi Le Havre karena dia menjadi pemain profesional bersama Quimper. Tapi, Le Havre memantau bakat pemain kelahiran Prancis yang memilih timnas Aljazair itu dalam usia yang masih hijau.

Mahrez dimainkan untuk Le Havre II sebelum masuk skuad utama Le Havre. Dia tampil bagus di Le Havre sebelum akhirnya pindah ke Leicester City untuk menjuarai Liga Premier 2015/2016. Dari Leicester, Mahrez kini bergabung dengan Manchester City. Dia membawa The Citizens juara Liga Premier 2018/2019.

Mahrez juga bersinar bersama Aljazair. Dia membantu negara leluhurnya menjuarai Piala Afrika 2019.


10. Benjamin Mendy

Benjamin Mendy memulai semuanya dari Le Havre sebelum pindah ke Marseille. Dia masih berusia 25 tahun. Tapi, telah membuat lebih dari 100 penampilan liga untuk Marseille. Performa Mendy mempengaruhi keputusan AS Monaco untuk membelanjakan lebih dari 10 juta pounds untuk mengontraknya pada 2016.

Di sana dia bermain semakin baik sehingga Manchester City membeli bek tersebut ke Liga Premier pada 2017 dengan harga yang luar biasa, 52 juta pounds. Sejak itu, dia memenangkan Liga Premier 2 kali dan menjuarai Piala Dunia 2018 bersama Prancis.


11. Jean-Alain Boumsong

Jean-Alain Boumsong Boumsong bermain untuk Newcastle United, Juventus, dan Lyon selama karier bermainnya Tapi, dia memulai dari Le Havre saat berusia 14 tahun. Boumsong meninggalkan klub setelah degradasi. Dia pindah ke Auxerre dan Lyon untuk memenangkan Coupe de France. Boumsong juga sempat bermain di Skotlandia untuk Glasgow Rangers.

Saat Clarence Seedorf ditunjuk menjadi pelatih Kamerun, Boumsong dipekerjakan sebagai asisten bersama Patrick Kluivert dan Joel Epalle. Tapi, dia dipecat pada September 2019.


12. Vikash Dhorasoo

Vikash Dhorasoo mencapai masa kejayaan saat membela Lyon sebelum akhirnya ditransfer ke AC Milan. Dia lahir di dekat Le Havre sehingga tidak mengherankan jika akhirnya bergabung dengan klub. Dengan cepat dia memantapkan dirinya sebagai lulusan Le Havre yang cemerlang sebelum bersinar bersama Lyon.


13. Souleymane Diawara

Souleymane Diawara membuat lebih dari 100 penampilan liga untuk Le Havre sebelum terdegradasi dari Ligue 1. Selanjutnya, dia bergabung dengan Sochaux. Dia adalah bagian dari tim di sana yang memenangkan Coupe de La Ligue 2003/2004 dan kemudian memenangkan trofi tiga kali lagi bersama Bordeaux dan Marseille. Dia kedua klub itu, dia juga menjuarai Ligue 1

Bek asal Senegal itu juga sempat meniti karier di sepakbola Inggris ketika bergabung dengan Charlton Athletic pada 2006/2007.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Le Havre AC


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network