Libero.id - Barcelona mengalahkan Athletic Bilbao untuk memenangkan Copa del Rey 2020/2021 pada Sabtu (17/4/2021) malam waktu setempat. Capaian itu merupakan rekor tersendiri untuk Lionel Messi.

Meski pertandingan sempat berjalan tanpa gol hingga satu jam, Blaugrana akhirnya menghasilkan masterclass saat melakukan serangan untuk menarik kemenangan meyakinkan.

Selain itu, seberapa sering Anda melihat final piala domestik berakhir dengan skor 4-0? Jawabannya, sangat jarang, tapi itu berkat betapa gemilangnya Barcelona menutup musim mereka.

Athletic Bilbao 0-4 Barcelona

Dalam nada yang sama seperti rumput menjadi hijau dan air menjadi basah, Messi berada dalam kondisi terbaiknya selama kemenangan Barcelona. Pemain berjuluk La Pulga itu membantu dirinya sendiri untuk mencetak dua dari empat gol.

Sekarang, mengingat karier Messi yang megah, mungkin tidak terlalu spektakuler bahwa dia menambahkan satu lagi gelar Copa del Rey ke lemari piala walau semuanya tidak seperti yang terlihat.

Itu karena dentuman Barcelona terhadap Athletic sebenarnya berarti bahwa Messi telah meningkat lebih jauh dalam buku sejarah. Pemain berusia 33 tahun itu bahkan membutuhkan lemari tambahan.

Messi membuat sejarah

Publikasi Catalan Sport melaporkan pada Januari 2021 bahwa Messi berada di jalur untuk menjadi pemain sepakbola paling bergengsi kedua sepanjang masa, tepatnya saat Barcelona bersiap menjalani final Piala Super Spanyol.

Seperti yang kita semua tahu, Messi dan Barca gagal pada kesempatan itu. Mereka kalah dari Athletic Bilbao, tapi sekarang ramalan itu telah terpenuhi berkat kemenangan Blaugrana di Seville.

Itu karena Messi sekarang membentuk rekor menakjubkan, yakni meraih 37 penghargaan sepanjang karier. Capaian itu membuatnya sejajar dengan Andres Iniesta dan Maxwell dalam torehan trofi. La Pulga hanya kalah lima trofi dari Dani Alves.

Sebagai catatan, Messi mendapatkan gelar itu berasal dari sepuluh gelar La Liga, tujuh Copa del Rey, delapan di Piala Super Spanyol, empat mahkota Liga Champions, tiga Piala Super Eropa, dan masing-masing Piala Dunia Antarklub FIFA, satu medali emas Olimpiade, dan Piala Dunia U20.

Pesepakbola paling berprestasi sepanjang masa

Jika itu tidak membingkai pencapaian luar biasa Messi dengan cukup baik, maka pastikan untuk memeriksa sepuluh besar - berdasarkan perhitungan Sport dan pembaruan cepat kami sendiri sejak Januari - di bawah ini:

= 9. Cristiano Ronaldo - 33 trofi

= 9. Xavi - 33 piala

8. Vitor Baia - 34 trofi

= 6. Gerard Pique - 35 trofi

= 6. Sir Kenny Dalglish - 35 trofi

5. Ryan Giggs - 36 trofi

= 2. Maxwell - 37 piala

= 2. Andres Iniesta - 37 trofi

= 2. Lionel Messi - 37 trofi

1. Dani Alves - 42 trofi

Messi akan bergesekan dengan prospek sejarah sepak bola sekarang.

Messi mendekati sejarah

Mengingat pemain Argentina itu tidak menunjukkan tanda-tanda melambat pada usia 33 tahun, ada alasan bagus untuk berpikir bahwa Messi akan memenangkan enam trofi yang diperlukan terlepas dari apakah dia meninggalkan Barcelona atau tidak.

Tentu, trofi telah mengering dalam beberapa musim terakhir, tapi Messi tidak perlu memenangkan banyak gelar Liga Champions untuk mengamankan posisi teratas karena 'hanya' beberapa Piala Super akan melakukan triknya.

Lemparkan fakta bahwa dia bisa menyalip Cristiano Ronaldo sebagai pencetak gol terbesar dalam sejarah sepak bola dan kita mungkin melihat cikal bakal argumen yang menahbiskan Messi layak sebagai Pemain Terbaik Sepanjang Masa (GOAT).

Bagaimanapun, itu hanya akan tampak tepat dan hanya seorang pemain yang menghasilkan begitu banyak momen luar biasa yang bisa melakukannya. Messi diyakini dapat merepresentasikan itu karena memiliki kejeniusan yang tak dapat diukur melalui statistik.

Dia hanya membutuhkan lima trofi lagi untuk dinobatkan sebagai GOAT, setidaknya dapat menyamai torehan Alves.