Kisah Jonathan Bauman, Eks Persib Kini Jadi Topskor di Amerika Latin

"Bagi pendukung Persib Bandung dan Arema, Jonathan Bauman bukan sosok asing."

Biografi | 21 April 2021, 12:46
Kisah Jonathan Bauman, Eks Persib Kini Jadi Topskor di Amerika Latin

Libero.id - Bagi pendukung Persib Bandung dan Arema, Jonathan Bauman bukan sosok asing. Striker asal Argentina tersebut mengabdi untuk Maung Bandung dan Singo Edan ketika Roberto Carlos Mario Gomez menjadi pelatih. Tapi, akibat Covid-19, Joni harus meninggalkan Indonesia.

Jonathan Jesus Bauman memulai debut profesional di kampung halamannya Argentina. Pada 8 Oktober 2009, dia membela Colon de Santa Fe melawan Arsenal de Sarandi. Dalam debut, timnya menang 4-1 dan dia menjadi salah satu penyumbang assist.

Sempat bermain beberapa pertandingan lagi, Bauman kemudian dipinjamkan ke Patronato selama satu tahun pada Agustus 2011. Di akhir masa peminjaman, dia pindah ke Deportivo Armenio dan tinggal di sana hingga akhir 2012.

Pada Januari 2013, setelah menegosiasikan status kontraknya dengan Colon, Bauman meninggalkan Argentina. Dia melintasi Pegunungan Andes untuk berkompetisi di Chile membela Santiago Morning. Tapi, itu hanya sebentar karena Bauman kembali beberapa bulan kemudian untuk membela Gimnasia y Esgrima de Jujuy.

Meski bermain di Primera B Nacional (kasta kedua), penampilan Bauman kurang memuaskan. Akibatnya, pada awal 2015, dia pergi sebagai pemain gratis dan bergabung ke Instituto de Cordoba. Di sana, dia tampil biasa-biasa sehingga dilepas setelah kontrak kerjanya berakhir  

Selanjutnya, Bauman bermain di Union de Sunchales dan Guillermo Brown sebelum meninggalkan Argentina untuk kedua kalinya. Kali ini, dia menuju Yunani untuk bermain di Kerkyra, yang berkompetisi di Gamma Ethniki atau kasta keempat.

Ketika Gomez dipercaya melatih Persib untuk Liga 1 2018, Bauman didatangkan dari Kerkyra. Saat itu, pemuda kelahiran Santa Fe, 30 Maret 1991, tersebut bekerjasama dengan Ezechiel N'Douassel (Chad), Bojan Malisic (Serbia), dan Oh In-kyun (Korea Selatan).

Tidak butuh waktu lama bagi Bauman untuk tampil cemerlang bersama Maung Bandung lewat manuver, umpan, maupun eksekusi-eksekusi berkelasnya. Gol pertamanya lahir pada 8 April 2018 saat Persib mengalahkan Mitra Kukar 2-0 di Gelora Bandung Lautan Api. Gol Persib lainnya dipersembahkan In-kyun.

"Ini luar biasa. Kesenangan yang saya rasakan ini tidak bisa diukur dengan kata-kata. Tentu gol dan kemenangan pertama ini sangat berkesan buat saya pribadi. Kami semua tampil sangat baik hari ini. Kami semua berjuang dan bisa rasakan hasilnya. Ini kemenangan untuk kita semua. Terutama untuk Bobotoh," kata Bauman ketika itu, di situs resmi Persib.

Setelah gol perdana, Bauman terus menunjukkan grafik yang bagus. Bobotoh menyukai dirinya. Bahkan, sebuah lagu khusus sengaja diciptakan suporter untuk pemain berpostur 178 cm tersebut.

Catatan membuktikan, Bauman berhasil membukukan 12 gol dari 26 penampilan di Liga 1. Dia juga sukses mencatatkan delapan assist dan bermain selama 2.094 menit. Bersama N'Douassel, mereka menjelma menjadi anak emas Persib yang menyumbangkan total 29 gol. Jumlah itu setengah dari total gol Maung Bandung.

Meski bermain gemilang di Persib, kebiasaan buruk klub-klub Indonesia yang enggan memperpanjang kontrak pemain bagus membuat Bauman pergi ke Malaysia pada 2019. Dia membela Kedah. Di sana, Bauman mempersembahkan Piala FA Malaysia dan menjadi runner-up Liga Super Malaysia.

Kegemilangan Bauman di Persib dan Kedah membuat Gomez memanggilnya ke Arema. Mantan pelatih Johor Darul Ta'zim (JDT) tersebut sengaja dikontrak manajemen Singo Edan untuk Liga 1 2020. Gomez juga kembali mempekerjakan In-kyun. Ada lagi Elias Alderete (Argentina) dan Matias Malvino (Uruguay).

Sayang, penampilan cemerlang yang diharapkan dari Bauman tak kunjung datang. Dia belum mampu menyumbangkan gol untuk Arema dari dua pertandingan Liga 1 yang dijalani sebelum dihentikan total akibat pandemi Covid-19.

Bauman justru menjadi pengoleksi kartu terbanyak  Arema. Bauman sudah mengoleksi tiga kartu, dua kartu kuning dan satu kartu merah. Bahkan, tiga kartu tersebut hanya didapatkan dalam satu pertandingan, yaitu versus PSIS Semarang di pekan ketiga, 14 Maret 2020.

Ketika kompetisi di Indonesia vakum sepanjang 2020, Bauman memilih kembali ke Argentina. Dia bergabung dengan Quilmes di paruh kedua Primera B Nacional 2020. Bauman hanya mendapatkan kesempatan bermain 8 kali dan mengemas 2 gol. Quilmes hanya menempati posisi 11 klasemen akhir Grup B.

Setelah kompetisi berakhir, kontrak Bauman tidak diperpanjang. Kemudian, pada awal musim 2021, dia pergi ke Ekuador untuk membela Mushuc Runa di Campeonato Ecuatoriano de Futbol Serie A atau kompetisi kasta tertinggi.

Hasilnya, membanggakan. Dari 9 pertandingan yang sudah dijalani pada Apertura (Putaran I), klub asal San Juan de Ambato itu menempati posisi 4 klasemen sementara. Dengan 15 poin, mereka ada di belakang Emelec (20 poin), Barcelona de Guayaquil (18 poin), dan Independiente del Valle (16 poin).

Yang paling membanggakan, Bauman menjadi pencetak gol terbanyak sementara. Dengan 7 gol, dia berada di atas Facundo Barcelo (Emelec) dan Jhon Cifuente (Delfin), yang sama-sama memproduksi 6 gol. Jumlah gol Bauman termasuk sebuah brace dan hattrick.

"Sangat bahagia atas kemenangan hari ini dan telah meraih hattrick pertama dalam karier saya. Terima kasih kepada seluruh tim yang telah mewujudkannya," tulis Bauman di Instagram resmi miliknya, @jonibauman, setelah trigolnya membantu klub mengalahkan Manta 4-2.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network