Kisah Xisco Munoz Kembalikan Watford ke Liga Premier Setelah 4 Bulan Melatih

"Sebagai pemain dia populer ketika membela Valencia. Keberhasilannya bersama Watford menuai puja-puji."

Biografi | 28 April 2021, 13:49
Kisah Xisco Munoz Kembalikan Watford ke Liga Premier Setelah 4 Bulan Melatih

Libero.id - Francisco Javier Munoz Llompart alias Xisco mengambil alih kursi pelatih Watford pada 21 December 2020 setelah pemecatan Vladimir Ivic. Empat bulan kemudian, The Hornets menjadi runner-up Championship Division, yang berarti promosi ke Liga Premier musim depan.

Bagi Watford, bergabung dengan Norwich City untuk bangkit kembali ke Liga Premier pada musim pertama setelah turun kasta tidak terlalu mengejutkan. Pasalnya, mereka masih mengandalkan skuad yang sama yang musim lalu bermain di Liga Premier.

Ini juga adalah tim yang menjalani pertengahan musim dengan peringkat pertama di Championship Division. Mereka juga bermain cukup konsisten melawan tim yang sama-sama berjuang untuk tiket promosi.

Namun, jika melihat orang yang duduk di bench dan mengatur strategi tim di ruang ganti, keberhasilan Watford mengejutkan dan layak dibanjiri pujian. Meski stabil di paruh pertama, mereka justru melakukan suksesi pelatih. Ivic dipecat  setelah Watford kalah 0-2 dari Huddersfield Town.

Padahal, pelatih berusia 43 tahun itu menggantikan Nigel Pearson pada awal musim 2020/2021. Saat didepak, The Hornets memenangkan 9 dari 20 laga Championship. Mereka juga punya posisi bagus di peringkat 5 atau tertinggal 4 poin dari runner-up Bournemouth dan 9 poin dari pemuncak klasemen Norwich.

Pemecatan itu juga berarti Watford melakukan 7 kali pergantian pelatih sejak 2015/2016. Mereka adalah Quique Sanchez Flores (2015/2016 dan 2019), Walter Mazzarri (2016/2017), Marco Silva (2017/2018), Javi Gracia (2018/2019), Pearson (2019/2020), dan Ivic (2020).

Lebih aneh lagi, pengganti Ivic ternyata pelatih yang masih hijau, baru berusia 40 tahun, berasal dari Spanyol, belum pernah berkarier di Inggris, tidak bisa Bahasa Inggris, dan hanya memiliki pengalaman melatih 4 bulan di klub Georgia.

Xisco, selama bertahun-tahun lebih dikenal oleh penggemar La Liga, dibanding Liga Premier. Di negeri asalnya, dia juga hanya bermain di klub papan tengah dan bawah, meski lulus dari Akademi Valencia dan pernah menjuarai La Liga 2003/2004, Piala UEFA 2003.2004, serta Piala Super Eropa 2004 (bersama Valencia).

Selain Valencia dan Valencia B, Xisco bermain untuk Recreativo Huelva, Tenerife, Real Betis, serta Levante. Dia baru meninggalkan Negeri Matador saat berusia 30 tahun. Tidak untuk bermain di Inggris, Italia, Jerman, atau Prancis. Dia memilih menandatangani kontrak dengan Dinamo Tbilisi. Di Georgia, dia berbagi tim dengan beberapa rekan senegaranya.

Bermain di kompetisi yang lebih rendah membuat karier Xisco cemerlang. Dia membawa Dinamo menjuarai Liga Georgia (2012/2013, 2013/2014), Piala Georgia (2012/2013, 2013/2014), serta Piala Super Georgia (2014). Dia juga menjadi topskor Liga Georgia (2012/2013, 2013/2014) dan pemain terbaik (2013/2014).

Pada 14 Desember 2014, Xisco kembali ke tanah airnya setelah menyetujui kontrak 18 bulan dengan tim Segunda Division B, Gimnastic de Tarragona. Lalu, pada 18 Juni 2016, dia mengumumkan pengunduran dirinya dan segera beralih profesi menjadi asisten Vicente Moreno di Nastic.

Setelah Moreno melatih Villarreal, Xisco tidak ikut. Dia justru kembali ke Tbilisi pada Januari 2019 untuk menjadi bagian dari staf kepelatihan Zaur Svanadze. Tapi, dia pergi pada akhir tahun dan kembali pada Agustus 2020. Kali ini, Xisco menjadi pelatih kepala.

Ketika Watford mengganti Ivic, Xisco diangkat sebagai pelatih pada 21 Desember 2020. Debutnya di Championship terjadi 5 hari kemudian dalam kemenangan 1-0 atas Norwich City. Setelah lima kemenangan beruntun, Xisco dianugerahi penghargaan Pelatih Terbaik Championship edisi Maret 2021.

Puncaknya, pada 24 April 2021. Timnya mencapai promosi ke Liga Premier dengan dua pertandingan tersisa, setelah mengalahkan Millwall 1-0 di Vicarage Road. Keberhasilan itu sepadan karena Xisco mengaku tidak bertemu anak-istrinya yang tinggal di Spanyol selama berbulan-bulan.

Keluarga Xisco tidak bisa ikut ke Inggris karena adanya pembatasan perjalanan terkait varian baru Covid-19. Masalah itu membuat pemerintah Spanyol tidak mengizinkan warga negaranya untuk mengunjungi Inggris.

"Saya telah jauh dari anak-anak saya selama 6 bulan dan terkadang sangat sulit untuk tidak memiliki keluarga. Bagi saya, sangat menyenangkan ketika saya bisa pulang ke rumah," ujar Xisco kepada Watford Observer.

"Saya segera menyelesaikan kompetisi dan berbicara dengan mereka. Putri saya selalu bertanya kepada saya mengapa ayahnya tidak pernah menjemputnya dari sekolah. Jadi hari ini saya sangat bahagia karena, meski masih melewatkan waktu bersama mereka, saya memiliki impian besar dalam hidup saya (setelah Watford promosi)," pungkas Xisco.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network