Kisah Menyentuh Edouard Mendy, Menganggur di Usia 23 dan 25 Tahun

"Kini dia bermain di semifinal Liga Champions melawan sepupunya, Ferland dari Real Madrid."

Biografi | 29 April 2021, 11:30
Kisah Menyentuh Edouard Mendy, Menganggur di Usia 23 dan 25 Tahun

Libero.id - Salah satu pemain Chelsea yang layak mendapatkan sorotan lebih di musim ini adalah Edouard Mendy. Bukan tanpa alasan, kiper berkebangsaan Senegal itu secara sensasional bermain impresif di bawah mistar The Blues.

Jika tarik mundur enam tahun yang lalu, saat kontraknya diputuskan oleh AS Cherbourg, perjalanan hidup keras Mendy sangat menyentuh hati, dimana ia sampai harus mencari kerja paruh waktu agar bisa bertahan hidup. Bahkan Mendy yang pada waktu itu berusia 23 tahun juga harus mengurus pacarnya yang tengah mengandung anaknya.

Sepupu Ferland Mendy itu sampai mengira karier profesionalnya sudah berakhir, tetapi berkat ketekunannya, Mendy akhirnya bisa bangkit kembali.

"Jika seseorang mengatakan kepada saya enam tahun lalu ketika saya tidak memiliki klub bahwa saya akan berakhir di sini, saya tidak akan repot-repot melihat atau mendengarkan mereka," ujar Mendy dalam sebuah wawancara dengan The Guardian.

Pemain yang jebolan akademi Le Havre itu juga mengungkapkan bahwa keadaan sulit yang ia rasakan pada saat itu telah membuatnya bisa sukses seperti sekarang.

"Saya benar-benar memiliki keraguan tentang apakah saya akan melanjutkan. Tapi saya melihatnya sekarang dan mengatakan bahwa berkat momen-momen itulah saya berada di tempat saya hari ini, dan keluarga saya juga dapat memperoleh manfaat dari tempat saya. Harus dengan sepak bola saya.”

"Saya harus menerima tunjangan pengangguran pada saat itu sehingga saya dapat mengabdikan diri sepenuhnya pada sepak bola ... Itu sangat sulit dan juga pasangan saya mengharapkan bayi pertama kami. Jadi tunjangan pengangguran tidak akan cukup bagi kami, kami membutuhkan sesuatu yang lain, jadi saya mulai mencari pekerjaan lain.”

"Tapi kemudian saya memiliki kesempatan untuk pergi ke Marseille dan saya diberi uji coba di sana. Untungnya bagi saya itu berhasil, dan ketika itu terjadi rasanya sangat melegakan bagi saya. Karena satu tahun untuk pergi tanpa sepak bola adalah waktu yang sangat lama. Saya memiliki banyak, banyak keraguan selama waktu itu. Tapi itu berkat keluarga saya yang begitu banyak membantu pada saat-saat itu untuk membuat saya tetap kuat,” tutup Mendy.

Dalam perjalananya, Mendy berlatih tanpa bayaran setelah kembali ke mantan klubnya, Le Havre dan akhirnya mendapatkan uji coba di Marseille, yang kemudian memberikannya kontrak untuk bermain bersama tim B Les Phoceens.

Mendy bermain sebagai cadangan selama musim 2015/16 dan memastikan kepindahan ke Reims, dimana ia membantu anak-anak asuh David Guion memenangkan Ligue 2 pada musim 2017/18 setelah  memainkan 34 pertandingan dan hanya kebobolan 24 gol. Periode penampilan pertama yang mengesankan di Ligue 1 mendorong Rennes untuk merekrut pemain internasional Senegal itu seharga 3,5 juta Poundsterling.

Dalam satu-satunya musim di Roazhon Park, Mendy memainkan peran kunci dalam klub menyegel kualifikasi otomatis ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka berkat finis di tempat ketiga di musim 2019/20.

Chelsea kemudian mengontraknya dengan mahar 22 juta Poundsterling dan sekarang, enam tahun setelah berada di posisi terendah, ia bermain di semifinal Liga Champions melawan sepupunya, Ferland dari Real Madrid.

Sebagai penutup, jelas bahwa kisah hidup Mendy adalah sesuatu yang layak dijadikan teladan untuk pesepakbola muda yang bercita-cita ingin memiliki karir yang bagus serta profesional.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network