Shevchenko: Pemain Milan Tak Ada yang Mau Lihat Replay Final Istanbul

"Milan sudah unggul 3-0 di babak pertama tetapi kalah adu penalti dari Liverpool."

Feature | 01 May 2021, 08:05
Shevchenko: Pemain Milan Tak Ada yang Mau Lihat Replay Final Istanbul

Libero.id - Selama kariernya bersama AC Milan, Andriy Shevchenko memenangkan setiap gelar yang tak mungkin dimenangkan pemain lain. Ia berakhir sebagai salah satu pencetak gol tertinggi klub dengan 175 gol dalam 322 penampilan.

Untuk mengingat Shevchenko, Anda mungkin perlu membaca wawancara eksklusifnya dengan Corriere della Sera (via MilanLive ), ia berbicara tentang berbagai topik termasuk kedatangannya di Milan, kekalahan di final Liga Champions 2005 melawan Liverpool dan alasan kepindahannya ke Chelsea.

Shevchenko muda memulai karier profesionalnya dalam usia 16 tahun bersama Dynamo Kiev, dan ia berbicara tentang hari-hari awal bermainnya, Shevchenko berkata: “Tidak sekali pun saya berpikir untuk menyerah. Saya ingin sukses dalam apa yang saya sukai. Pertama kali saya menandatangani kontrak dengan Milan, itu kontrak nyata pertama saya, saya menolak untuk melihat angka yang tertulis di atasnya. " Katanya.

Ariedo Braida, direktur olahraga Milan dari 2002 hingga 2013, berperan penting dalam mengikat talenta Ukraina itu ke sepak bola Italia. Shevchenko berbicara tentang bagaimana Braida membawa, pemilik klub Adriano Galliani ke Ukraina untuk menontonnya bermain dan apa yang terjadi selanjutnya.

“Terima kasih untuk Ariedo Braida. Dia melihat sesuatu dalam diri saya yang saya bahkan tidak tahu saya miliki. Ketika dia membawa Galliani ke Ukraina untuk menemui saya, saya memainkan permainan yang mengerikan, tetapi dia membela saya. Dan ketika dia datang ke rumah saya untuk meyakinkan saya untuk menandatangani, dia memberi saya kemeja Rossoneri dengan nama saya di atasnya. 'Anda akan memenangkan Ballon d'Or dengan yang ini' katanya kepada saya. Ayah saya dan saya tertawa," ungkap Shevchenko.

Beranjak ke soal Liga Champions. Final pertama Shevchenko datang pada musim 2002-03, ketika Milan mengalahkan Juventus melalui adu penalti. Tapi itu hanya satu final yang memberinya kenangan yang indah. Ada final di ajang serupa yang menyisakan getir.

Ketika di comeback oleh Liverpool. Saat itu di babak pertama, Milan unggul telak 3-0.

“Itu luka yang masih berdarah. Ketika kami unggul jauh dan semua senang. Paolo Maldini adalah orang pertama yang mengatakan untuk berhati-hati, bahwa Liverpool tidak akan menyerah, bahkan jika mereka tertinggal 0-3. "

Di akhir laga. Liverpool menang lewat adu penalti setelah sebelumnya menyamankan kedudukan. Dan kekalahan ini merupakan pukulan telak di hati Rossoneri dan secara pribadi bagi Shevchenko, pertarungan tahun 2005 di Istanbul itu ternyata berdampak besar pada kepindahannya ke Chelsea di musim berikutnya.

“Dalam tiga bulan pertama setelah kekalahan itu, saya terbangun menjerit di malam hari dan saya mulai memikirkannya. Saya masih memikirkannya hari ini bahwa enam belas tahun telah berlalu. Banyak rekan tim saya tidak pernah ingin melihat pertandingan itu lagi,” renungnya.

Saat itu Chelsea asuhan Roman Abramovich menunjukkan ketertarikan untuk mengontrak Shevchenko. Dan ia akhirnya benar-benar hengkang pada musim 2006. Tahukah Anda alasannya?

Ngomong-ngomong soal itu, Shevchenko mengatakan dia membutuhkan pengalaman baru, dan alasan itu tidak dia anggap sebagai satu kesalahan: “Galliani dan Berlusconi berusaha menahan saya dalam segala hal. Milan adalah rumahku. Tapi aku telah memilih, Roman telah merayuku selama tiga tahun. Saya berumur tiga puluh, itu adalah waktu yang tepat untuk mendapatkan pengalaman baru. Saya melewatkan pertandingan ulang dengan Liverpool. Dan Chelsea tidak berjalan dengan baik, terlalu banyak masalah fisik. Tapi itu bukan kesalahan. " Terangnya.

Shevchenko akan selamanya dikenang oleh para pendukung setia Milan sebagai striker yang 'rakus', yang mampu menghasilkan momen-momen memukau di sepertiga akhir laga. Seorang penembak jitu, dan dengan kesejatian ala striker ia selalu mengincar gawang, menimbulkan ketakutan pada para pemain bertahan lawan. Itulah Andrey Shevchenko.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network