Kisah 3 Bisnis Unik Bek Liverpool yang Pensiun di Usia 31 Tahun, Daniel Agger

"Salah satu bisnis besarnya adalah bisnis sedot WC."

Biografi | 08 May 2021, 04:58
Kisah 3 Bisnis Unik Bek Liverpool yang Pensiun di Usia 31 Tahun, Daniel Agger

Libero.id - Daniel Agger pernah jadi salah satu bek tengah tangguh di Liga Premier. Bersama Liverpool, pria asal Denmark itu bermain 232 kali selama sembilan musim. Setelah pensiun di usia 31 tahun, Agger banting stir menjadi pengusaha. Dia punya tiga bisnis unik. Apa saja?

Lahir di Hvidovre, 12 Desember 1984, Daniel Munthe Agger memulai karier saat kanak-kanak dari klub di kampung halamannya, Rosenhoj. Lalu, pada 1996, dia diterima bergabung dengan akademi klub elite Denmark, Brondby, dan lulus pada 2004.

Pada musim panas 2004, Agger masuk skuad utama menyusul kepergian bek internasional Swedia, Andreas Jakobsson. Dengan cepat, dia membuktikan dirinya sebagai salah satu komponen kunci tim yang memenangkan Superliga Denmark 2004/2005.

Berkat performa yang bagus selama paruh pertama musim, Agger dinobatkan sebagai Talent of the Year 2004" oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Denmark (Spillerforeningen).

Sayang, cedera yang diderita pada musim 2005/2006, tepatnya pada September 2005, membuat Agger absen hingga pergantian tahun. Tapi, pada 6 Desember 2005, dalam usia 20 tahun, Agger dianugerahi "Danish Talent of the Year" oleh Komite Olahraga Denmark (DSC).

Dengan performa yang bagus di usia muda, Agger dipantau pemandu bakat di banyak klub besar Benua Biru. Dan, pada jendela transfer Januari 2006, dia mendapatkan keinginannya untuk bergabung dengan salah satu tim besar Liga Premier, Liverpool, yang saat itu menjadi pemegang Liga Champions.

Agger tidak bepergian dengan rekan setimnya di Brondby untuk kamp pelatihan musim dingin. Lalu, pada 12 Januari 2006, dia menandatangani kontrak 4,5 tahun dengan The Reds. Biaya  6 juta pounds yang harus dikeluarkan membuat Agger menjadi pesepakbola termahal yang dijual oleh klub Denmark ke klub asing pada saat itu.

Hanya mendapat kesempatan bermain 4 kali di setengah musim debut, Agger tampil lebih banyak pada musim kedua (2006/2007). Dia memainkan permainan penuh saat Liverpool memenangkan Community Shield 2006 melawan Chelsea.

Sambil terus beradaptasi dengan permainan gaya Inggris, Agger mulai bisa memantapkan dirinya di skuad utama Liverpool. Dia bersaing dengan wakil kapten Jamie Carragher dan mantan kapten timnas Finlandia, Sami Hyypia, untuk dua tempat awal di pertahanan tengah.

Bersaing dengan dua bek top, Agger tidak gentar. Dia mencetak gol pertamanya untuk Liverpool pada 26 Agustus 2006 dalam kemenangan 2-1 melawan West Ham United. Agger berlari dari lini belakang menusuk pertahanan The Hammers dan mencetak gol dari jarak 32 meter.

Pelatih Liverpool saat itu, Rafael Benitez, berkomentar bahwa dia tidak terkejut karena Agger memang sering mencetak gol seperti itu dalam latihan. Gol tersebut menjadi Goal of the Month untuk Agustus 2006 oleh BBC's Match of the Day, dan Liverpool's Premiership Goal of the Season.

Sejak saat itu, suporter Liverpool mengenal Agger sebagai pemain belakang tangguh yang rajin mencetak gol. Selama sembilan musim di Anfield, dia menyumbangkan gelar juara Piala Liga 2011/2012. Agger juga menjadi pemain yang sangat penting untuk timnas Denmark selama 2005-2016.

Agger meninggalkan Liverpool pada 30 Agustus 2014. Dia bergabung kembali dengan klub sebelumnya, Brondby, dengan kontrak 2 tahun dan transfer 3 juta pounds. Dia juga harus rela mengalami pemotongan nominal gaji yang signifikan karena hanya ingin bermain di liga yang tidak terlalu menuntut kemampuan fisik.

Setelah bermain di Superliga Denmark 2014/2015 dan 2015/2016, Agger memutuskan pensiun pada 9 Juni 2016. Saat itu, dia baru berusia 31 tahun. Di sepakbola, itu adalah usia yang masih produktif. "Ini sedih. Tapi, ini keputusan tepat. Saya bangga dengan karier saya," ujar Agger saat itu, dilansir BBC Sport.

Beberapa saat setelah gantung sepatu, Agger langsung banting stir. Dia tidak aktif di sepakbola, melainkan menjadi pengusaha. Ini bukan bisnis sembarangan. Agger membuat tiga usaha unik, yaitu toko baju anak-anak, studio tato, dan sedot WC.

Toko pakaian anak-anak milik Agger berbeda dengan tempat-tempat lain di Denmark maupun seluruh dunia. Toko itu diberi nama Loptimisten dan terletak di kampung halaman Agger di Hvidovre. Buka tiap hari pada pukul 10.00-18.00 (weekday) dan 10.00-19.00 (weekend), pengunjung harus melakukan booking terlebih dulu sebelum mengunjungi toko Agger.

Libero.id

Kredit: instagram.com/loptimisten.dk

Bisnis kedua Agger adalah tato. Menggunakan bendera Tattoodo, perusahaan Agger memiliki aplikasi khusus yang memudahkan para pecinta tato ketika ingin menggambar tubuhnya. Layaknya Gojek di Indonesia, aplikasi ini juga membuka kesempatan kepada para seniman tato untuk bergabung dengan Tattoodo.

Bagi suporter Liverpool, tato bukan hal asing dalam diri Agger. Dia memang dikenal sebagai seniman tato berkualitas. Dia memiliki banyak tato. Sebut saja gambar besar Viking dan kuburan yang membentang di seluruh punggungnya,  yang mencakup tanggal lahir, serta moto Bahasa Latin "Mors certa, hora incerta" (Kematian adalah pasti, jamnya tidak pasti).

Agger juga menampilkan pita rumit di sekitar siku kirinya yang berisi kalimat Bahasa Denmark: "Succes er at leve som man selv vil" (Sukses adalah hidup sesuai keinginan). Agger juga memiliki tato huruf "YNWA" (You'll Never Walk Alone) di jari tangan kanannya.

Lalu, bagaimana dengan bisnis ketiga Agger? Ini benar-benar usaha antimainstream, yang dijamin belum pernah dikerjakan para mantan pesepakbola top internasional manapun! Agger membuka sebuah perusahaan jasa sedot WC bernama "KloAgger".

"KloAgger adalah perusahaan rintisan (startup) kecil dengan impian besar. Salah satu tujuan besar kami adalah mendapatkan banyak pelanggan yang senang dan puas. Kami berusaha memberikan pelayanan yang baik dan selalu melaksanakan pekerjaan kami dengan sangat teliti dan profesional," tulis jasa sedot WC Agger di akun resminya.

Libero.id

Kredit: instagram.com/danielagger22

Menggunakan teknologi modern, KloAgger mempunyai armada yang lengkap dan canggih. Mereka memiliki banyak truk penyedot kotoran serta menggunakan aplikasi dan call center yang memudahkan pelanggan menggunakan jasa mereka. 

"Sebagai pelanggan KloAgger, kami selalu merasa berada di tangan yang aman dan cakap. Mereka tidak hanya melakukan pekerjaannya, melainkan juga selalu dilakukan dengan ketelitian 100% dan semuanya dicatat jika ada yang luar biasa. Sangat bagus ketika segala sesuatunya berjalan sebagaimana mestinya. Setiap kali ada kelebihan dan senyum dari orang-orang hebat yang diutus untuk mengerjakan tugas," ungkap salah satu pelanggan KloAgger, Kim Jorgensen, dari Piil & Co Restaurant.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network