Momen Andrea Pirlo Gagal Eksekusi Ala Panenka Saat AC Milan vs Barcelona

"Salah satu penalti terburuk yang pernah dibuat Andrea Pirlo."

Feature | 19 May 2021, 13:39
Momen Andrea Pirlo Gagal Eksekusi Ala Panenka Saat AC Milan vs Barcelona

Libero.id - Membuat gol dari titik putih kotak pinalti merupakan cara yang paling mudah untuk menciptakan gol. Sebab, pemain tidak harus berjibaku menaklukkan bek lawan, dia hanya berhadapan satu lawan satu dengan penjaga gawang, terlebih jaraknya yang sangat ideal.

Namun, ketika seorang pemain dapat mengeksekusi bola dari titik putih sambil menipu penjaga gawang dengan arah gerak bola yang tidak terprediksi, hal tersebut menjadikan kebanggaan dan nilai prestisius tersendiri bagi mereka eksekutor pinalti. Salah satu tendangan tipuan itu diberi julukan 'panenka'. Namun, apakah alasan tersebut memang benar adanya?

Banyak dari superstar sepakbola dunia melakukan tendangan tersebut, dan tentu saja alasannya sederhana yakni untuk mengguncang decak kagum para penonton saat bola berhasil masuk gawang dalam keadaan penjaga gawang tertipu karena gerak bola yang tidak terprediksi. Sebut saja Sergio Aguero, ia pernah mencoba teknik tersebut saat Manchester City menjamu Chelsea.

Striker Argentina itu diberi kesempatan untuk mencetak gol dari titik penalti untuk membawa Manchester City unggul 2-0, tetapi usaha eksekusi pinalti ala panenkanya tidak berjalan mulus, bola yang ia tendang justru dijinakkan dengan mudah oleh Edouard Mendy.

Itu adalah kegagalan yang cukup besar dalam sebuah momen pertandingan yang sangat penting dalam konteks permainan, karena kesalahan Kun tersebut, Chelsea menang 2-1 berkat gol di babak kedua dari Hakim Ziyech dan Marcos Alonso.

Setelah pertandingan, Aguero meminta maaf atas kegagalannya Panenkanya tersebut, menulis di Twitter : "Saya ingin meminta maaf kepada rekan satu tim, staf dan pendukung saya karena gagal mengeksekusi penalti. Itu adalah keputusan yang buruk dan saya bertanggung jawab penuh."

Permintaan maaf pemain nasional Argentina itu sangat dihargai oleh para pendukung dan faktanya adalah bahwa Aguero jauh dari pemain pertama yang gagal dari jarak 12 yard ketika mencoba melakukan Panenka.

Seorang pria yang tahu persis bagaimana perasaan akan kegagalan mengeksekusi pinalti dengan Panenka yang telah dilakukan oleh pemain berusia 32 tahun pada Sabtu lalu di Stadion Etihad tersebut adalah Legenda sepak bola, Andrea Pirlo.

Pirlo yang saat ini telah menjadi bos Juventus tersebut sangat terkenal mengeksekusi Panenka yang sempurna melawan Joe Hart dalam kemenangan adu penalti untuk kemenangan Italia atas Inggris di Euro 2012.

Namun, ia juga pernah melakukan kegagalan yang sangat memalukan ketika mencoba melakukan gerakan nakal tersebut (panenka) dalam pertandingan persahabatan saat melawan Barcelona pada tahun 2010.

Pirlo dengan percaya diri melangkah ke titik penalti dan tampaknya pasti akan mencetak gol, tetapi Pinto membaca niatnya dan tetap di tengah gawang, sehingga memungkinkannya untuk menangkap bola dengan mudah.

Carles Puyol dan Ronaldinho tidak percaya apa yang baru saja mereka lihat dari pinggir lapangan!

Apakah itu lebih buruk dari Aguero? Mungkin saja, meski setidaknya kehilangan Pirlo tidak terjadi dalam permainan yang bisa mengamankan gelar liga untuk klubnya.

Pertanyaan yang paling mendasar untuk dibahas adalah mengapa pemain mencoba Panenka meskipun dalam laga kelas tinggi meskipun mereka mengerti hal tersebut sangat beresiko besar? Nah, Pirlo mencoba menjawab pertanyaan itu pada tahun 2014 ketika membahas perihal keputusannya melakukan panenka yang sukses saat melawan Inggris.

"Saya membuat keputusan saya pada detik terakhir ketika saya melihat Joe Hart melakukan banyak hal di garisnya," katanya kepada Daily Mail .

"Ketika saya mulai berlari, saya masih belum memutuskan apa yang harus saya lakukan. Kemudian dia pindah dan pikiran saya sudah bulat.

"Itu dadakan dan satu-satunya cara yang bisa saya lihat untuk mendorong peluang mencetak gol saya mendekati 100 persen."

Fakta yang begitu mengejutkan, ternyata eksekusi panenka tidak dirancang serta merta sejak awal, melainkan hanya keputusan singkat yang terjadi melalui rentang waktu saat pemain berlari mengeksekusi bola dari titik pinalti. Dari pernyataan Pirlo tersebut kita memahami bahwa otak para eksekutor pinalti dipenuhi oleh pertimbangan yang cukup banyak untuk dapat mengeksekusi bola hingga menjadi gol.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network