Fakta Unik! 5 Klub Eropa Ini Menanti 7-19 Tahun untuk Menjuarai Liga 2020/2021

"Di musim yang sangat aneh ini, ada satu tim yang sudah menunggu 19 tahun untuk menjadi juara."

Feature | 24 May 2021, 14:54
Fakta Unik! 5 Klub Eropa Ini Menanti 7-19 Tahun untuk Menjuarai Liga 2020/2021

Libero.id - Ada fenomena menarik di sejumlah kompetisi sepakbola Eropa 2020/2021. Selain redupnya klub besar seperti Real Madrid, Barcelona, Manchester United, Juventus, atau Paris Saint-Germain (PSG), terdapat 5 juara liga yang harus menanti minimal 7 tahun untuk kembali mengangkat trofi.

Liga-liga di Eropa resmi selesai pada akhir pekan lalu. Selanjutnya, para pemain akan kembali ke kampung halaman masing-masing untuk bergabung dengan tim nasional. Pasalnya, Euro 2020 akan kick-off dalam hitungan pekan.

Selain Euro 2020, masih ada beberapa pemain yang akan bertarung di final Liga Champions dan Liga Eropa. Manchester City akan menantang Chelsea di Liga Champions dan Villarreal bertemu MU di Liga Eropa. Itu akan menjadi dua pertandingan penutup musim yang ditunggu suporter.

Uniknya, berdasarkan perjalanan liga musim ini di sejumlah negara, ada beberapa kejadian menarik. Salah satunya adalah kebangkitan klub-klub yang lama tenggelam. Catatan menunjukkan, setidaknya ada 5 klub yang kembali menjuarai kompetisi di negaranya masing-masing setelah puasa sangat lama.

Berikut ini 5 klub tersebut:


1. Atletico Madrid (La Liga)

Gelar terakhir: 2013/2014

Menanti: 7 tahun

Sudah lama La Liga tidak menghadirkan persaingan gelar juara yang seketat musim ini. Atletico Madrid, Real Madrid, dan Barcelona memiliki selisih poin ketat ketika kompetisi menyisakan 4 pertandingan.

Kemudian, Barcelona mulai melakukan kesalahan, yang berhasil dimanfaatkan Madrid dan Atletico. Los Colchoneros akhirnya menentukan trofi di pertandingan terakhir melawan Real Valladolid. Mereka sempat tertinggal 0-1 sebelum berbalik unggul 2-1.

Ini menjadi gelar pertama Atletico setelah puasa 7 tahun. Terakhir kali mereka juara La Liga adalah 2013/2014. Saat itu, Atletico juga dilatih Diego Simeone. Memasuki akhir pekan terakhir pertandingan, Atletico unggul tiga poin dari juara bertahan Barcelona. Tapi, dengan kedua tim saling berhadapan, Barcelona bisa mengklaim gelar dengan kemenangan.

Ternyata, pertandingan berakhir di Camp Nou, 17 Mei 2014 berakhir imbang 1-1. Itu memberi Los Colchoneros gelar liga pertama dalam 18 tahun dan gelar kesepuluh secara keseluruhan. Ini adalah pertama kalinya sejak musim 2003/2004 ada klub selain Barcelona atau Madrid, yang juara.


2. Glasgow Rangers (Liga Premier Skotlandia)

Gelar terakhir: 2010/2011

Menanti: 10 tahun

Glasgow Rangers adalah klub tersukses kedua di sepakbola dalam hal trofi yang dimenangkan, setelah klub Mesir, Al Ahly.  Klub ini telah memenangkan gelar Liga Skotlandia 55 kali, Piala Skotlandia 33 kali, Piala Liga Skotlandia 27 kali, dan treble domestik pada tujuh kesempatan.

The Teddy Bears juga memenangkan Piala Winners 1971/1972 setelah kalah dua kali sebagai finalis, pada 1960/1961 dan 1966/1967. Posisi runner-up ketiga dalam kompetisi Eropa terjadi pada Piala UEFA 2007/2008.

Namun, untuk kembali menjuarai Liga Premier Skotlandia 2020/2021, Rangers membutuhkan waktu 10 tahun! Itu bukan perjuangan biasa, melainkan membutuhkan darah dan air mata. Pasalnya, Rangers sempat dinyatakan bangkrut dari harus memulai kompetisi dari kasta paling bawah.

Gelar liga terakhir mereka terjadi pada 2010/2011. Saat itu, mereka unggul 6 poin dari Glasgow Celtic di klasemen akhir. Tapi, setelah gelar itu, Rangers tenggelam. Sebaliknya, Celtic mendominasi puncak klasemen selama 9 musim beruntun hingga dipatahkan Rangers musim ini.


3. Lille (Ligue 1)

Gelar terakhir: 2010/2011

Menanti: 10 tahun

Pada awal musim, siapa yang berani bertaruh Lille akan menjuarai Ligue 1 2020/2021? Kecuali pendukungnya sendiri, tidak ada satu orang pun di Prancis yang menganggap Les Dogues memiliki kemampuan menandingi Paris Saint-Germain (PSG).

Tapi, ketika kompetisi memasuki fase penentuan, pasukan Christophe Galtier justru menyodok. Dimulai dari pekan 22, Lille terus di puncak. Sempat menjadi runner-up di pekan 30, mereka kembali lagi ke puncak di pekan 31 hingga 38. Lille membiarkan PSG berada di posisi kedua dengan selisih 1 poin!

Ini menjadi gelar keempat Lille sepanjang sejarah. Ini juga menjadi yang pertama setelah menanti 10 tahun. Ini juga menjadi musim yang paling mendebarkan bagi mereka.

Fakta menunjukkan, saat Lille menjuarai Ligue 1 2010/2011, dominasi terlihat sangat jelas. Saat itu, Gervinho dkk unggul 8 poin dari Marseille di posisi kedua. Lille sudah memastikan gelar juara beberapa pekan sebelum kompetisi berakhir. Tapi, setelah itu para pemain pergi dan Lille tidak mampu bersaing di papan atas lagi.


4. Inter Milan (Serie A)

Gelar terakhir: 2009/2010

Menanti: 11 tahun

Kedatangan Antonio Conte dan gerbong Liga Premier benar-benar mengubah peruntungan Inter Milan. Ditambah pergantian pelatih yang terjadi di Juventus plus inkonsistensi AC Milan, Inter benar-benar memanfaatkannya dengan sempurna. Mereka menjuarai Serie A lagi sekaligus menghentikan dominasi Juventus.

Kemenangan yang benar-benar dirayakan para penggemar I Nerazzurri di seluruh dunia. Pasalnya, terakhir kali mereka menjuarai kompetisi adalah saat masih dilatih Jose Mourinho pada 2009/2010. Saat itu, mereka juga juara Coppa Italia dan Liga Champions.

Setelah itu, Inter tenggelam. Sebaliknya, Juventus bangkit dengan menjuarai sembilan musim beruntun. Sebelumnya, Milan mendapatkan satu piala diantaranya Inter dan Juventus.


5. Sporting Lisbon (Primeira Liga)

Gelar terakhir: 2001/2002

Menanti: 19 tahun 

Sporting Lisbon adalah tim sepakbola Portugal yang paling banyak mendapat penghargaan, dengan total 52 trofi, termasuk satu gelar internasional, yaitu Piala Winners 1963/1964. 

Di dalam negeri, mereka telah memenangkan 19 gelar Primeira Liga, 17 Taça de Portugal, 4 Campeonato de Portugal, 3 Taça da Liga, dan 8 Supertaça Cândido de Oliveira. Mereka hanya kalah dari Benfica dan FC Porto dalam jumlah koleksi piala domestik maupun internasional.

Namun, sebelum menjuarai kompetisi musim ini dengan keunggulan 5 poin dari Porto di klasemen akhir, Sporting harus menunggu sangat lama. Terakhir kali mereka juara Primeira Liga adalah 2001/2002.

Saat itu, mereka dilatih Laszlo Boloni dan diperkuat sejumlah pemain legendaris seperti Mario Jardel. Bahkan, mantan penyerang Brasil itu berhasil menyumbangkan 42 gol untuk membawa Sporting unggul 5 poin dari Boavista di klasemen akhir. Itu merupakan salah satu era kejayaan Sporting.

Sayang, setelah itu, Sporting tenggelam. Sejak 2002/2003 hingga 2019/2020, Benfica dan Porto bergantian menjuarai Primeira Liga. Mereka juga memantapkan status di kompetisi Eropa dengan menjadi sejumlah final. Bahkan, juara.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network