Inspiratif! Kisah Antonio Valencia, Mantan Pemulung Jadi Pemain Kelas Dunia

"Memulai dari sepakbola jalanan, mencapai kejayaan di Manchester United. Kini, pensiun."

Feature | 04 June 2021, 11:47
Inspiratif! Kisah Antonio Valencia, Mantan Pemulung Jadi Pemain Kelas Dunia

Libero.id - Antonio Valencia baru saja mengumumkan pengunduran dirinya dari sepakbola profesional. Pemain legendaris Ekuador itu dikenal lewat kontribusi positif bersama Wigan Athletic dan Manchester United di kompetisi Inggris, serta tim nasional. 

Tapi, sebelum menjadi pesepakbola terkenal, pemilik nama lengkap Luis Antonio Valencia Mosquera itu harus melewati jalan berliku. "Apa yang dia lakukan dalam hidupnya luar biasa dan saya sangat mengaguminya," kata mantan rekan setim Valencia di Wigan, Kevin Kilbane, dikutip Sportbible. 

Kisah heroik perjalanan hidup Valencia memang layak membuat banyak orang kagum. Lahir di Lago Agrio, 4 Agustus 1985, dari keluarga miskin, Valencia berjuang untuk bisa hidup layak.

Sejak kecil, Valencia dan dua saudara laki-lakinya hidup dalam suasana yang penuh keterbatasan. Bahkan, untuk bisa makan sehari-hari, mereka harus memungut botol di jalanan kota. Ayahnya kemudian menjual botol-botol itu kepada perusahaan daur ulang. 

Selepas mengumpulkan botol-botol bekas, Valencia pergi ke stadion pada sore harinya ketika ada pertandingan sepakbola lokal. Di sana, dia akan membantu ibunya berjualan minuman kepada suporter yang datang menyaksikan pertandingan. 

Dari kebiasaannya berjualan minuman di stadion itulah, Valencia kecil jatuh cinta pada sepakbola. Di sela-sela kehidupan kerasnya di jalanan, dia menyempatkan diri bermain sepakbola bersama rekan-rekan seusianya. Itu bukan permainan di lapangan berumput hijau, melainkan di jalanan dengan aspal yang terkelupas.

Bermain tanpa alas kaki, Valencia terlihat menonjol diantara teman-temannya. Saudara-saudara Valencia terkadang memberikan bantuan dan melatihnya sangat keras.   

Akhirnya, kerja keras Valencia terbayar pada usia 11 tahun. Valencia muda direkrut oleh Pedro Perlaza setelah dirinya melihat sang bocah bermain sepakbola tanpa alas kaki di lapangan berdebu dekat rumahnya. Perlaza mengontraknya ke tim lokal Caribe Junior. 

Ketika berusia 14 tahun, Valencia bertanding melawan pemain-pemain berusia 18 tahun dan tampil sangat bagus. "Dia memaksakan kepemimpinannya pada tim itu, meski perbedaan usia yang sangat mencolok," kata Perlaza. 

Dua tahun kemudian, Valencia ditawari bermain untuk tim Liga Ekuador yang lebih bergengsi, El Nacional. Dia setuju dan pergi ke Quito untuk memperkuat klub tersebut. "Saya tidak memberi tahu ayah saya karena saya tahu dia tidak akan membiarkan saya pergi," ucap Valencia.

"Itu pertama kalinya saya pergi (ke luar kota). Saya gugup karena tidak tahu di mana saya akan tidur dan di mana saya akan makan. Tapi, jika kamu punya mimpi dan ingin mewujudkannya, maka lakukanlah dengan segenap keyakinanmu," ungkap Valencia.

Ibu dan kakak laki-lakinya yang tahu tentang keputusan Valencia pergi ke Quito. Mereka memberikan dukungan penuh. Mereka membayar ongkos bus untuk perjalanan delapan jam dari kampungnya di Lago Agrio. Di El Nacional, dia menandatangani kontrak dengan bayaran USD60 dolar (Rp800 ribu) sebulan.

"Ketika saya pertama kali tiba di sini (El Nacional), saya ingat mereka memberi saya sepatu Adidas putih. Bagi saya, itu sangat luar biasa! Sebelum itu? Tidak ada. Saya hanya mengenakan sepatu murah. Itu juga sebagian telah robek. Hanya itu yang saya punya," beber Valencia.

Pindah ke El Nacional menjadi titik awal langkah Valencia. Pasalnya, karier Valencia melejit setelah itu. Dia punya kesempatan pergi ke Eropa untuk bermain di Villarreal dan Recreativo Huelva di Spanyol. Lalu, tawaran bermain di Inggris datang dan langsung disambar Valencia.

Setelah mencuri perhatian di Wigan, puncak karier Valencia terjadi di Old Trafford. Dia ikut menjadi bagian MU ketika menjuarai Liga Premier (2010/2011, 2012/2013), Piala FA (2015/2016, Piala Liga (2009/2010, 2016/2017), Community Shield (2010, 2013, 2016), hingga Liga Eropa (2016/2017).

"Saya bangga dengan pekerjaan yang telah saya lakukan. Ini butuh perjuangan yang tidak mudah dan waktu yang lama. Saya menyukai pekerjaan ini dan berharap terus melakukannya sampai saya tidak bisa berlari lagi," ucap Valencia.

Kini, rakyat Ekuador tidak bisa lagi menyaksikan sepak terjang Valencia. Pasalnya, sejak 12 Mei 2021, dia memutuskan berhenti dari permainan di usia 35 tahun. Dia pensiun setelah bermain untuk klub Meksiko, Queretaro, sejak 27 November 2020.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network