Libero.id - Di era kejayaan, Joe Hart adalah penjaga gawang yang luar biasa. Di Manchester City, dia dipuja sebagai palang pintu terbaik. Dengan Inggris, dia tidak tergantikan selama bertahun-tahun sejak junior. 

Hart memenangkan penghargaan Sarung Tangan Emas Liga Premier pada empat kesempatan terpisah di Man City. Dia benar-benar penjaga gawang kelas dunia untuk jangka waktu yang cukup lama dan sangat disayangkan bahwa kariernya menurun tajam sejak Euro 2016.

Selain postur tubuh yang ideal diantara tiang gawang, Hart juga jago dalam urusan bola bawah. Dia juga tipe penjaga gawang yang berani mengambil penalti. Bahkan, tendangannya cukup pantas diberi kredit tersendiri. Contohnya pada Euro U-21 2009 ketika Inggris U-21 menghadapi Swedia U-21.

Penjaga gawang kelahiran Shrewsbury itu memainkan peran penting dalam kemenangan adu penalti saat The Young Lions melawan The Young Vikings di  semifinal. Dia membuktikan kemampuannya secara meyakinkan.

Awalnya, James Milner melewatkan kesempatan sebagai penendang pertama di babak tos-tosan. Tapi, Hart memberi negaranya harapan dengan menyelamatkan penalti pertama Swedia dari Marcus Berg.

Selang beberapa penendang dari masing-masing negara, giliran Hart yang maju sebagai eksekutor dan membawa Inggris unggul dalam adu penalti. Hart menendang bola dengan kencang ke  tengah. Penjaga gawang Swedia tidak memiliki peluang untuk membaca arah yang benar.

Kedua negara kemudian menghasilkan empat penalti yang sukses sebelum Kieran Gibbs mengubah keunggulan Inggris. Di lain pihak, upaya pemain Swedia, Guillermo Molin, membentur tiang. Sebuah kegagalan yang membuat Inggris bertemu Jerman di final. Pada akhirnya, Inggris menyerah 0-4.