Unik! Andriy Shevchenko Melatih Ukraina dengan 4 Asisten Italia dan 1 Spanyol

"Tim ini seperti AC Milan di era kejayaan. Dulu bertemu di San Siro. Sekarang berjuang bersama di Euro 2020."

Feature | 11 June 2021, 20:23
Unik! Andriy Shevchenko Melatih Ukraina dengan 4 Asisten Italia dan 1 Spanyol

Libero.id - Normalnya, pelatih asing di sebuah timnas akan didampingi asisten pelatih lokal. Bisa juga pelatih lokal dengan asisten lokal. Tapi, yang terjadi dengan Andriy Shevchenko di Ukriana unik. Legenda AC Milan itu dibantu 9 asisten dengan 4 dari Italia dan 1 Spanyol.

Karier kepelatihan Shevchenko dimulai pada 16 Februari 2016 hingga 14 Juli 2016 saat menjadi asisten Mykhaylo Fomenko. Menyusul kegagalan di Euro 2016, dia mengambil alih kepelatihan timnas dari Fomenko pada 15 Juli 2016.

Shevchenko menandatangani kontrak dua tahun dengan kemungkinan perpanjangan dua tahun lagi. Setelah gagal mencapai putaran final Piala Dunia 2018, Shevchenko memimpin Ukraina lolos ke Euro 2020 dengan kemenangan kandang 2-1 atas juara bertahan Portugal pada 14 Oktober 2019.

"Selalu ada kemungkinan dia menodai reputasinya. Tapi, ada orang-orang yang dekat dengannya, yang bermain dengannya, yang mengerti bahwa dia benar-benar berpikiran taktis. Dia mendapat banyak rasa hormat dari para pemain lama yang pernah bermain bersamanya," kata pendukung Ukraina dari situs penggemar Donetsk Way, Ewhen Cymera.

"Jujur saja, reputasinya sedemikian rupa sehingga dia bisa keluar dan membunuh seseorang dan dia masih menjadi pahlawan di Ukraina. Dia sangat besar untuk negara. Dia adalah superstar global pertama kami setelah kemerdekaan. Seperti Diego Maradona untuk Argentina," tambah Cymera.

Butuh waktu bagi Shevchenko untuk memberikan hasil. Ukraina asuhannya berada di urutan ketiga di belakang Islandia dan Kroasia dalam Kualifikasi PIala Dunia 2018. Tapi, segalanya mulai meningkat di UEFA Nations League dan puncaknya di Kualifikasi Euro 2020.

"Di situlah anda dapat menyimpulkan kesuksesan Shevchenko paling banyak. Dia membawa pemain seperti Ruslan Malinovskyi (Atalanta), Oleksandr Zinchenko (Manchester City), dan Roman Yaremchuk (Gent) masuk dalam starting line-up. Mereka sudah ada sejak itu," kata pakar sepakbola Ukraina, Andrew Todos.

Selain keberanian merevolusi materi maupun taktik permainan Ukraina, keunikan lain Shevchenko terkait dengan para asistennya. Dia punya sembilan anak buah di tim teknis. Tapi, hanya empat yang orang Ukraina, yaitu Oleksandr Shovkovskyi (pelatih kiper), Vitaliy Kulyba (pelatih kebugaran), Volodymyr Onyshchenko (pemandu bakat), Andriy Shmorhun (physiotherapist).

Bagaimana dengan lima lainnya? Berikut ini lima asisten Shevchenko yang berasal dari Italia dan Spanyol:


1. Mauro Tassotti (asisten pelatih)

Shevchenko mengenal Mauro Tassotti sejak bermain di Milan. Setelah pensiun pada 1997, Tassotti mengambil posisi pelatih Akademi I Rossoneri. Dia memenangkan Torneo di Viareggio dengan tim Primavera Milan pada 1999 dan 2001.

Pada 2001, setelah pemecatan Alberto Zaccheroni, Tassotti menjabat sebagai pelatih sementara untuk sisa musim 2000/2001 bersama Cesare Maldini. Dia membantu klub lolos ke Piala UEFA, sebelum digantikan Fatih Terim di akhir musim.

Pada 2001/2002, Tassotti bergabung dengan staf kepelatihan Milan di bawah mantan rekan setimnya, Carlo Ancelotti. Dia mempertahankan posisinya di era Leonardo, Massimiliano Allegri, Clarence Seedorf, hingga Filippo Inzaghi. Pada Juli 2015, dia mulai bekerja sebagai pencari bakat untuk Milan.

Tassotti mengakhiri kontrak dengan Milan pada 12 Juli 2016. Itu mengakhiri karier 36 tahun bersama klub. Dia pergi setelah diminta membantu Shevchenko. Dengan senang hati dia membantu mantan anak didik sekaligus rekan kerjanya itu.


2. Andrea Maldera (asisten pelatih)

Andrea Maldera pergi ke Ukraina bersamaan dengan Tassotti. Selama bertahun-tahun, Maldera membantu Tassotti di Milan Primavera. Seperti halnya Tassotti, Maldera juga memiliki kemampuan yang bagus dalam memantau bakat para pemain muda masa depan.


3. Pedro Luis Jaro (pelatih kiper)

Pedro Luis Jaro pernah menjadi kiper Real Madrid pada 1990-1994. Di sana, Jaro membantu Los Blancos mendapatkan Copa del Rey 1992/1993. Dia juga sempat bermain untuk Atletico Madrid.

Setelah dua tahun di Atletico dan menjadi deputi Jose Francisco Molina, Jaro pensiun pada usia 36 tahun ​​dengan 237 penampilan di kompetisi papan atas. Dia melanjutkan kariernya sebagai pelatih kiper Atletico dan tim junior Spanyol. Lalu, pada 1995 melatih kiper Madrid dan bertahan hingga lebih satu dekade.

Ketika Juande Ramos pergi ke Ukraina untuk melatih Dnipro Dnipropetrovsk dan Malaga, Jaro ditunjuk sebagai pelatih kiper. Di Ukraina itulah dia berkenalan dengan Shevchenko dan segera diminta membantu melatih para kiper bersama Shovkovskyi.
 

4. Andrea Azzalin (pelatih kebugaran)

Andrea Azzalin bukan pelatih kebugaraan kaleng-kaleng. Lahir di Varese, 3 Agustus 1985, dia adalah pria yang membantu Claudio Ranieri ketika mengejutkan Inggris dengan membawa Leicester City menjuarai Liga Primer. Saat itu, dia membuat Jamie Vardy dkk sangat bugar selama 90 menit.

Pernah bekerja di Italia U-21, Azzalin juga sempat menjadi pelatih kebugaran di AS Monaco, FC nantes, hingga Fulham. Ketika kontraknya dengan Fulham berakhir, Tassotti merekomendasikan Azzalin kepada Shevchenko.


5. Luigi Nocentini (analis pertandingan)

Bekerja dengan Maurizio Sarri di Napoli, Luigi Nocentini dikenal di Italia sebagai analis pertandingan yang detail. Mengamati rekaman pertandingan calon lawan, dia mampu memberi masukan yang sangat krusial bagi pelatih kepala. Karena itu, jelang Euro 2020 yang jadwalnya padat, Shevchenko mengajak Nocentini bergabung dengan Ukraina.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network