Dianggap Bermotif Politik, Banyak Tim Tolak Berlutut Sebelum Kick-off Euro 2020

"Berlutut jadi tradisi di Inggris. Coba diterapkan di Euro 2020, tapi ditolak sejumlah tim. Ini daftarnya!"

Feature | 12 June 2021, 16:30
Dianggap Bermotif Politik, Banyak Tim Tolak Berlutut Sebelum Kick-off Euro 2020

Libero.id - Kebiasaan berlutut sebelum kick-off di Liga Premier 2020/2021 yang terinspirasi dari gerakan kesetaraan ras di Amerika Serikat coba diterapkan Inggris di Euro 2020. Tapi, tim yang jadi lawan pertama The Three Lions pada 13 Juni 2021, Kroasia, menolaknya. Begitu pula beberapa negara lainnya.

Inggris akan memulai kampanye kompetisi sepakbola antarnegara Benua Biru itu dengan menjamu Kroasia di Wembley. Selain misteri starting line-up yang akan digunakan Gareth Southgate, seremoni berlutut sebelum kick-off juga menjadi perdebatan.

Gerakan sebelum kick-off yang dilakukan pemain-pemain Liga Premier untuk mempromosikan kesetaraan ras rencananya juga akan dilakukan sepanjang turnamen. Meski hal itu mendapat cemoohan dari pendukung mereka sendiri dalam dua pertandingan pemanasan melawan Austria dan Rumania, The Three Lions mencoba membawanya ke Euro 2020.

Inggris sudah mengumumkan akan melakukan hal itu saat melawan Kroasia. Mereka menganggapnya sebagai bentuk nyata memerangi rasialisme di sepakbola.

Namun, keinginan Inggris ditentang Kroasia. Runner-up Piala Dunia 2018 itu telah mengkonfirmasi tidak akan ikut berlutut di pertandingan pertama Grup D tersebut. Ada banyak alasan yang diungkapkan Asosiasi Sepakbola Kroasia (HNS), yang tidak  pernah melakukannya di kompetisi domestiknya.

Kroasia menyebut hal itu bukan bagian dari protokol UEFA dan tidak ada dalam regulsi Euro 2020. Mereka juga menyatakan berlutut sebelum pertandingan memiliki muatan politik. Itu adalah gerakan yang dimulai di AS untuk memprotes kekerasan Polisi kepada warga keturunan Afrika.

Keputusan Kroasia tentu saja menjadi perdebatan di Inggris. Apalagi. hal ini sudah dilakukan Kroasia saat bermain melawan Belgia pada pertandingan persahabatan praturnamen, pekan lalu. Selain itu, ada banyak peserta Euro 2020 yang mengabaikan hal tersebut.

Republik Ceko, yang juga masuk grup dan menghadapi Inggris pada 22 Juni 2021, juga belum memutuskan sikap mereka. Tapi, sebelumnya mereka memilih untuk menggunakan tagar "UEFA Respect" di kaus jersey sebagai tanda solidaritas melawan diskriminasi.

Berlutut sempat menjadi pusat adegan buruk di Budapest pada awal pekan lalu ketika para pemain Irlandia dicemooh oleh pendukung Hungaria karena mengadopsi sikap tersebut dalam pertandingan uji coba. Kerumunan 7.000 orang di Szusza Ferenc Stadium mencemooh para pemain Irlandia. Sementara pemain-pemain Hungaria terus berdiri sambil menunjuk logo "respect" di lengan.

"Fakta bahwa itu dicemooh tidak dapat dipahami, sungguh, dan itu pasti merugikan Hungaria, dengan Euro di Hungaria. Ini mengecewakan dan tidak mencerminkan Hungaria dengan baik, sungguh, pada dukungan Hungaria. Itu tidak mencerminkan dengan baik," kata Pelatih Irlandia, Stephen Kenny, dilansir Daily Mail.

"Kami tidak dapat menyangkal fakta bahwa itu terjadi (mencemooh). Saya pikir hal terpenting yang harus diketahui para pemain kami adalah semua rekan satu tim mereka dan semua staf sangat mendukung," ujar Southgate tentang kontroversi berlutut sebelum duel.

"Saya pikir mayoritas orang memahaminya. Saya pikir beberapa orang tidak cukup memahami pesannya. Saya kira kita melihat itu di sejumlah lapangan sepakbola saat ini," tambah Southgate.

Sementara Pelatih Skotlandia, Steve Clarke mengatakan para pemainnya akan mengadakan pembicaraan tentang apakah mereka akan berlutut atau tidak sebelum memutuskan sikap  untuk turnamen tersebut. Timnya juga ada di Grup D, bersama Inggris. "Kami belum tahu," ucap Clarke.


Berikut ini sikap kontestan Euro 2020 terhadap wacana berlutut sebelum pertandingan:

1. Turki: tidak ada konfirmasi, tapi tidak berlutut di pertandingan terakhir

2. Italia: tidak ada konfirmasi, tapi berlutut di pertandingan terakhir

3. Wales: akan berlutut

4. Swiss: tidak ada konfirmasi, tapi tidak berlutut di pertandingan terakhir

5. Denmark: akan berlutut

6. Finlandia: akan berlutut

7. Belgia: akan berlutut

8. Rusia: tidak akan berlutut

9. Belanda: tidak ada konfirmasi, tapi para pemain telah vokal dalam mendukung gelaran Black Live Matters

10. Ukraina: tidak ada konfirmasi, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan mereka akan melakukannya

11. Austria: akan berlutut setelah bergabung dengan Inggris dalam aksi solidaritas selama pertandingan persahabatan

12: Macedonia Utara: tidak ada konfirmasi, tapi tidak berlutut melawan Kazakhstan

13. Inggris: akan berlutut

14. Skotlandia: tidak ada konfirmasi, tapi pemain dan staf mengadakan diskusi

15. Kroasia: tidak akan berlutut

16. Republik Ceko: tidak akan berlutut

17. Spanyol: tidak ada konfirmasi, menghindari isyarat dalam pertandingan persahabatan baru-baru ini

18. Swedia: tidak ada konfirmasi, hindari isyarat dalam pertandingan persahabatan baru-baru ini

19. Polandia: tidak akan berlutut

20. Slovakia: tidak akan berlutut

21. Hungaria: tidak akan bertekuk lutut, seperti yang terjadi saat melawan Republik Irlandia

22. Portugal: tidak ada konfirmasi, tapi berlutut di pertandingan persahabatan Spanyol baru-baru ini

23. Prancis: tidak ada konfirmasi, tapi pemain bintang lebih memilih untuk berlutut

24: Jerman: tidak ada konfirmasi, tapi tidak berlutut dalam pertandingan persahabatan baru-baru ini 

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network