Meski Macedonia Utara Dikalahkan Austria, Dua Jempol Layak untuk Pandev

"Meloloskan ke Euro 2020, mencetak gol pertama di ajang besar. Lengkap sudah dedikasi Pandev untuk Macedonia Utara."

Berita | 14 June 2021, 02:25
Meski Macedonia Utara Dikalahkan Austria, Dua Jempol Layak untuk Pandev

Libero.id - Tidak ada seorang pun di Euro 2020 yang mendapat puja-puji di negara asalnya seperti Goran Pandev. Macedonia Utara hanyalah negara kecil di semenanjung Balkan dan karier Pandev yang masyhur di klub-klub top Eropa telah membuat semacam lelucon lokal ; Pandev lebih besar dari negara.

Pandev akan menyentuh usia 40 tahun ketika Piala Dunia berikutnya tiba, dan ia belum mau pensiun. Masih terus berjuang agar negaranya lolos kualifikasi di Qatar 2022 nanti, .“Mungkin pelatih akan memilih saya,” jawab Pandev enteng.

“Tapi saya akan menimbang  tugas itu lebih berat  daripada yang saya lakukan sekarang.”

Di depan matanya, kini ada Euro 2020 dan Pandev dipercaya sebagai kapten tim. Meski pada laga pembuka Macedonia kalah 1-3 dari Austria, dan gol disumbangkan oleh Pandev.

“Goran memiliki energi khusus yang membuat orang dekat dengannya,” kata pelatih, Trenchovski. “Dia seperti pemimpin di tim nasional, tetapi juga sekaligus seperti pemimpin bangsa ini.”


Perjalanan Pandev Membawa Macedonia Utara Lolos Euro 2020

Lolosnya Makedonia ke Euro 2020 tidak ujug-ujug, sebuah perjuangan panjang. Dan kisah itu sedikit seperti dongeng, dan Pandev adalah aktor utamanya.

Mula-mula karena Euro sempat ditunda, Pandev ingin gantung sepatu, tapi hasrat dan optimisme yang membuat Pandev akhirnya sementara waktu menerus karier bersama Genoa. Dia tahu negaranya memiliki peluang.

Macedonia Utara ternyata berhasil mengalahkan Kosovo di semifinal play-off  dan kemudian, pada malam yang menentukan di Tbilisi, Pandev mencetak gol bersejarah saat laga melawan Georgia dimana hal itu membuat dirinya menangis senang. Untuk pertama kalinya, negara yang 30 tahun lalu merdeka dari Yugoslavia tampil dalam turnamen besar.


Karier dan Kehebatan Pandev

Sekitar 20 mil dari perbatasan dengan Yunani dan Bulgaria, di kota Strmuica, pada Juli 1983 seorang yang kelak mengubah nasib bangsanya lahir ; Dialah Goran Pandev. Di sanalah pada usia 11 tahun Pandev bergantung dengan akademi FK Belasica.

“Saya ingat ketika dia datang ke sesi latihan pertamanya,” kata Trenchovski, yang bermain untuk akademi U-18 saat itu, “Para pelatih mengadakan pertemuan dan mereka puas: 'Dia sangat terampil, sangat berbakat, dia mungkin akan menjadi pemain hebat.'”

Saat itu Makedonia Utara ialah negara di antara enam negara termiskin di Eropa. Tapi Pandev terlalu bagus untuk diabaikan. Permainannya berkembang cepat, dan dalam sebuah turnamen pemandu bakat dari Italia melihat sisi menakjubkan darinya.

Pendek cerita, pada usia 18 tahun Pandev direkrut oleh Inter Milan dan pernah juga bermain untuk Lazio. Secara keseluruhan kariernya dihabiskan di Serie A.

Mantan pelatih Pandev di Lazio, Delio Rossi, memuji Pandev dengan sungguh-sungguh-an. “Goran melihat peluang beberapa detik sebelum yang lain: itu ajaib. Keterampilan yang membuatnya unik, alasan dia menjadi tak tergantikan di semua klub tempat dia bermain. "

Pandev membuat 473 penampilan di Serie A dan memenangkan Liga Champions bersama Internazionale pada 2010. Dan Ia seorang pemimpin yang tak congkak

“Dia bukan tipe pemain yang memberi Anda pidato motivasi sebelum pertandingan, tetapi pandangan sekilas saja sudah cukup darinya,” kata Rossi. “Goran adalah pemimpin yang pendiam, berbeda dari yang lain. Rekan satu timnya selalu mencintainya, itu bukan kebetulan.”


Mendirikan Akademi Sepakbola

Dedikasi Pandev untuk negaranya terutama dalam sepak bola tak perlu dipertanyakan dan itu tercermin dengan baik oleh apa yang telah dia lakukan di Strumica.

Pandev bersama dengan Trenchovski, seniornya yang telah menjadi seorang pelatih sukses, berkongsi dalam satu projects kebaikan,

“Bellasica dan anak-anak mudanya berada pada tingkat yang buruk, jadi saya berkata kepadanya: 'Kita harus menciptakan sesuatu untuk membantu anak-anak muda,'” kata Trenchovski.

“Dan dia memberi tahu saya: 'Mari kita bekerja sama, saya ingin menggunakan uang yang membuat saya kaya ini dan memberikannya ke dalam sepak bola, kota saya, untuk anak-anak, dan negara saya.'”

Dan sebuah akademi sepak bola terbentuk: Akademija Pandev. Pelatih pertamanya adalah Pandev, sendiri. Pandev memasok sekitar 50% dari anggaran tahunan Akademija dan telah membangun fasilitas yang melebihi apapun di Makedonia Utara.

“Apa yang diinvestasikan Macedonia di Pandev, sekarang Pandev kembalikan ke Makedonia,” kata Dragi Kanatlarovski, pelatih yang memberi Pandev debut internasionalnya melawan Turki. “Semua orang tahu apa yang telah dia lakukan di sini. Dia adalah ikon.”


Kisah-kisah Luhur Pandev

Kntuk menunjukkan betapa rendah hatinya  Pandev, ada sebuah kisah yang dituturkan pelatihnya di Lazio dulu. Suatu hari Pandev datang ke tempat latihan dan memberi tahu rekan-rekannya di Lazio bahwa dia baru saja dirampok,  dan dia justru memilih untuk tetap diam setelah mendengar penjahat memasuki rumahnya.

"Tapi, pencuri juga mengambil kunci mobilnya, pergi ke garasinya dan mencurinya juga agar mereka bisa kabur," kata Rossi. “Pandev menyaksikan seluruh adegan dari jendelanya tanpa melakukan apa-apa, itu luar biasa. Semua anak laki-laki di ruang ganti tertawa. Goran adalah orang yang fantastis dan rendah hati".

(gigih imanadi darma/gie)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network