Merindukan Wayne Rooney yang Membuat Semua Jatuh Cinta di Euro 2004

"Wayne Rooney pernah diklaim sebagai The Next Pele."

Feature | 14 June 2021, 16:22
Merindukan Wayne Rooney yang Membuat Semua Jatuh Cinta di Euro 2004

Libero.id - Begitu banyak momen unik dalam sepakbola yang dapat menjadi berita utama, namun The Guardian dengan berani membuat berita utama mereka semuanya tentang Wayne Rooney pada 23 Juni 2004.

Fakta itu membuat editor mereka mendapat hadiah dari bos Inggris Sven-Goran Eriksson. Di balik itu semua adalah mereka semua adalah penggemar berat Rooney.

“Saya tidak ingat siapapun yang membuat dampak seperti itu sejak Pele di Piala Dunia 1958,” kata Eriksson sehari sebelum Inggris bertemu Portugal di perempat final Euro 2004. “Rooney sangat fantastis, tidak hanya dalam mencetak gol, tapi juga ketika dia bermain sepakbola. Dia pesepakbola yang lengkap.”

Setelah kebangkitan yang menghangatkan hati saat hijrah ke MLS, agak sedih melihat Rooney merosot ketika tampil di Championship Division bersama Derby County. Hal itu memperingatkan orang-orang tentang jebakan perjudian bersama 32Red, yang telah mendanai kepindahannya ke Pride Park, markas Derby County.

Tragedi karier Rooney adalah fakta semakin lama seseorang di tempat tidak tepat, semakin jauh pula pemain itu mendapatkan momen baik. Dan, itu sempat dirasakan Rooney.

Tapi, sebelum itu diperoleh, Rooney adalah pemain berbakat. Dia mencetak gol perdana Liga Premier ke gawang Arsenal saat berusia 16 tahun. Gol itu tercipta melalui gayanya sendiri. Dia masih sangat muda saat itu, namun bakatnya setara pemain dewasa. Rooney matang secara kemampuan sepakbola, bahkan sebelum waktunya. Tapi, Euro 2004 memberi Rooney kesempatan menunjukkan bakatnya ke seluruh dunia. Dia punya kapasitas, dan dia menunjukkan dengan sangat baik.

Namun, Lilian Thuram tidak memiliki sensasi menuju pertandingan pembukaan Inggris melawan Prancis di Lisbon. "Saya ragu berapa banyak yang bisa diberikan Rooney untuk Inggris," kata Thuram. “Dia masih sangat muda – terlalu muda untuk kompetisi yang sulit seperti ini. Dia tidak memiliki pengalaman internasional, jadi berbahaya bagi Inggris bergantung kepadanya untuk mencetak gol.”

“Rooney bukan Michael Owen. Dia adalah pemain yang jauh lebih baik dalam debutnya untuk tim Inggris. Pemain Everton itu bagus, tapi dia bukan Pele,” tutur mantan bek Prancis tersebut.

Di babak pertama, Rooney memperkenalkan dirinya kepada Thuram dengan sikut nakal yang membuat bek itu memegangi rahangnya di lantai. “Momen itu ada di benak saya,” katanya kepada BBC.

Masih berusia 18 tahun, Rooney sudah bermain dengan performa yang sangat luar biasa. Rooney memang terlihat tidak cukup percaya diri di babak pertama saat melawan Prancis. Nampak ada beban di pundaknya, tetapi dia menunjukkan bakatnya setelah istirahat.

Setelah umpan panjang dari David Beckham, Rooney, yang masih berada di setengah lapangan, berlari tanpa kawalan. Dia menjentikkan bola melewati kepala Thuram dan berlari cepat sebelum dihentikan di kotak penalti.

Setelah meninggalkan salah satu bek paling terkenal di dunia sepakbola, peluang apa yang dimiliki Mikael Silvestre? Rooney menjatuhkannya hingga wasit meniup peluit tanda pelanggaran. Penalti sebagai hadiah untuk Inggris. Sayang, Beckham gagal mengeksekusi penalti.

Dalam waktu delapan detik, Rooney telah menggabungkan keanggunan gol Paul Gascoigne melawan Skotlandia dengan aksi berani Michael Owen melawan Argentina. The Three Lions harus menerima kekalahan setelah Zinedine Zidane mencetak gol di babak tambahan.

Hasilnya tidak terlalu penting. Kami sekarang menyadari memiliki pemain terbaik di turnamen. Bahkan, Zidane dibiarkan kaku pada satu tahap setelah dilewati seorang remaja (Rooney) yang sukses memperdayai dirinya. Rooney seperti Maradona yang terlahir kembali.

Performa Rooney makin ciamik setelah itu. Dia mencetak dua gol dalam kemenangan Inggris 3-0 atas Swiss, dua gol lainnya dalam kemenangan 4-2 atas Kroasia.

Rooney mencetak gol sundulan, mengarahkan tembakan keras dari kotak 16 pas, dan dengan tenang mengirim kiper ke arah yang salah saat satu lawan satu.

Sosok yang kini didapuk sebagai pelatih Derby itu selalu tampil menggila di setiap pertandingan. Dia selalu membuat takut siapa pun yang cukup bodoh menghalangi jalannya, tidak peduli seberapa mapan mereka atau apapun yang mereka lakukan. Target yang hendak dicapainya selalu sukses dalam permainan.

Kemampuan yang unik dari seorang pemuda asli Inggris menyebabkan kariernya terus meroket. Rooney selalu berusaha keras membuktikan dirinya sebagai striker bernomor punggung 10 kelas dunia, karena dia selalu mampu menciptakan gol dengan teknik yang luar biasa.

Ketika Rooney akhirnya meninggalkan Everton untuk hijrah ke Manchester United menyusul eksploitasinya di Euro 2004, Eriksson dan Alex Ferguson seharusnya menyatukan pikiran mereka dan memutuskan rencana jangka panjang. 

Euro 2004 berakhir dengan cara Inggris melakukan yang terbaik. Sehari setelah dibandingkan dengan Pele, Rooney melanggar hingga terjadilah kutukan Jorge Andrade. Dia mematahkan metatarsalnya dan menyaksikan Inggris kalah dari Portugal melalui adu penalti.

Hidup tidak selalu berakhir baik untuk Rooney, karena dirinya menjadi pesepakbola muda terbaik di planet ini yang menghabiskan sisa masa remajanya. Selama hampir satu setengah dekade berikutnya adalah tugas Rooney untuk memikul beban harapan seluruh negeri. Kepolosan, kenaifan, dan janganlah kita mengabaikan kecerobohan yang tidak akan ditoleransi.

Rooney tidak pernah memenuhi standar itu lagi, tapi siapa yang bisa? Sementara dia secara teratur dikritik (kadang-kadang dibenarkan) oleh pers, para pakar, dan pendukung selama tahun-tahun berikutnya, Rooney adalah anggota skuad Inggris yang memiliki efek luar biasa.

Setiap kali dia mendapatkan bola atau berdiri di atas bola mati, volume di tribune meningkat. Dari semua pemain dalam skuad, namanya dinyanyikan paling keras dan paling sering. Sementara dia menanggung beban kritik karena terlalu lama menyambutnya di tim, masalahnya selalu tidak ada orang lain yang datang untuk merebut tongkat estafet dengan tegas seperti yang dia lakukan pada 2004.

Inggris, sebagai negara dan tim sepak bola, tidak sukses. Sebaliknya, kita menganggap kegagalan mulia dan mengambil kenyamanan dalam apa yang bisa terjadi. Dalam banyak hal, Wayne Rooney adalah simbol nasional Inggris.

Tapi, daripada menyesali apa yang bisa terjadi atau apa yang sebenarnya dia lakukan, kita harus menghargai siapa dia pada musim panas 16 tahun lalu. Dia hanya anak laki-laki yang membuat kita percaya bahwa segala sesuatunya bisa berbeda.

(muhammad alkautsar/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network